Keluarga Penumpang Sriwijaya Air SJ 182 di Pontianak Mulai Didata
Hingga Sabtu (9/1/2021) pukul 22.30, masih ada warga yang mendatangi posko crisis center di Bandara Supadio Pontianak untuk mencari kabar keluarga mereka.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS- Keluarga penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang datang di posko crisis center Bandara Supadio, Pontianak, mulai didata. Pihak maskapai Sriwijaya Air juga memberikan fasilitas hotel kepada keluarga penumpang untuk beristirahat.
Distrik Manager Sriwijaya Air Pontianak Faisal Rahman mengatakan pihaknya menyediakan hotel bagi keluarga penumpang. Fasilitas ini diberikan dengan pertimbangan menjaga kondisi kesehatan keluarga apalagi di masa pandemi Covid-19.
"Kami juga menyediakan grup whatsapp untuk berkomunikasi. Dengan demikian informasi bisa lebih mudah disampaikan," kata Faisal.
Hingga pukul 22.00 masih ada warga yang datang ke crisis center untuk mendapatkan kabar tentang pesawat Sriwijaya Air bernomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak. Petugas telah menempel nama-nama penumpang dari pesawat Sriwijaya Air yang hilang, Sabtu (9/1/2021) sore.
Ruang crisis center pun dibatasi hanya untuk keluarga dan petugas yang berkepentingan. Pembatasan ini juga menjadi bagian dari penerapan protokol kesehatan di Bandara.
Tertera ada nama 53 penumpang yang terdata di crisis center. Nama-nama penumpang itu ditempel di dinding kaca, sehingga bisa dibaca oleh warga.
Rafiq Alaydrus, warga Pontianak yang datang ke crisis center mengatakan nama istrinya, Panca Widya Nursanti tertera dalam data penumpang di crisis center. Istrinya memang menjadi salah satu penumpang di pesawat yang hilang tersebut.
Rafiq mengatakan, istrinya berangkat dari Tegal untuk pulang ke Pontianak. Ia berangkat pukul 04.00 pada Sabtu. Tetapi ia mendapatkan konfirmasi bahwa pesawat yang ia tumpangi terlambat dan baru akan diberangkatkan pukul 13.35. "Istri saya masih sempat kontak pukul 14.05. Ia bilang cuaca kurang baik, minta doa," kata Rafiq.
Istri saya masih sempat kontak pukul 14.05. Ia bilang cuaca kurang baik, minta doa. (Rafiq Alaydrus)
Pada pukul 15.30 Rafiq pun menerima kabar dari media sosial, bahwa pesawat yang ditumpangi istrinya hilang kontak. Ia langsung menelepon pihak bandara Supadio untuk memastikan. Kini ia masih menunggu kabar terbaru di crisis center.