”Robin Hood” Abal-abal dari Baubau Itu Kini Mendekam di Balik Jeruji
Seorang tukang ojek di Baubau, Sultra, berlagak bak ”Robin Hood”. Namun, aksi yang dilakukannya jauh dari kata heroik, apalagi terpuji.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·4 menit baca
Seorang tukang ojek di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, bernama Darwin (44) kini harus mendekam di balik jeruji penjara. Dia mencuri dompet dan menguras puluhan juta rupiah isi rekening korbannya. Selain untuk berbagai keperluan pribadi, berdasarkan pengakuannya, dia juga berlagak bak Robin Hood: membagi-bagi uang yang bukan haknya itu kepada orang tak mampu.
Darwin hanya bisa tertunduk saat dimintai keterangan oleh aparat kepolisian Polres Baubau, Jumat (8/1/2021). Ayah dua anak ini kini akan menikmati hari-hari panjangnya di dalam ruang tahanan. Hal itu setelah ia mencuri sebuah dompet dan menguras isinya.
Pencurian itu ia lakukan pada 23 Desember 2020. Malam itu, ia sedang menunggu penumpang di sekitar Jalan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Wolio. Siti Fauziah (35), seorang pegawai, singgah membeli martabak dan meninggalkan mobil tanpa terkunci. ”Saya lewat, ada dompet di pinggir jalan. Saya lalu pulang dan bingung cara mengembalikannya,” kilah Darwin.
Keesokan harinya, Darwin mempereteli isi dompet itu. Selain beberapa lembar uang, di dalamnya juga ada sejumlah kartu tanda pengenal dan kartu ATM. Darwin membuka celah dompet dan menemukan selembar kertas yang berisi angka-angka.
Ia lalu menuju ke ATM terdekat. Di sana ia memasukkan kartu sembari mencoba nomor yang tertera. Seperti menemukan harta karun, nomor tersebut adalah sandi dari kartu rekening milik Siti.
Darwin pun leluasa mengambil jutaan rupiah uang tunai dari ATM tersebut. Tidak hanya itu, ia mentransfer Rp 22 juta ke rekening istrinya. Total, ia melakukan sebanyak sembilan transaksi dengan nilai Rp 48 juta. Rekening milik Siti terkuras habis.
Saya juga bagi ke keluarga dan kaum duafa di jalan. Ada yang saya kasih Rp 50.000 sampai Rp 100.000.
Uang tunai yang ia tarik lalu dibelikan berbagai macam perabotan, seperti kulkas dan telepon pintar seri terbaru. ”Saya juga bagi ke keluarga dan kaum duafa di jalan. Ada yang saya kasih Rp 50.000 sampai Rp 100.000,” ucapnya.
Di tempat lain, Siti baru menyadari telah kehilangan dompet. Seharian mencari, ia tidak menemukan dompetnya itu. Saat mengecek telepon genggamnya, ia kaget karena melihat sejumlah pemberitahuan transaksi. Total ada sembilan transaksi yang terjadi. Ia lalu melaporkan hal tersebut ke kepolisian.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Baubau Ajun Komisaris Reda Irvandi menyampaikan, pelaku ditangkap di tempat ia biasa mangkal pada Rabu (30/12/2020). Berdasarkan laporan korban, pihaknya menelusuri transaksi rekening hingga ditemukan nama dan wajah pelaku. ”Kami juga memeriksa kamera pengawas dari tempat transaksi dilakukan sehingga bisa disimpulkan siapa pelakunya,” kata Reda saat dihubungi dari Kendari.
Dari kediaman pelaku, Reda menambahkan, sejumlah barang bukti disita. Selain sebuah kulkas dan telepon genggam yang pelaku beli dari hasil menguras rekening Siti, disita pula dua kartu ATM dan uang tunai Rp 10,5 juta.
Dari total Rp 48 juta yang pelaku ambil, Rp 15 juta telah digunakan. Pelaku juga membayar cicilan sepeda motor dari uang tersebut. ”Kalau untuk membaginya ke duafa, itu memang keterangan pelaku. Namun, mungkin jumlahnya hanya sedikit karena ia lebih banyak memakai untuk kepentingan pribadi,” ujar Reda.
Berdasarkan penyelidikan sementara, ia melanjutkan, pelaku diketahui mengambil dompet korban dari dalam mobil, bukan menemukannya di pinggir jalan seperti pengakuannya. Sebab, korban mengaku turun tidak membawa dompet, tetapi mengantongi uang. Atas tindakannya itu, Darwin telah ditetapkan sebagai tersangka dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara.
”Pelaku mengaku motifnya ekonomi yang sulit sekarang ini. Berdasarkan catatan kepolisian, pelaku juga belum pernah dihukum karena kejahatan selama ini,” kata Reda.
Reda pun mengimbau agar masyarakat tetap berhati-hati dan tidak ceroboh dalam keseharian. Hal itu seperti mengunci kendaraan setiap keluar kendaraan dan tidak menaruh nomor pin di dalam dompet sehingga mempermudah bagi mereka yang mempunyai niat jahat.
Robin Hood adalah sosok dalam cerita rakyat Inggris yang menjadi panutan bagi masyarakat kecil. Robin melawan tirani, mencuri dari para orang kaya jahat, dan membagi hasilnya kepada masyarakat miskin. Hingga saat ini, tokoh Robin banyak dibuat dalam karya sastra kontemporer, baik film, drama, maupun buku.
Sementara itu, Darwin jelas bukanlah Robin Hood. Aksinya tak layak jadi panutan, apalagi ditiru, karena merugikan orang lain. Bak barang palsu, kualitas Robin Hood yang ini terang abal-abal. Ia pun harus menerima nasib mendekam di balik dinginnya jeruji penjara.