Vaksinasi Covid-19 di Karawang Diprioritaskan untuk 9.240 Tenaga Kesehatan
Program vaksinasi tahap pertama di Karawang, Jawa Barat, diprioritaskan bagi 9.240 tenaga kesehatan. Pemerintah daerah masih menunggu arahan dari pusat terkait pemberian dan pendistribusian vaksin.
Oleh
MELATI MEWANGI
·3 menit baca
KARAWANG, KOMPAS — Program vaksinasi tahap pertama di Karawang, Jawa Barat, diprioritaskan bagi 9.240 tenaga kesehatan. Pemerintah daerah masih menunggu arahan dari pusat terkait pemberian dan pendistribusian vaksin.
Jumlah kasus Covid-19 di Karawang per Rabu (6/1/2021) pukul 17.00 adalah 6.616 orang. Ada 1.097 orang dirawat, 5.057 orang sembuh, 232 orang menjalani isolasi mandiri, dan 230 orang meninggal. Kluster industri masih menjadi penyumbang terbesar lonjakan kasus di Karawang. Tingginya kasus dikhawatirkan kian membuat fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan kewalahan untuk menanganinya.
Berdasarkan informasi dari Peta Risiko dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19, dalam pekan awal 2021, sebanyak lima daerah di Jabar masuk ke dalam zona merah atau risiko penularan tinggi. Daerah itu adalah Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Karawang.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Karawang Fitra Hergyana mengatakan, pemberian vaksin tahap pertama akan diprioritaskan bagi 9.240 tenaga kesehatan yang berada di Karawang. Mereka menjadi garda terdepan dalam upaya penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit dan kamar isolasi.
Puluhan tenaga kesehatan sempat terpapar Covid-19 beberapa waktu lalu. Berdasarkan catatan Kompas, sejumlah tenaga kesehatan tertular seusai merawat pasien yang datang memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit. Sebagian pasien tidak berkata jujur pernah kontak erat dengan pasien Covid-19 atau baru saja melakukan perjalanan lintas wilayah ketika diperiksa. Akibatnya, tenaga kesehatan pun terpapar karena tidak menggunakan alat pelindung diri.
Saat ini, pihaknya masih menunggu pendistribusian vaksin dari Bio Farma di Bandung, Jabar. Vaksin tersebut akan disimpan di gudang milik Dinas Kesehatan Karawang dan tempat penyimpanan yang berada di beberapa puskesmas. ”Vaksin masih berada di Pemprov Jabar. Belum didistribusikan ke kabupaten atau kota, kami masih menunggu informasi lanjut dari provinsi,” kata Fitra.
Pemberian vaksin akan dilakukan pada pertengahan Januari 2021. Pihaknya telah mengadakan pelatihan bagi 856 vaksinator pada Desember 2020. Mereka adalah 118 dokter, 526 bidan, dan 212 perawat. ”Vaksinasi bisa dilakukan di puskesmas dan beberapa rumah sakit di Karawang,” ucap Fitra.
Tahap penyuntikan selanjutnya adalah petugas publik. Setelah rampung, masyarakat umum yang diberikan suntikan vaksin harus berusia 18-59 tahun. Ada sebanyak 1.541.258 warga Karawang yang masuk dalam rentang umur tersebut.
Sementara itu, di Purwakarta, jumlah tenaga kesehatan yang akan mendapatkan vaksin sebanyak 1.200 orang. Sekretaris Daerah Purwakarta Iyus Permana menyampaikan, pihaknya masih menunggu pendistribusian vaksin dari Bandung. Tempat penyimpanan dan lemari pendingin vaksin sudah tersedia di puskesmas, rumah sakit, dan Dinas Kesehatan Purwakarta. ”Belum ada data resmi akan diberikan berapa,” kata Iyus.
Pemberian vaksin Covid-19 menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat. Tak sedikit yang optimistis jika proses uji klinis di Bandung selesai bisa memberikan secercah harapan untuk kembali normal.
Karyawan yang bekerja di Karawang, Saras (25), sebelumnya mengatakan, pemberian vaksin Covid-19 sangat penting karena tingkat imunitas setiap orang berbeda. Sejak dimulainya uji klinis vaksin Sinovac di Bandung, dia antusias untuk mencari informasi dari berbagai laman resmi dan media sosial perihal efikasi atau tingkat kemanjuran vaksin lainnya.
”Tentu saja bersedia divaksin asalkan clinical trial dan efikasinya jelas. Sebagai orang awam, aku pasti lihat tingkat kepercayaannya yang menentukan kesuksesan dari vaksin itu,” ucapnya.