Serpihan Benda Diduga Bagian Roket China di Perairan Kumai Diselidiki
Polisi mulai menyelidiki benda asing yang awalnya diduga bagian pesawat yang jatuh. Dari penelusuran sementara, benda itu merupakan pecahan dari roket milik China yang meledak beberapa waktu lalu.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Temuan benda berbentuk setengah tabung dengan diameter sekitar 5 meter di perairan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, diduga merupakan serpihan roket yang jatuh. Dari penyelidikan polisi, serpihan roket itu diduga milik China.
Kepala Kepolisian Resor Kotawaringin Barat Ajun Komisaris Besar (AKBP) Devy Firmansyah menjelaskan, selain benda besar berbentuk tabung itu, beberapa benda lain juga ditemukan, seperti baju isolasi merah, baju pelampung, potongan kabel, dan aneka benda lain.
”Pada benda-benda yang kami temukan itu terdapat label yang dugaan kami merujuk pada lembaga luar angkasa China,” kata Devy saat dihubungi dari Palangkaraya, Rabu (6/1/2021).
Devy menjelaskan, awalnya, pihaknya menduga benda asing itu merupakan pecahan pesawat. Benda itu ditemukan oleh nelayan di Teluk Ranggau, Desa Sei Cabang, Kumai, Kotawaringin Barat, pada Minggu (3/1/2021). Seorang warga sekitar, Afandi, saat itu sedang memancing bersama kerabatnya, lalu melihat di pinggir teluk serpihan besar itu.
Afandi pun sempat membuat video yang kemudian viral di media sosial. Aparat kemudian melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Menurut Devy, pada serpihan yang diduga roket itu terdapat lambang China National Space Administration atau Badan Antariksa Nasional China (CNSA). Lambang itu terpampang pada batang serpihan yang menyerupai tabung dengan panjang sekitar 8 meter dan diameter 5 meter tersebut. Selain itu, pada baju pelampung juga terdapat tulisan Yuan Wanghai Panama.
”Kami telusuri dan menemukan satu fakta bahwa pada 10 April 2020 lalu ada berita roket China gagal orbitkan satelit Palapa–N1 dan meledak di langit, kemungkinan ini serpihan yang tersisa,” kata Devy.
Awalnya, banyak yang menduga serpihan tersebut merupakan milik pesawat Air Asia yang jatuh pada 2015. Serpihan pesawat Air Asia saat itu banyak ditemukan di perairan yang sama dengan serpihan roket.
Devy menambahkan, sekitar 500 meter dari serpihan pertama ditemukan benda yang diduga berasal dari badan pesawat yang mengangkut roket, seperti pelindung termal atau insulated immersion and thermal protective suits. Pelindung termal merupakan pakaian yang biasa digunakan astronot saat di luar angkasa.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kalteng Komisaris Besar Hendra Rochmawan menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) di Jakarta dan juga dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). Hal itu dilakukan untuk memastikan temuan serpihan yang diduga merupakan roket tersebut.
”Saat ini serpihan material dan beberapa temuan itu kami amankan di Pos Angkatan Laut Kumai sampai kedatangan tim dari KNKT hari (Rabu) ini,” kata Hendra.