Distribusi Vaksin Covid-19 ke Daerah di Sumbar Tunggu Arahan Pemerintah Pusat
Dinas Kesehatan Sumatera Barat menunggu arahan pemerintah pusat untuk proses distribusi vaksin Covid-19 ke 19 kabupaten/kota di Sumbar. Fasilitas dinkes kabupaten/kota siap menampung vaksin yang didistribusikan.
Oleh
YOLA SASTRA
·4 menit baca
PADANG, KOMPAS — Dinas Kesehatan Sumatera Barat masih menunggu informasi dan arahan pemerintah pusat untuk proses distribusi vaksin Covid-19 ke 19 kabupaten/kota di Sumbar. Fasilitas dinkes kabupaten/kota siap menampung vaksin Covid-19 yang didistribusikan. Sumbar telah menerima 36.920 dosis vaksin Covid-19 untuk vaksinasi tahap I.
Kepala Dinkes Sumbar Arry Yuswandi, Rabu (6/1/2021), mengatakan, vaksin Covid-19 yang tiba pada Selasa (5/1/2020) kemarin disimpan di ruang dingin (cold room) Dinkes Sumbar. Proses distribusi ke daerah masih menunggu informasi dan arahan dari pemerintahan pusat.
Menurut Arry, Sumbar masih menunggu kepastian terkait jaminan kehalalan vaksin dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). ”Kalau tidak ada jaminan halal, kami agak terkandala (untuk vaksinasi) di Sumbar. Kabarnya, dalam minggu ini selesai,” kata Arry.
Berdasarkan rapat gubernur dengan Menteri Dalam Negeri, kata Arry, vaksinasi di tingkat nasional ditandai dengan pemberian vaksin kepada presiden dan sembilan orang lainnya pada 13 Januari 2021. Di daerah, vaksinasi bisa dimulai 14 Januari 2021 dengan penerima pertama gubernur/wakilnya serta sembilan orang lainnya dari unsur forkopimda, DPRD, dinkes, MUI, dan IDI.
Arry melanjutkan, sejauh ini, kabupaten/kota di Sumbar telah siap menampung dan mendistribusikan vaksin ke tingkat puskesmas. Kapasitas penyimpanan di tingkat kabupaten/kota dan puskesmas masih memadai. Dinkes Sumbar belum ada menerima laporan kedala dari 19 kabupaten/kota.
Kalau tidak ada jaminan halal, kami agak terkandala (untuk vaksinasi) di Sumbar. Kabarnya, dalam minggu ini selesai. (Arry Yuswandi)
”Sebenarnya kegiatan vaksinasi/imunisasi bukan hal baru bagi kami karena setiap bulan rutin melakukan vaksinasi/imunisasi di kabupaten/kota dan puskesmas. Perangkat-perangkatnya sudah ada. Paling kalau pun ada kekurangan, kabupaten/kota bisa menanggulanginya,” ujar Arry.
Ditambahkan Arry, hingga Rabu ini, jumlah sumber daya manusia (SDM) bidang kesehatan di Sumbar yang terdata di dalam sistem sebanyak 27.365 orang. Angka itu kemungkinan masih bertambah walaupun tidak banyak, terutama dari kalangan petugas kebersihan dan petugas satpam di fasilitas kesehatan (faskes).
Dengan jumlah vaksin diterima 36.920 dosis untuk 18.460 orang sasaran, memang tidak semua dari 27.365 orang SDM kesehatan itu bisa divaksin. Dari data SDM kesehatan itu, kata Arry, akan dipilih sasaran berdasarkan kategori usia dan riwayat penyakit (yang tidak memungkinkan untuk divaksin).
”Ditentukan petugas yang didahulukan untuk vaksinasi. Yang pernah positif Covid-19 juga tidak masuk sasaran. Kami pakai semua vaksin yang ada terlebih dahulu. Jika ada SDM kesehatan yang belum dapat, masih ada pengiriman vaksin tahap berikutnya,” kata Arry.
Siap menampung
Dinkes Padang Pariaman, Dinkes Limapuluh Kota, dan Dinkes Solok Selatan menyatakan siap menampung vaksin Covid-19 dan melakukan vaksinasi. Fasilitas penyimpanan memadai dan vaksinator sudah dilatih untuk melakukan vaksinasi tahap I terhadap SDM kesehatan.
Kepala Dinkes Padang Pariaman Yutriadi Rivai mengatakan, belum ada kendala dalam untuk menampung vaksin jika sudah didistribusikan ke daerah. “Ruang penyimpanan kami siap. Pengelolaannya (vaksin Covid-19) tidak jauh berbeda dengan pengelolaan vaksin lain,” ujarnya.
Yutriadi belum tahu berapa dosis vaksin yang didapatkan Dinkes Padang Pariaman. Namun, sebelumnya dinkes mengusulkan sebanyak 1.311 orang SDM kesehatan sebagai sasaran vaksinasi Covid-19. Data jumlah SDM kesehatan itu masih terus disempurnakan oleh Dinkes.
Menurut Yutriadi, dinkes juga sudah melatih para vaksinator dari tiap puskesmas dan faskes lainnya. Dari 25 puskesmas di Padang Pariaman, 24 puskesmas bisa melayani vaksinasi ditambah sejumlah klinik dan rumah sakit di Padang Pariaman. Satu puskesmas tidak dapat melayani vaksinasi karena tidak ada sinyal sedangkan data orang yang divaksin berdasarkan aplikasi PCare BPJS Kesehatan.
Ruang penyimpanan kami siap. Pengelolaannya (vaksin Covid-19) tidak jauh berbeda dengan pengelolaan vaksin lain (Yutriadi Rivai)
Kesiapan untuk menerima vaksin Covid-19 dan melakukan vaksinasi juga disampaikan Kepala Dinkes Limapuluh Kota Tien Septino. Menurut Tien, sejauh ini tidak ada kendala terkait penyimpanan dan distribusi vaksin. “Di dinkes ada, di tiap-tiap puskesmas ada,” kata Tien.
Menurut Tien, dinkes belum tahu berapa dosis vaksin Covid-19 yang diterima untuk tahap I tetapi sebelumnya dinkes mengusulkan sekitar 700-an orang SDM kesehatan. Sementara itu, untuk pelaksanaan vaksinasi, dinkes sudah melatih para vaksinator sebanyak lima orang tiap puskesmas.
“Semua puskesmas kami, sebanyak 22 puskesmas, bisa melayani vaksinasi, begitu pula satu klinik Polres Limapuluh Kota, dan RSUD Ahmad Darwis. Vaksinator sudah dilatih,” ujar Tien.
Kepala Dinkes Solok Selatan Novirman mengatakan, fasilitas untuk penyimpanan dan distribusi vaksin Covid-19 kabupaten ini siap. ”Rantai dingin vaksin disiapkan provinsi diantarkan ke kabupaten atau sebaliknya kami jemput ke provinsi. Tempat penyimpanan vaksin sudah kami siapkan,” kata Novirman.
Novirman menambahkan, semua puskesmas di Solok Selatan, sepuluh puskesmas, bisa melayani vaksinasi tahap I. Selain puskesmas, dua rumah sakit dan tujuh faskes swasta di Solok Selatan juga bisa melayani vaksinasi Covid-19.
Sebelumnya, Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Padang Firdaus Umar, Selasa (5/1/2021), mengatakan, balain sudah mendata dan mengecek kesiapan instalasi farmasi kabupaten/kota terkait pendistribusi vaksin. ”Kesiapan sarana dan prasarananya sudah baik. Nanti kami juga mengawal saat pendistribusian ke puskesmas dan rumah sakit,” ujarnya.