Beda Jumlah, Dinkes Lampung Verifikasi Tenaga Kesehatan Penerima Vaksin
Sebanyak 39.707 tenaga kesehatan di Lampung telah mendaftarkan diri sebagai calon penerima vaksin Covid-19. Sementara angka yang dimiliki pemerintah adalah 35.829 orang.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Sebanyak 39.707 tenaga kesehatan di Lampung telah mendaftarkan diri sebagai calon penerima vaksin Covid-19. Sementara tenaga kesehatan yang menjadi penerima vaksin hasil hitungan pemerintah sebanyak 35.829 orang. Verifikasi dan pengecekan kondisi kesehatan tenaga kesehatan segera dilakukan.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana di Bandar Lampung seusai mengikuti rapat koordinasi dengan pemerintah pusat secara daring, Selasa (5/1/2021). ”Jumlah tenaga kesehatan yang telah mendaftar secara online terakhir tercatat sebanyak 39.707 orang,” kata Reihana.
Jumlah itu lebih banyak dari target sasaran tenaga kesehatan yang menjadi penerima vaksin yang dihitung pemerintah, yakni 35.829 orang. Untuk itu, pemerintah daerah akan segera melakukan verifikasi dan pengecekan kondisi kesehatan para calon penerima vaksin itu.
Menurut Reihana, tenaga kesehatan harus dalam kondisi sehat saat hendak divaksin. Tenaga kesehatan yang memiliki riwayat penyakit berat, misalnya penyakit gagal ginjal, jantung, dan kanker, juga tidak boleh dalam kondisi demam saat hendak disuntik vaksin.
Selain melakukan pendataan dan verifikasi terhadap tenaga kesehatan yang menjadi prioritas sasaran vaksin tahap pertama ini, pemerintah juga telah menyiapkan 20 vaksinator yang akan mengikuti pelatihan dari Kementerian Kesehatan secara daring. Nantinya, mereka juga disiapkan untuk bisa memberikan pelatihan kepada vaksinator yang ada di kabupaten atau kota.
Menurut rencana, pelaksana vaksinasi Covid-19 secara nasional akan dimulai pada 13 Januari 2021. Selanjutnya, 34 provinsi akan melaksanakan vaksinasi serentak untuk para tenaga kesehatan pada 14-15 Januari 2021.
Terkait hal itu, Reihana mengatakan, pemerintah daerah diminta mengusulkan 10-20 nama pejabat daerah dan tokoh masyarakat Lampung yang akan mengikuti vaksinasi pada tahap awal itu. Selain kepala daerah, direktur rumah sakit, anggota Dewan, hingga perwakilan tokoh lintas agama juga direncanakan akan dicantumkan sebagai perwakilan tokoh dari Lampung yang bakal divaksin pekan depan.
Kendati begitu, Reihana mengaku belum dapat menyebutkan nama-nama pejabat yang akan mengikuti vaksinasi. Pihaknya masih harus melakukan koordinasi hingga pengecekan kondisi kesehatan para calon penerima vaksin. Selain itu, pemerintah daerah juga masih menunggu penerbitan dokumen emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Walau sudah ada vaksin, protokol kesehatan harus tetap dijalankan. Vaksin kan bukan obat, hanya mengurangi risiko penyakitnya saja.
Ketua Posko Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Lampung Irwan S Marpaung menuturkan, pemerintah daerah masih menunggu arahan teknis dari pemerintah pusat terkait pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Untuk sementara, Pemprov Lampung menyiapkan posko Covid-19 sebagai tempat pelaksanaan vaksin pekan depan. Tempat itu dinilai representatif karena lokasinya tidak terlalu jauh dari gudang penyimpanan vaksin milik Dinkes Provinsi Lampung.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Lampung Chusnunia menyatakan kesiapannya sebagai salah satu calon penerima vaksin Covid-19. Menurut dia, kesiapan pejabat daerah sebagai calon penerima vaksin untuk memberikan rasa percaya kepada masyarakat tentang keamanan vaksin tersebut.
Secara terpisah, Intan Prima Kurnia (27), salah satu perawat yang bertugas di RSUD Pesawaran, Kabupaten Pesawaran, Lampung, berharap program vaksinasi serentak ini bisa membantu meredam pandemi Covid-19. Selain itu, masyarakat juga diharapkan tetap mematuhi protokol kesehatan.
”Walau sudah ada vaksin, protokol kesehatan harus tetap dijalankan. Vaksin, kan, bukan obat, hanya mengurangi risiko penyakitnya saja,” ujar Intan.
Sebagai tenaga kesehatan, Intan mengaku tidak dapat menjadi penerima vaksin Covid-19. Pasalnya, dia memiliki riwayat penyakit autoimun (lupus). Untuk itu, Intan selalu disiplin mematuhi protokol kesehatan demi mengurangi risiko terpapar virus Sars-CoV-2. Apalagi, dia bertugas di salah satu rumah sakit rujukan bagi penderita Covid-19 di Lampung.