Tekan Penyebaran Covid-19, Pemkab Probolinggo Tes Antigen Massal di Tujuh Kecamatan
Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mulai Senin (04/01/2021), melakukan uji cepat antigen massal untuk 7000-an warga di tujuh kecamatan zona merah Covid-19. Hal itu untuk memutus transmisi Covid-19 di sana.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
PROBOLINGGO, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mulai Senin (4/1/2021) melakukan rapid (uji cepat) antigen massal untuk 7.000-an warga di tujuh kecamatan zona merah Covid-19. Hal itu dilakukan untuk melakukan deteksi dini sehingga penanganan Covid-19 bisa berjalan dengan baik.
Tujuh kecamatan dengan zona merah atau risiko tinggi penularan Covid-19 tersebut adalah Kecamatan Paiton, Kraksaan, Pajarakan, Gending, Dringu, Leces, dan Sumberasih. Kecamatan tersebut merupakan daerah jalur utama pantai utara (pantura) di Kabupaten Probolinggo.
”Dasar kegiatan ini adalah bahwa di tujuh wilayah kecamatan itu terjadi penambahan kasus secara konsisten setiap hari. Kami ingin mengetahui kenapa itu terjadi. Kami ingin mencari sebanyak-banyaknya masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19 sehingga harapannya penyebaran Covid-19 ini bisa dikendalikan,” kata Bupati Probolinggi Puput Tantriana Sari, Senin (4/1/2021) dalam Webinar Rapid Tes Antigen Massal di Kabupaten Probolinggo.
Sasaran rapid antigen massal tersebut, menurut Tantriana, adalah ring 1 dan ring 2 kasus aktif yang terdata di Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, orang bergejala batuk pilek dan yang dicurigai, kelompok rawan, tenaga kesehatan di sana, pelanggar protokol kesehatan. Setiap kecamatan disiapkan 1.000 dosis tes rapid antigen. Pemkab Probolinggo memiliki 15.000 dosis rapid antigen untuk menjangkau masyarakat di 24 kecamatan di sana.
”Satu yang juga harus diwaspadai adalah kelompok rentan, salah satunya ibu hamil. Dari data yang dikumpulkan dinas kesehatan tampak hampir 90 persen ibu hamil yang mendatangi fasilitas layanan kesehatan setelah dilakukan tes PCR, mereka terkonfirmasi Covid-19. Ini menunjukkan bahwa ibu hamil pun sangat rawan terpapar virus ini, bisa jadi karena imunitasnya turun,” kata Tantriana.
Dari data yang dikumpulkan dinas kesehatan tampak bahwa hampir 90 persen ibu hamil yang mendatangi fasilitas layanan kesehatan, setelah dilakukan tes PCR, mereka terkonfirmasi Covid-19. (Puput Tantriana Sari)
Di Kabupaten Probolinggo, setiap ibu hamil berusia 38 minggu akan menjalani tes PCR. Tujuannya adalah untuk deteksi dini menuju persalinan aman bagi ibu dan tenaga kesehatan. Jika terkonfirmasi positif, ibu hamil tersebut akan menempati rumah isolasi khusus yang terpisah dengan pasien umum.
Oleh karena dilakukan uji cepat antigen tersebut, Tantriana berharap seluruh masyarakat bergotong royong menyukseskannya. ”Saya berharap semua pihak mulai RT/RW, dusun, desa, kecamatan, dan kabupaten bisa menjalankan program ini dengan baik. Saya berharap desa peduli. Kalau ada yang sakit, dideteksi sakitnya apa. Di masa pandemi ini harus ditumbuhkan kepedulian itu. Jangan sampai kades hanya membangun infrastruktur,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Probolinggo Shodiq Tjahyono mengatakan, uji cepat massal di tujuh kecamatan mulai dilakukan 4 Januari 2021 hingga 17 Januari 2021. Selanjutnya, tenaga kesehatan, menurut dia, akan fokus menangani vaksinasi Covid-19.
”Sejak Desember sudah dilakukan persiapan mulai tingkat kabupaten, lalu disusul kecamatan, desa, dan seterusnya. Pemetaan yang baik harus dilakukan agar kita benar-benar mencapai target menurunkan transmisi Covid-19, dan menekan kasus,” kata Shodiq.
Shodiq menambahkan, dalam sebulan ini, cenderung terjadi kenaikan kasus Covid-19 di Kabupaten Probolinggo. Hal itu utamanya terjadi setelah liburan. Penyebaran kasusnya tidak merata, tetapi sebagian besar terkonsentrasi pada daerah-daeah jalur utama pantura Probolinggo.
Data per 3 Januari 2021, di Kabupaten Proboliggo tercatat total ada 2.215 kasus Covid-19. Dari jumlah tersebut, 214 kasus terkonfirmasi positif (bertambah 10 kasus dari sehari sebelumnya), 1.920 pasien sembuh, dan 117 meninggal. Angka kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Probolinggo adalah 5,2 persen, atau lebih rendah dari angka Provinsi Jawa Timur, yaitu 6,9 persen.