Target Kunjungan Wisatawan ke Candi Borobudur Belum Ditetapkan
Target jumlah pengunjung Candi Borobudur tahun 2021 belum ditetapkan. Situasi pandemi yang tidak pasti membuat animo pengunjung belum bisa diprediksi.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Selama tahun 2020, situasi pandemi menyebabkan realisasi jumlah kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, merosot drastis, jauh dari target. Mengacu pada pengalaman tersebut, dan ketidakpastian situasi tahun ini, target kunjungan wisatawan ke candi pada 2021 belum bisa ditetapkan.
”Target kunjungan wisatawan belum bisa ditetapkan karena kami masih harus memantau perkembangan pandemi dan upaya penanganannya dari pemerintah,” ujar General Manager Unit Taman Wisata Candi Borobudur I Gusti Putu Ngurah Sedana, saat ditemui, Senin (4/1/2021).
Putu mengatakan, total jumlah pengunjung di tahun 2020, tercatat hanya 996.520 orang, hanya sekitar 25 persen dari total jumlah pengunjung tahun lalu, yang mencapai sekitar 4 juta orang.
Situasi pandemi memicu terjadinya penurunan jumlah pengunjung secara drastis, termasuk pada musim liburan panjang seperti liburan sekolah, liburan Lebaran, serta liburan Natal dan Tahun Baru, Desember lalu.
Kewajiban wisatawan untuk membawa surat hasil tes antigen, yang diberlakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada 24 Desember 2020, juga membuat banyak wisatawan, termasuk rombongan pengunjung, akhirnya membatalkan rencana kunjungan.
”Desember lalu, lebih dari 10 rombongan wisatawan asal Jawa Barat membatalkan kunjungan ke Candi Borobudur. Mereka keberatan untuk memenuhi ketentuan untuk membawa surat hasil tes antigen,” ujarnya. Rombongan tersebut dijadwalkan datang dengan menggunakan lebih dari 10 bus, yang setiap bus berisi sekitar 50 wisatawan.
Di luar itu, Putu mengatakan, sedikitnya empat mobil pribadi wisatawan dari luar Jawa Tengah juga ditolak masuk ke kawasan Candi Borobudur karena mereka tidak membawa surat antigen.
Kepala Bidang Pemasaran dan Kelembagaan Pariwisata Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Magelang Gunawan Andi mengatakan, pembatalan kunjungan juga terjadi saat ada fasilitas tes antigen di Tourist Information Center (TIC) Kecamatan Borobudur yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Magelang,
”Ada pengunjung asal luar Jawa Tengah yang terpantau melintas tanpa membawa surat hasil tes antigen. Mereka sudah kami arahkan untuk mengikuti tes di TIC, tetapi pada akhirnya mereka justru memilih kembali pulang dan membatalkan kunjungan,” ujarnya.
Protokol kesehatan
Selama liburan Natal dan Tahun Baru, 24 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021, Gunawan mengatakan, pihaknya juga sudah menerjunkan 8-10 personel untuk memantau pelaksanaan protokol kesehatan di 12 destinasi wisata dan hotel, yang dipilih sebagai sampel.
Semua pelaku, pengelola hotel, dan destinasi sudah menerapkan protokol kesehatan dan sudah menjaga kebersihan. (Gunawan Andi)
Dari hasil pantauan tersebut, menurut dia, semua pelaku, pengelola hotel, dan destinasi sudah menerapkan protokol kesehatan dan menjaga kebersihan. Kendati demikian, di sejumlah obyek wisata diakuinya masih ada wisatawan yang datang tanpa membawa hasil tes antigen.
”Kebanyakan wisatawan yang datang tanpa surat hasil tes antigen adalah wisatawan lokal dari wilayah kota dan kabupaten Magelang,” ujarnya.
Menurut I Gusti Putu Ngurah Sedana, minimnya jumlah pengunjung Candi Borobudur membuat pihaknya tidak kesulitan untuk menerapkan protokol kesehatan, terutama dalam hal menjaga jarak. Selama liburan Natal dan Tahun Baru, kuota jumlah pengunjung Candi Borobudur dibatasi 4.000 orang per hari.
Jumlah tersebut masih jauh dari kapasitas area Zona II candi, yang mencapai hingga 10.000 orang per jam. Kendatipun demikian, pihak Taman Wisata Candi Borobudur tetap menerjunkan personel untuk mengawasi dan mengingatkan wisatawan untuk terus menjaga jarak satu sama lain.