Kedatangan total 3 juta vaksin Covid-19 di Tanah Air direspons sejumlah daerah. Penyiapan fasilitas, sarana, dan petugas mulai dilakukan untuk menjalankan vaksinasi tahap pertama.
Oleh
Tim Kompas
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sambil menanti izin penggunaan darurat vaksin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, sejumlah daerah mulai mempersiapkan diri untuk melakukan vaksinasi. Ini menyusul total 3 juta dosis vaksin Sinovac yang telah tiba di Tanah Air dan mulai Minggu (3/1/2021) didistribusikan dari gudang penyimpanan PT Bio Farma, Bandung, ke 34 provinsi.
Vaksinasi akan dilakukan bertahap. Pada tahap awal, prioritas imunisasi Covid-19 diberikan kepada sekitar 1,3 juta orang sumber daya manusia bidang kesehatan di Indonesia.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung yang juga juru bicara vaksinasi dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, distribusi vaksin akan dilakukan secara pararel dengan proses pengujian keamanan dan efikasi dari vaksin Sinovac. Ini dilakukan agar ketika hasil pengujian serta izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) keluar, vaksinasi bisa segera dijalankan.
Selama ini juga tidak ada laporan adanya kasus ataupun gejala yang berarti pada sukarelawan yang diuji coba. (Siti Nadia Tarmizi)
”Kami cukup optimistis dengan hasil pengujian dari vaksin Covid-19 buatan Sinovac. Selama ini juga tidak ada laporan adanya kasus ataupun gejala yang berarti pada sukarelawan yang diuji coba,” katanya, Sabtu.
Ia menambahkan, laporan hasil pengujian diharapkan bisa selesai pada pekan pertama Januari ini. Kemudian, pada pekan kedua sudah bisa dilakukan vaksinasi.
Meskipun vaksinasi Covid-19 akan mulai dilakukan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan bahwa kepatuhan untuk menjalankan protokol kesehatan dengan selalu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan harus terus dilakukan. Itu karena proses vaksinasi untuk seluruh penduduk Indonesia perlu waktu yang panjang. ”Kira-kira butuh waktu 3,5 tahun untuk vaksinasi semuanya,” ucapnya.
Persiapan di daerah
Pada tahap pertama vaksinasi, sejumlah persiapan yang dilakukan di daerah di antaranya penyediaan fasilitas cold chain atau rantai dingin untuk penyimpanan dan distribusi lebih lanjut, pemutakhiran data penerima vaksin, serta pelatihan petugas yang akan melaksanakan imunisasi. Penyiapan dukungan anggaran pun penting.
Seperti di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, anggaran vaksinasi Rp 1 miliar belum cair. Namun, itu tak menghalangi sejumlah persiapan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni menyatakan, 60 puskesmas telah memiliki rantai dingin untuk menyimpan vaksin. Sebanyak 60 vaksinator di setiap puskesmas juga telah dilatih untuk menyuntikkan vaksin. Selain puskesmas, vaksinasi juga bakal digelar di 10 rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 di Cirebon.
Cirebon bakal menggelar simulasi vaksinasi pada 5-7 Januari 2021 di wilayah barat, timur, dan tengah Cirebon. ”Kami mengimbau masyarakat tidak takut divaksin. Ini aman dan bisa mengendalikan Covid-19,” katanya.
Dinkes Kepulauan Riau memperkirakan provinsi itu membutuhkan sedikitnya 25.132 dosis vaksin Covid-19 untuk sumber daya manusia di sektor kesehatan. Vaksin akan disimpan di instalasi farmasi, Tanjung Pinang.
Kepala Dinas Kesehatan Kepri Mohammad Bisri mengatakan, seluruh fasilitas kesehatan di Kepri yang meliputi 86 puskesmas dan 33 rumah sakit dapat melakukan vaksinasi kepada warga. ”Sebanyak 140 petugas kesehatan yang akan memberikan vaksin juga sudah menerima pelatihan secara daring,” katanya.
Pemprov Sumatera Barat pun siap menerima dan melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap sumber daya manusia di bidang kesehatan. Sumbar mendapat vaksin 36.920 dosis untuk vaksinasi tahap pertama. Jumlah tersebut cukup untuk semua SDM kesehatan yang ada di Sumbar, termasuk untuk petugas satpam dan petugas kebersihan di fasilitas kesehatan.
Kepala Dinkes Sumbar Arry Yuswandi mengatakan, logistik untuk vaksinasi, seperti rantai dingin dan kotak penyimpanan, sudah tersedia dan mencukupi. Dinkes juga melatih 462 vaksinator. Nantinya, vaksinasi bisa dilakukan di seluruh 275 puskesmas dan 78 rumah sakit di Sumbar.
Kepala Dinkes Kota Padang Ferimulyani Hamid mengatakan, untuk vaksinasi tahap pertama ini, Padang mendapatkan sekitar 10.000 dosis untuk sekitar 5.000 orang. Di Padang terdapat 23 puskesmas dan 27 rumah sakit yang harus bisa melayani vaksinasi pada pegawainya sendiri.
Ia menyatakan, Dinkes Padang tidak melakukan pelatihan khusus untuk vaksinator Covid-19. Sebab, vaksinasi atau imunisasi merupakan kegiatan rutin di puskesmas. Semua petugas kesehatan sudah siap dan bisa melakukanya.
Di Sumatera Selatan, diperkirakan sekitar 30.000 dosis vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat bakal tiba, Selasa (5/1/2021). Ini bagian dari total pengiriman vaksin tahap pertama sebanyak 59.840 dosis.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi di Dinkes Sumatera Selatan Yusri mengatakan, setelah vaksin tiba di Palembang, akan segera didistribusikan di daerah agar tersedia cukup ruang penempatan jatah vaksin berikutnya. Menurut rencana, vaksinasi akan diselenggarakan pada 15-21 Januari 2020.
Adapun 416 unit fasilitas layanan kesehatan sudah disiapkan menjadi tempat vaksinasi. ”Vaksinator ditargetkan berjumlah 288 orang,” ucap Yusri.
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey memastikan vaksin akan diterima Pemerintah Provinsi Sulut pada Januari 2021. Untuk tahap pertama, Sulut dikabarkan akan mendapatkan 23.760 dosis vaksin. Menurut dia, Sulut masih harus bertahan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan selagi delapan daerah dinyatakan zona merah.
Vaksinasi di India
Di India, Sabtu, digelar latihan vaksinasi nasional untuk memulai program vaksinasi Covid-19 bagi sekitar 1,35 miliar jiwa penduduknya secara bertahap. Pelatihan dimulai setelah Komite Ahli Subjek (SEC) pada Badan Umum Pengawasan Obat Pemerintah India (DCGI) menyetujui penggunaan darurat vaksin buatan Oxford-AstraZeneca, Jumat malam.
Menteri Kesehatan India Harsh Vardhan mengatakan, simulasi vaksinasi diperlukan untuk membantu membangun keahlian sehingga program vaksinasi bisa dilakukan tanpa kesalahan apa pun. Dia juga menyerukan kampanye untuk melawan ”rumor yang menyesatkan” yang mungkin membuat orang takut untuk mendapatkan vaksin.
India adalah negara kedua terbesar, setelah Amerika Serikat, dengan kasus Covid-19 terbanyak. Dikutip dari Worldometers.info, terdapat 10,305 juta kasus positif di India hingga Sabtu (2/1/2021) petang. Jumlah kematian mencapai 149.218 jiwa. (TAN/RTG/OKA/NDU/JOL/IKI/RAM/REUTERS/AFP/MHD)