logo Kompas.id
NusantaraSakit Hati terhadap Korona...
Iklan

Sakit Hati terhadap Korona Bikin Pria Asal Bitung Berurusan dengan Polisi

Ponsel kita boleh menjadi ”telescreen” dan warganet bisa menjelma ”big brother”. Namun, bolehkah polisi menjadi ”thought police”?

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ssuh1A982IPGXZ3xe9xAJXWgoVo=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2Ffb199cd7-bab7-4a5c-938a-022575b18b6e_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Kapal hias melintas di Selat Lembeh, Kota Bitung, Sulawesi Utara, dalam parade kapal Festival Pesona Selat Lembeh, Senin (7/10/2019).

Glen (28) terkesiap dan terjaga dari tidur siangnya. Detak jantungnya mengentak keras ketika ia melihat sejumlah pria berbadan tegap menunggu di muka rumahnya, salah satunya adalah Ajun Komisaris Frelly Sumampouw. Saat itu juga Glen sadar, pria-pria itu datang bukan untuk bertamu, tetapi untuk membawanya pergi.

Sejurus kemudian, pria bernama lengkap Michael Glen Timotius itu sudah duduk di ruang Satuan Reserse Kriminal Markas Polres Bitung, Sulawesi Utara, Senin (21/12/2020). Jaraknya cuma setengah kilometer dari rumahnya di Kecamatan Girian, Bitung. Ia tidak banyak bertanya sebagai bentuk penghormatannya kepada polisi yang memperlakukannya dengan baik.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000