Pantai Padang Sepi, Akses ke Kawasan Pantai Ditutup
Semua akses jalan menuju kawasan obyek wisata Pantai Padang, Sumatera Barat, ditutup menjelang momen malam Tahun Baru 2021. Pantai Padang, yang biasanya menjadi pusat pergantian tahun di Padang, lengang dari wisatawan.
Oleh
YOLA SASTRA
·4 menit baca
PADANG, KOMPAS — Semua akses jalan menuju kawasan obyek wisata Pantai Padang, Sumatera Barat, ditutup menjelang momen malam Tahun Baru 2021. Pantai Padang, yang biasanya menjadi pusat pergantian tahun di Padang, lengang dari wisatawan. Kebijakan ini sebagai antisipasi munculnya kerumunan yang berisiko meningkatkan kasus Covid-19.
Berdasarkan pantauan Kompas, Kamis (31/12/2020) malam, di Jalan Samudera sepanjang 4,5 kilometer di pinggir Pantai Padang lengang dari wisatawan. Hanya beberapa warga, umumnya warga setempat, yang menikmati malam di pinggir pantai atau jalan.
Kafe ataupun warung di sepanjang jalan itu sebagian masih buka, tetapi lengang dari pembeli. Belasan akses menuju Jalan Samudera ditutup dan dijaga polisi, TNI, satpol PP, serta petugas gabungan lainnya. Beberapa pos pengamanan juga didirikan di jalan pinggir pantai.
Penutupan akses menuju kawasan Pantai Padang ini adalah bagian dari kebijakan Pemerintah Kota Padang yang menutup obyek wisata selama 31 Desember 2020 hingga 3 Januari 2020. Kebijakan ini sebagai antisipasi munculnya kerumunan yang memicu peningkatan kasus Covid-19. Selain Padang, 17 kabupaten/kota lainnya di Sumbar juga menerapkan kebijakan ini.
Imran (60), pedagang sate di Pantai Purus Padang, bagian dari kawasan Pantai Padang, mengatakan, malam Tahun Baru kali ini memang lengang dari wisatawan akibat penutupan obyek wisata. Kawasan Pantai Padang biasanya memang menjadi salah satu pusat perayaan Tahun Baru di Padang.
Jika malam Tahun Baru 2020, Imran bisa meraup omzet Rp 3 juta. Pada Kamis (31/12/2020) hingga pukul 21.00, ia baru mendapat omzet Rp 500.000. Pada hari biasa, omzet Imran sekitar Rp 1 juta sehari.
Walaupun demikian, Imran mengaku memaklumi kebijakan Pemkot Padang menutup obyek wisata. Langkah ini diambil pemerintah daerah untuk kepentingan masyarakat luas sebagai antisipasi penularan Covid-19. ”Harus bersabar saja selama empat hari ini. Saya ikut dengan kebijakan pemerintah,” kata Imran.
Imran mengaku sudah mendapat informasi soal kebijakan ini tiga hari sebelumnya. Oleh karena itu, dia hanya membuat stok sate seperti pada hari-hari biasanya. Pada malam Tahun Baru 2020, dia memasak sate hingga tiga kali lipat dibandingkan pada hari biasa.
Ratih Oktaviani (35), pedagang makanan ringan dan minuman di Pantai Muaro Padang, bagian dari kawasan Pantai Padang, mengatakan, ia kaget lokasinya benar-benar lengang. Sehari sebelumnya, Ratih sudah mendapat informasi obyek wisata ditutup, tetapi tidak menyangka akan diberlakukan ketat.
”Saya sudah melebihkan stok dagangan dan menyediakan jagung bakar. Namun, karena lengang, hampir tidak ada yang berbelanja. Saya tidak tahu kalau pengunjung benar-benar disuruh pulang,” kata Ratih.
Azi Wibowo (25), wisatawan asal Tebo, Jambi, mengatakan, ia dan empat temannya tidak bisa beribadah shalat isya di Masjid Al Hakim, Pantai Muaro Padang, serta menikmati pemandangan pantai di sekitarnya karena sudah ditutup. Walakin, dia tidak kecewa karena sebelumnya sudah mendapat informasi.
”Saya sudah dapat informasi kalau obyek wisata ditutup, tetapi penasaran apa betul ditutup atau tidak. Saya tidak kecewa. Sebelumnya saya juga sudah sempat berwisata ke pulau selama dua hari,” kata Azi.
Setiap obyek wisata yang ramai dikunjungi oleh masyarakat sudah ditutup dan dijaga petugas keamanan.
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, yang melakukan pemantauan di beberapa titik di Padang bersama Forum Koordinasi Kepala Daerah (Forkopimda) Sumbar, mengatakan, masyarakat relatif mematuhi kebijakan pemerintah daerah. ”Masyarakat cukup patuh karena memang pengamanan kami cukup ketat,” kata Nasrul.
Adapun untuk kebijakan penutupan obyek wisata di Sumbar, Nasrul mengatakan, semua daerah telah melaksanakannya. Setiap obyek wisata yang ramai dikunjungi oleh masyarakat sudah ditutup dan dijaga petugas keamanan.
Nasrul pun mengimbau masyarakat, khususnya pedagang yang terdampak, untuk bersabar. Kebijakan penutupan obyek wisata selama libur Tahun Baru untuk menekan risiko penularan Covid-19 di Sumbar. Apalagi saat ini sudah muncul varian baru Covid-19 di dunia.
”Mudah-mudahan dengan kedisiplinan hingga tanggal 3 Januari 2021, kita semua terhindar dari penularan Covid-19. Mari kita masuki tahun baru ini dengan penuh kesadaran terhadap Covid-19 dan sehat walafiat,” ujar Nasrul.
Kepala Polda Sumbar Inspektur Jenderal Toni Harmanto mengatakan, semua obyek wisata di Sumbar sudah ditutup dan dijaga petugas gabungan. Adapun untuk di Padang, ada sekitar 17 titik obyek wisata ataupun lokasi yang banyak dikunjungi saat malam Tahun Baru yang ditutup dan dijaga.
Toni melanjutkan, Polda Sumbar menurunkan sekitar 6.300 personel atau dua per tiga kekuatan dikerahkan untuk pengamanan libur Tahun Baru 2021. Sampai Kamis malam pukul 21.00, tidak ada laporan pelanggaran oleh pengelola obyek wisata.
”Semua obyek wisata dan areal publik yang memungkinkan untuk berkumpulnya massa sudah kami ingatkan agar tidak ada lagi kegiatan keramaian di lokasi itu,” kata Toni.