Kasus Covid-19 di DIY Melonjak, Pengunjung Tetap Padati Malioboro
Selama sebulan terakhir, jumlah kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta melonjak signifikan. Namun, pada malam Tahun Baru ini, kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, tetap dibuka dan ramai pengunjung,
Oleh
HARIS FIRDAUS
·5 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Selama sebulan terakhir, jumlah kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta melonjak signifikan. Namun, di tengah lonjakan kasus tersebut, kawasan wisata Malioboro di Kota Yogyakarta tetap dibuka dan dipadati pengunjung pada malam Tahun Baru ini. Kerumunan pun tak terhindarkan.
Di tengah lonjakan kasus dan tingginya keterisian tempat tidur rumah sakit di Yogyakarta, Pemerintah Kota Yogyakarta tetap memutuskan membuka kawasan wisata Malioboro pada malam Tahun Baru. Berdasarkan pantauan Kompas pada Kamis pukul 20.00, kawasan Malioboro masih lumayan sepi karena hujan turun.
Namun, sekitar pukul 21.00, trotoar di kawasan Malioboro mulai tampak ramai oleh pengunjung yang berjalan kaki karena hujan mulai mereda. Bahkan, di dekat pusat perbelanjaan Malioboro Mall tampak sejumlah wisatawan antre berfoto di depan papan nama Jalan Malioboro. Sebagian di antara mereka tidak memakai masker dan tak menjaga jarak satu sama lain.
Kondisi ini mengkhawatirkan di saat angka kasus Covid-19 terbilang tinggi. Juru bicara Pemerintah Daerah DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih, mengatakan, hingga Kamis (31/12/2020), jumlah pasien positif Covid-19 di provinsi tersebut sebanyak 12.155 orang. Pada Kamis ini, terdapat tambahan 257 pasien baru Covid-19 di DIY.
”Hasil pemeriksaan laboratorium dan terkonfirmasi positif pada hari ini tanggal 31 Desember 2020 terdapat tambahan 257 kasus positif sehingga total kasus positif covid 19 di DIY menjadi sebanyak 12.155 kasus,” ujar Berty melalui keterangan tertulis, Kamis sore.
Dari total 12.155 pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY, sebanyak 8.175 orang telah dinyatakan sembuh. Sebanyak 260 pasien lainnya meninggal. Oleh karena itu, masih ada 3.720 orang pasien positif Covid-19 di DIY yang belum sembuh.
Berdasarkan data Dinkes DIY, pada 1-31 Desember 2020 terdapat 6.192 kasus Covid-19 di provinsi tersebut. Padahal, hingga 30 November 2020, hanya tercatat 5.963 kasus.
Jika melihat data kasus Covid-19 di DIY, terjadi lonjakan kasus yang sangat signifikan pada Desember ini. Berdasarkan data Dinkes DIY, pada 1-31 Desember 2020, terdapat 6.192 kasus Covid-19 di provinsi tersebut. Padahal, hingga 30 November 2020 hanya tercatat 5.963 kasus.
Artinya, jumlah kasus Covid-19 di DIY pada Desember ini lebih banyak dibandingkan total jumlah kasus pada periode Maret-November 2020. Apabila dipersentase, jumlah kasus Covid-19 pada Desember ini mencakup 50,94 persen dari total kasus di DIY sejak awal pandemi.
Tingginya jumlah kasus Covid-19 di DIY pada Desember ini juga tampak dari rata-rata kasus harian pada bulan ini, yakni 199,74 kasus atau hampir 200 kasus per hari. Padahal, pada November 2020, rata-rata kasus harian di DIY hanya 70,93 kasus. Artinya, rata-rata kasus harian pada Desember ini nyaris tiga kali lipat dibanding rata-rata kasus harian pada bulan lalu.
Selain lonjakan kasus, keterisian tempat tidur rumah sakit untuk perawatan pasien Covid-19 di DIY juga tergolong tinggi. Saat ini jumlah tempat tidur pasien Covid-19 di DIY sebanyak 641 unit yang berada di 27 rumah sakit rujukan. Dari total 641 tempat tidur itu, 64 di antaranya merupakan tempat tidur critical atau intensive care unit (ICU) serta 577 tempat tidur non-critical.
Pada Kamis ini, tingkat keterisian tempat tidur critical 70,31 persen, sedangkan tempat tidur non-critical 89,08 persen. Tempat tidur critical yang tersisa di DIY hanya 18 unit, sedangkan tempat tidur non-critical tersisa 63 unit.
Terkait pembukaan Malioboro di malam Tahun Baru, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, seluruh tempat usaha, baik toko, warung makan, maupun pedagang kaki lima, harus tutup maksimal pukul 22.00. Hal ini sesuai dengan Instruksi Gubernur DIY Nomor 7/INSTR/2020 tentang Penegakan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 pada Saat Libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
Haryadi menuturkan, petugas gabungan dari sejumlah instansi juga bersiaga di kawasan Malioboro untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan. Oleh karena itu, apabila ada kerumunan pengunjung, petugas akan membubarkan mereka.
Selain itu, petugas juga menutup plang atau papan nama Jalan Malioboro di sisi utara kawasan tersebut. Menurut Haryadi, penutupan itu dilakukan agar pengunjung tak berkerumun di dekat papan nama itu. Sebab, papan nama Jalan Malioboro kerap menjadi tempat swafoto para pengunjung.
”Di situ itu jadi tempat selfie, foto-foto, diberi tahu juga susah. Ya, ditutup saja. Supaya tidak menimbulkan kerumunan,” ujar Haryadi saat ditemui di pos polisi di kawasan Malioboro, Kamis malam.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, kawasan Malioboro memang tidak ditutup pada malam Tahun Baru. Namun, Heroe menyebutkan, di kawasan tersebut diberlakukan sistem buka tutup khusus pada malam Tahun Baru.
Heroe mengatakan, jumlah pengunjung di kawasan Malioboro pada malam Tahun Baru juga dibatasi. Saat ini kawasan Malioboro dibagi menjadi lima zona. Pada waktu-waktu sebelumnya, jumlah pengunjung per zona dibatasi 500 zona. Namun, pada malam Tahun Baru, jumlah pengunjung per zona dibatasi 300 orang.
Oleh karena itu, di atas kertas, jumlah pengunjung di kawasan Malioboro dibatasi maksimal 1.500 orang. ”Dengan melakukan buka tutup kawasan Malioboro, berarti melakukan pembatasan jumlah yang bisa berada di kawasan tersebut. Dibatasi jumlah per zona, yang semula 500 orang per zona menjadi 300 orang per zona,” ungkap Heroe.
Selain pembatasan pengunjung, petugas juga akan mengatur arus lalu lintas di kawasan Malioboro dan sekitarnya. Apabila terjadi kepadatan lalu lintas, arus kendaraan menuju kawasan Malioboro akan ditutup sementara.
Heroe menambahkan, selama malam Tahun Baru, kawasan Malioboro akan dijaga oleh petugas satuan polisi pamong praja (satpol PP), polisi, TNI, dan instansi lain. Para petugas itu diterjunkan untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan oleh wisatawan dan warga yang mengunjungi kawasan Malioboro.
”Kami bariskan petugas di setiap titik untuk menghalau kerumunan dan penegakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” ujar Heroe.