Bertambah, Pejabat di Jawa Timur yang Meninggal Setelah Terpapar Covid-19
Wakil Bupati Pamekasan Raja’e (44) meninggal akibat terpapar Covid-19 pada Kamis (31/12/2020) sekitar pukul 14.30 WIB di RSUD Dr Soetomo setelah 16 hari menjalani perawatan, baik di Pamekasan maupun di Surabaya.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Wakil Bupati Pamekasan Raja’e (44) meninggal akibat terpapar Covid-19 pada Kamis (31/12/2020) di RSUD Dr Soetomo sekitar pukul 14.30 WIB. Raja’e meninggal setelah 16 hari menjalani perawatan di rumah sakit, baik di Pamekasan maupun di Surabaya.
”Saya atas nama Bupati dan masyarakat Pamekasan berduka atas meninggalnya Bapak Raja’e,” ujar Bupati Pamekasan Badrut Taman, Kamis sore.
Raja’e, kata Badrut, sebelum terpapar Covid, baru kembali dari Jakarta mengikuti Pemantapan Pimpinan Daerah Angkatan XI Lemhanas. Kegiatan itu berlangsung 28 September sampai 7 Desember 2020. ”Sempat dirawat di RS di Pamekasan. Namun, karena membutuhkan perawatan yang lebih intensif lagi, dibawa ke Surabaya,” ujarnya.
Kondisi beliau semakin lemah karena disertai komorbid, yang menurut informasi dari dokter adalah hepatitis B, diabetes, dan gangguan pada fungsi ginjalnya. Sebelum kembali ke Pamekasan, Raja’e bersama istri, Yuni Lailatul Fitriyah, dan anak-anaknya, dengan kereta api, melakukan perjalanan dari Jakarta ke Surabaya.
”Raja’e sosok yang baik, tulus mengabdi, dan memiliki semangat tinggi untuk membawa Kabupaten Pamekasan berdaya saing dengan kabupaten yang lebih maju di Jatim,” katanya.
Sekretaris Daerah Pamekasan Totok Hartono menyatakan, Wabup Raje’e sudah dimakamkan di Desa Bujur Barat, Kecamatan Batu Marmar.
Raja’e sosok yang baik, tulus mengabdi, dan memiliki semangat tinggi untuk membawa Kabupaten Pamekasan berdaya saing dengan kabupaten yang lebih maju di Jatim.
Meninggalnya Raja’e akibat terpapar Covid-19 menambah jumlah pejabat di Jawa Timur yang berpulang setelah positif Covid-19. Mereka, antara lain, adalah Kepala Bappeda Jatim Mohammad Rudy Ermawan Yulianto, Pelaksana Tugas Bupati Sidoarjo dan Bupati Situbondo Dadang Wigiarto.
Pasien sembuh
Rumah Sakit Lapangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) II di Surabaya, yang merupakan rumah sakit darurat penanganan pasien terinfeksi virus korona jenis baru penyebab Covid-19, telah menyembuhkan sebanyak 4.544 orang.
Penanggung jawab RS Lapangan Laksamana Pertama IDG Nalendra Djaya Iswara mengatakan, sejak beroperasi pada 2 Juni 2020, rumah sakit ini telah merawat sebanyak 4.881 orang.
Saat ini, pasien yang sedang menjalani perawatan sebanyak 243 orang. Hari Kamis, sudah pulang 37 orang pasien. Namun, pasien yang memesan tempat sebanyak 35 orang, yang seluruhnya berasal dari luar Kota Surabaya. Pasien Covid-19 yang sembuh dan diperbolehkan pulang serta yang masuk untuk menjalani isolasi setiap harinya selalu datang dan pergi silih berganti.
Ia menyebut, dari kapasitas 400 tempat tidur yang tersedia di RS Lapangan, rata-rata pasien yang dirawat mencapai 250 orang per hari meski pernah mencapai 300 orang, terutama seusai liburan.
Akibat terus meningkatnya pasien, Pemprov Jatim juga mengoperasikan RS Lapangan di Malang dan Jember, bahkan direncanakan didirikan juga di Sidoarjo dan Gresik. ”Pengoperasian RS Lapangan di luar Surabaya sangat baik sebagai upaya mengurai jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RS Lapangan Surabaya,” katanya.