Selama Pandemi, Angka Kecelakaan Lalu Lintas di Aceh Turun 26 Persen
Jumlah korban kecelakaan pada 2020 di Aceh sebanyak 5.192 orang dan 576 orang di antaranya meninggal. Artinya, dalam sehari 1,5 orang di Aceh meninggal karena kecelakaan.
Oleh
ZULKARNAINI
·3 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Selama pandemi Covid-19 sepanjang tahun 2020 jumlah kecelakaan lalu lintas di Aceh 3.126 kasus, turun dari 4.233 kasus pada 2019 atau sekitar 26 persen. Jumlah korban meninggal karena kecelakaan lalu lintas tahun ini 576 orang, turun dari 762 orang pada 2019 atau sekitar 24 persen.
Hal itu disampaikan Kepala Kepolisian Daerah Aceh Inspektur Wahyu Widada dalam konferensi pers akhir tahun pada Rabu (30/12/2020). Wahyu mengatakan, penurunan angka kecelakaan karena aktivitas lalu lintas pada masa pandemi tidak sepadat tahun sebelumnya. ”Pelanggaran lalu lintas juga menurun dari 57.276 kasus pada 2019 menjadi 51.908 kasus pada 2020,” kata Wahyu.
Adapun jumlah korban kecelakaan pada 2020 sebanyak 5.192 orang dan 576 orang di antaranya meninggal. Artinya, dalam sehari 1,5 orang di Aceh meninggal karena kecelakaan. ”Sebagian besar korban kecelakaan usia muda, antara 16 tahun dan 30 tahun,” ujar Wahyu.
Wahyu menuturkan, pandemi membuat orang lebih banyak menunda perjalanan ke luar daerah. Bahkan, pada puncak liburan Idul Fitri banyak warga menunda mudik karena saat itu kasus Covid-19 sedang menanjak.
Menjelang pergantian tahun, Wahyu meminta warga Aceh tidak merayakan Tahun Baru di luar rumah karena dapat memicu penyebaran virus korona. Pemprov Aceh juga mengeluarkan seruan melarang perayaan Tahun Baru.
Korban paling banyak pengendara sepeda motor. (Mulkan)
Kepala PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Aceh Mulkan menuturkan, turunnya angka kecelakaan juga berpengaruh pada pembayaran santunan untuk korban. Sejak Januari hingga November 2020 jumlah santunan yang telah dibayarkan Rp 56 miliar, turun dari Rp 66 miliar pada periode yang sama 2019. ”Korban paling banyak pengendara sepeda motor, baik kecelakaan dengan mobil maupun sesama sepeda motor,” kata Mulkan.
Sebagian besar kecelakaan terjadi di jalan nasional Lintas Sumatera Banda Aceh-Medan. Jalan tersebut menjadi satu-satunya akses transportasi darat Aceh-Sumatera Utara. Oleh karena itu, lanjut Mulkan, sosialisasi dan edukasi kepatuhan terhadap aturan harus ditingkatkan.
Mulkan memperkirakan di saat Jalan Tol Banda Aceh-Medan berfungsi, angka kecelakaan akan menurun. ”Potensi kecelakaan di jalan tol juga ada, tetapi perkiraan saya kasusnya menurun,” kata Mulkan.
Berdasarkan data Dinas Perhubungan Aceh dan Polda Aceh, jumlah korban tewas karena kecelakaan lalu lintas di Aceh 2013-2019 sebanyak 5.597 orang.
Dihubungi terpisah, Direktur Direktorat Lalu Lintas Polda Aceh Komisaris Besar Dicky Sondany menuturkan, kecelakaan sebagian besar disebabkan kelalaian pengendara, seperti mengantuk dan kelelahan saat berkendaraan. ”Padahal, infrastruktur di Aceh cukup baik, jalan mulus dan lebar,” kata Dicky.
Pihaknya sering melakukan sosialisasi berkendaraan dengan aman di jalan raya bagi warga. Namun, kata Dicky, pendidikan kepatuhan terhadap rambu lalu lintas harus dimulai sejak usia dini dari keluarga.
Dalam rilis akhir tahun tersebut Kapolda Aceh juga memaparkan kasus kriminal penyalahgunaan narkoba. Sepanjang 2020 terjadi 1.543 kasus dengan jumlah tersangka 2.144. Adapun barang bukti sabu 469 kilogram, ekstasi 138.345 butir, dan ganja 1,5 ton.