Perayaan Pergantian Tahun di Surabaya Digelar di Rumah Saja
Warga Kota Surabaya diimbau merayakan pergantian tahun pada Kamis (31/12/2020) di rumah saja. Petugas posko akan menyeleksi warga di perbatasan dengan Sidoarjo dan Gresik, yang didampingi petugas ”swab hunter”.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Warga Kota Surabaya diimbau merayakan pergantian tahun pada Kamis (31/12/2020) di rumah saja. Akses masuk ke Surabaya melalui delapan titik di perbatasan kota dengan Sidoarjo dan Gresik dilakukan secara selektif.
Penyekatan dan penerapan jam malam pada malam tahun baru 2021 akan diterapkan di seluruh wilayah Jawa Timur. Penyekatan di batas kota dan kabupaten di Jawa Timur mulai Kamis pukul 20.00 hingga Jumat (1/1/2021) pukul 04.00.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Jhonny Edison Isir, Rabu (30/12/2020), mengatakan, warga Kota Surabaya agar merayakan malam Tahun Baru di rumah saja. ”Ini menindaklanjuti maklumat dari Kapolri,” katanya.
Semua yang hendak melintas di Jembatan Surabaya akan dicek. Jika memiliki KTP Pulau Madura dan hendak ke Surabaya, nanti akan disarankan putar balik. Aturan ini tidak berlaku pengemudi truk kebutuhan pokok, ambulans, dan pemadam kebakaran. (Jhonny Isir)
Merayakan pergantian tahun, kata Isir, warga Surabaya bisa melaksanakan secara sederhana di rumah masing-masing, tidak perlu berkerumun, dan menghindari konvoi, yang kemudian menimbulkan potensi kerumunan. ”Saat ini kasus positif Covid-19 terus meningka, maka warga wajib mematuhi protokol kesehatan,” ujar Isir.
Pemantauan Kompas, baik di Surabaya maupun di Jembatan Suramadu, pos pemantau pergerakan warga pada malam pergantian tahun mulai dibuat pada Rabu. Di delapan posko di perbatasan Surabaya seperti di Gununganyar (MERR) sudah dipasang rambu-rambu untuk diberlakukan pada malam pergantian tahun.
Setiap posko, menurut Kepala BPB Linmas Kota Surabaya Irvan Widyanto, akan dilengkapi dengan petugas uji usap. Bahkan sejak Kamis petang, semua perbatasan menuju Surabaya dijaga petugas gabungan untuk melakukan razia protokol kesehatan, termasuk mengatur pergerakan orang.
”Bagi warga Surabaya yang melintas di posko perbatasan akan dilakukan uji usap, sedangkan warga luar kota diarahkan untuk kembali ke daerah asal,” kata Irvan.
Salah satu upaya memecah kosentrasi warga, terutama saat pergantian tahun, Pemkot Surabaya dan intansi terkait, termasuk kepolisian dan TNI akan melakukan penyekatan di perbatasan pintu masuk Kota Surabaya.
”Petugas posko di perbatasan pasti meminta warga luar kota putar balik, alias kembali ke daerah asal jika tidak memiliki kepentingan yang mendesak ke Surabaya,” katanya.
Sementara Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Ajun Komisaris Besar Ganis Setyaningrum mengatakan, pengendara tanpa kepentingan mendesak yang akan melintasi Jembatan Suramadu di malam pergantian tahun akan diarahkan untuk putar balik.
”Semua yang hendak melintas di Jembatan Surabaya akan dicek. Jika memiliki KTP Pulau Madura dan hendak ke Surabaya, nanti akan disarankan putar balik. Aturan ini tidak berlaku pengemudi truk kebutuhan pokok, ambulans dan pemadam kebakaran,” katanya.
Keputusan tersebut menyusul penerapan peraturan jam malam di Surabaya Raya, yakni Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo, pada malam Tahun Baru. Selain mengarahkan pengendara tanpa kepentingan untuk putar balik, pada Kamis sore mulai dilakukan penyekatan dengan skala prioritas.
Pihaknya juga sudah menyiagakan pos pantau di beberapa tempat di antaranya di bawah Jembatan Suramadu, meski jam malam diberlakukan mulai pukul 20.00.
Ganis juga mengimbau masyarakat menghindari berkegiatan di tepi pantai karena berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak, pada Kamis malam ada potensi gelombang tinggi di tepi pantai.