Dua Pejabat di Kalteng Meninggal Terpapar Covid-19
Angka pandemi di Kalteng terus meningkat, beberapa pejabat di Kalteng pun meninggal karena virus mematikan itu.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Dua Pejabat di Kalimantan Tengah meninggal lantaran Covid-19, yakni Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalteng Esau A Tambang dan Kepala Inspektorat Kabupaten Katingan Megar. Keduanya meninggal di tengah lonjakan kasus virus mematikan itu di Kalteng.
Kedua pasien Covid-19 itu meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Doris Sylvanus Kota Palangkaraya, Kalteng. Keduanya sudah dirawat selama beberapa hari di rumah sakit tersebut.
Direktur RSUD Doris Sylvanus Yayu Indriaty membenarkan keduanya merupakan pasien yang terpapar Covid-19. Meskipun demikian, keduanya memiliki penyakit penyerta, yakni penyakit jantung.
”Ada riwayat penyakit jantung yang memperburuk situasinya, memang keduanya sudah dirawat dan betul terpapar Covid-19,” kata Yayu saat dihubungi Kompas, Senin (28/12/2020).
Yayu menjelaskan, Plt Kadis Lingkungan Hidup Esau A Tambang meninggal pada Minggu (27/12/2020), sedangkan Kepala Inspektorat Katingan Megar meninggal pada Senin pagi. Esau A Tambang sudah dimakamkan dengan prosedur Covid-19 pada Minggu sore sedangkan Megar rencananya akan dimakamkan pada Senin petang.
Hingga saat ini, kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kalteng terus meningkat. Pada Senin pagi setidaknya 43 kasus baru di Kalteng sehingga totalnya menjadi 9.488 kasus. Kabar baiknya, kasus sembuh pun bertambah 181 pasien dari hari sebelumnya, Minggu siang, jumlahnya pun menjadi 7.171 pasien.
Tingkat kematian di Kalteng pun menjadi 2,8 persen dari seminggu sebulan yang hanya 0,8 persen. Total terdapat 266 jiwa meninggal. Jumlah yang dirawat sampai saat ini mencapai 2.051 atau berkurang 139 pasien.
”Kami berupaya agar rumah sakit tidak penuh. Kami sudah membuka satu ruangan tambahan lagi dengan kapasitas 19 tempat tidur khusus untuk pasien Covid-19 agar tidak terjadi penumpukan,” ungkap Yayu.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng Suyuti Syamsul mengungkapkan, seusai pilkada angka kasus terus melonjak. Ratusan petugas KPPS dan petugas lainnya terpapar Covid-19. Ia berharap petugas ataupun masyarakat tetap harus menjalankan protokol kesehatan.
”Sebanyak 20 persen yang terpapar itu ASN, jadi virus ini tidak mengenal identitas semua orang bisa terserang. Karena itu, semua orang harus patuh terhadap protokol,” ungkap Suyuti.
Ia mengapresiasi kebijakan pemerintah untuk tidak mengizinkan masyarakat dan beragam komunitas untuk tidak melaksanakan pesta Tahun Baru. Selain itu banyak lokasi wisata juga ditutup.
”Disiplin menerapkan protokol kesehatan menjadi kunci untuk memutus rantai penyebaran virus mematikan ini, saya harap semua orang memahami dan menjalankanya,” ungkap Suyuti.
Sebanyak 20 persen yang terpapar itu ASN, jadi virus ini tidak mengenal identitas semua orang bisa terserang, semua orang harus patuh terhadap protokol. (Suyuti Syamsul)
Di Kota Palangkaraya, Wali Kota Palangkaraya Fairid Naparin mengeluarkan kebijakan melalui surat edaran Surat Edaran Nomor 368/1508/BPBD/Covid-19/XII/2020 tentang larangan perayaan tahun baru dan pembukaan lokasi wisata.
”Akhir tahun ini, kami juga tidak akan menyelenggarakan hiburan pergantian tahun. Seluruh masyarakat ataupun komunitas dilarang untuk menyelenggarakan kegiatan serupa yang bersifat mengumpulkan orang,” kata Fairid Naparin.
Ia berharap dengan adanya kebijakan itu bisa membuat warga Kota Palangkaraya patuh terhadap protokol kesehatan untuk menghindari Covid-19 dan mengurangi aktivitas di luar rumah.
Hingga kini Kota Palangkaraya masih menjadi salah satu wilayah dengan jumlah kasus tinggi di Kalteng. Sampai saat ini, total kasus di daerah yang dijuluki ”Kota Cantik” itu mencapai 1.889 kasus dengan total pasien yang sembuh sebanyak 1.458 kasus dan 89 orang meninggal.
”Semua orang harus bertahan dengan keadaan ini dan kami yakin bisa keluar dari situasi ini selama patuh terhadap protokol,” ungkap Fairid.