Tes gratis hingga penyediaan layanan tes oleh pemerintah bagian dari upaya bersama mengendalilkan infeksi. Sementara warga berinisiatif memeriksakan diri.
Oleh
COK/IGA/VIO
·3 menit baca
Butuh upaya bersama untuk menghentikan atau setidaknya mengendalikan pandemi Covid-19. Peran setiap pihak bisa beragam.
Dalam pernyataan pada Minggu (27/12/2020), PT Angkasa Pura Solusi mengumumkan layanan pemeriksaan Covid-19 untuk warga umum. Hingga Sabtu (26/12/2020), pemeriksaan cepat di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, hanya untuk calon penumpang pesawat. Mulai kemarin, ada lokasi tambahan untuk pemeriksaan masyarakat umum dengan kapasitas hingga 850 orang per hari.
”Sebelumnya, semua pusat kesehatan bandara hanya dipergunakan untuk calon penumpang pesawat yang memiliki tiket penerbangan,” kata Direktur Komersial PT Angkasa Pura Solusi Yundriati Erdani.
Penyediaan pemeriksaan di Bandara Soekarno-Hatta diharapkan membantu meningkatkan kapasitas pemeriksaan. Untuk tes usap berbasis metode reaksi rantai polimerase (PCR) biayanya Rp 800.000 dan Rp 200.000 untuk tes cepat antigen. Kementerian Kesehatan menetapkan, tarif tertinggi tes PCR Rp 900.000 dan Rp 250.000 untuk tes cepat antigen.
Adapun Manajer Pelaksana Utama Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi mengatakan, 40.000 penumpang memeriksakan diri dengan tes cepat antigen pada 18-24 Desember 2020.
Di antara mereka, 360 orang diketahui positif sehingga dilarang naik pesawat. Mereka juga diminta segera isolasi. Seperti untuk warga umum, calon penumpang pesawat juga menanggung sendiri biaya pemeriksaan sebelum naik pesawat.
Tanpa biaya
Tidak semua pemeriksaan dikenai biayai. Di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, ada layanan pemeriksaan gratis bagi awak mobil barang. Pemeriksaan dilakukan sebelum naik kapal.
Sementara di Bali, pemeriksaan gratis diberikan kepada pelancong di Kuta. Kepala Korlantas Polri Inspektur Jenderal Istiono menyatakan, Korlantas Polri bersama PT Jasa Raharja dan Polda Bali menyelenggarakan pelayanan uji usap antigen secara acak di Pantai Kuta, Badung. Pelayanan itu bagian dari operasi pengamanan Natal 2020.
”Program ini bagus dan tepat digelar di Kuta. Apalagi Bali sedang ramai wisatawan yang berlibur,” ujar Gilbert, salah seorang pelancong yang antre periksa.
Gilbert memilih Bali sebagai lokasi liburan karena di sana protokol kesehatan diterapkan di banyak tempat. Alasan serupa diajukan Riyanto, yang pelesir ke Bali bersama 14 anggota keluarganya.
Sebelum berangkat, Riyanto dan keluarganya memeriksa kondisi kesehatan. Mereka ikut uji usap antigen di Malang, Jawa Timur, yang merupakan tempat tinggal keluarga itu. ”Kami juga memilih hotel yang sudah menjalankan protokol kesehatan. Pihak hotel juga memastikan penerapan protokol kesehatan bagi tamunya, termasuk menyediakan hand sanitizer,” ujarnya.
Pencegatan
Selain pemeriksaan, upaya lain untuk mengendalikan penularan adalah dengan pencegatan. Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Bandar Lampung Ahmad Nurizki Erwandi menjelaskan, pihaknya memeriksa 1.695 kendaraan tujuan Bandar Lampung. ”Dari jumlah itu, 465 kendaraan diputar balik,” ujarnya.
Ratusan kendaraan dari luar daerah itu terpaksa diminta putar balik karena pengendara tidak dapat menunjukkan surat keterangan tes cepat antigen dengan hasil nonreaktif. Kebijakan ini diambil untuk mengantisipasi penularan Covid-19 di Kota Bandar Lampung selama masa libur Natal dan Tahun Baru.
Sebagian besar pengendara yang dicegat berasal dari Jabodetabek dan Sumatera Selatan. Selain untuk berwisata, sebagian pengendara mengaku masuk ke Bandar Lampung untuk membeli oleh-oleh makanan khas Lampung.
Kepala Kepolisian Resor Tulang Bawang Barat Hadi S Rahman mengatakan, selain melaksanakan Operasi Lilin Krakatau 2020, aparat juga membagikan masker kepada pengendara. Selain itu, petugas gabungan juga melakukan tes cepat secara acak pada pengendara yang melintas di area istirahat jalan tol.