Penumpang kereta api di Stasiun Malang hari ini diperkirakan lebih banyak dari sepekan terakhir. Penumpang diperkirakan memulai perjalanan dalam rangka berlibur di Malang.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional 8 Surabaya memprediksi jumlah penumpang di Stasiun Malang, Jawa Timur, Sabtu (26/12/2020) ini, lebih banyak dari sepekan terakhir sebelum Natal. Sebagian penumpang diperkirakan memulai perjalanan dalam rangka berlibur di Malang.
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Suprapto ketika dihubungi dari Malang memprediksi jumlah penumpang di Stasiun Malang hari ini mencapai 2.000 orang dari total prediksi penumpang di Daop 8 sebanyak 14.000 orang. ”Sepertinya, hari ini di Stasiun Malang paling ramai karena banyak orang mulai berlibur,” ujarnya.
Hingga pukul 12.00, jumlah penumpang di Stasiun Malang 1.713 orang. Adapun selama satu pekan terakhir (posko Natal) jumlah penumpang terbanyak di Stasiun Malang tercatat ada 1.989 orang pada 20 Desember. Adapun puncak penumpang di Daop 8 terjadi 23 Desember dengan jumlah 16.546 orang.
Untuk mendukung angkutan Natal dan Tahun Baru 2021, Daop 8 menyiapkan 64 lokomotif, 389 gerbong, 16 kereta rel diesel, dan 597 gerbong barang. Armada itu dipusatkan di tiga depo, yakni Depo Sidotopo, Depo Surabaya Pasar Turi, dan Depo Malang.
Secara keseluruhan Daop 8 mengoperasikan 30 kereta jarak menengah/jauh reguler dan 64 kereta lokal. Untuk kereta jarak jauh/menengah dipusatkan di tiga stasiun, yakni Stasiun Malang 6 kereta, Surabaya Pasar Turi 8 kereta, dan Surabaya Gubeng 16 kereta (8 pemberangkatan awal dan 8 kereta melintas).
Menurut Suprapto, pihaknya masih tetap pada rencana semula, yakni mengoperasikan dua kereta tambahan untuk mendukung arus balik. Dari dua kereta tambahan, salah satunya relasi Malang-Gambir, yakni Kereta Gajayana Fakultatif. Satu lagi kereta Sembrani Fakultatif relasi Surabaya Pasar Turi-Gambir.
”Arus balik diperkirakan terjadi 3 Januari. Saat itu jumlah total penumpang di Daop 8 bisa mencapai 18.000 orang dalam sehari. Untuk langkah antisipasi kami menambah dua kereta tambahan,” katanya.
Sementara itu, terkait wisata selama Natal dan Tahun Baru 2021, wahana paralayang di Gunung Banyak, Batu, untuk sementara waktu tidak beroperasi. Wahaya tersebut tidak beroperasi sejak 24 Desember sampai 7 Januari 2021 dengan alasan untuk mengantisipasi penularan Covid-19.
Salah satu Master Tandem Paralayang Gunung Banyak, Taufik, mengatakan, yang tidak beroperasi hanya wahana (penerbangan) paralayang. Untuk obyek wisata Gunung Banyak tetap buka dengan mengutamakan protokol kesehatan.
”Ada instruksi dari FASI (Federasi Aero Sport Indonesia) pusat. Kalau dari Dinas Pariwisata Batu masih memperbolehkan kunjungan wisata. Namun, untuk penerbangannya tidak diperkenankan sampai 7 Januari,” ujarnya.
Dalam penerbangan terakhir 23 Desember, jumlah wisatawan yang menikmati terbang di sisi barat Kota Batu itu mencapai 20 orang. Jumlah ini sedikit meningkat dibanding biasanya. Menjelang libur Natal, kata Taufik, jumlah wisatawan Gunung Banyak memang meningkat dibanding hari-hari biasa.
Pemerintah Kota Batu menerapkan aturan rapid test antibodi dengan hasil negatif bagi orang yang keluar masuk wilayah itu pada libur Natal dan Tahun Hal itu juga diminta oleh Pemerintah Kabupaten Malang. Adapun Kota Malang memberlakukan tes antigen bagi pendatang yang masuk ke kota.