Kluster Baru Penularan Covid-19 di Karawang Berasal dari Kampus Unsika
Kampus Universitas Negeri Singaperbangsa Karawang menjadi kluster baru penyebaran Covid-19 di Karawang, Jabar. Tercatat 25 orang terkonfirmasi positif Covid-19 dan pelacakan kontak erat terhadap pasien masih dilakukan.
Oleh
MELATI MEWANGI
·2 menit baca
KARAWANG, KOMPAS — Kampus Universitas Negeri Singaperbangsa Karawang, Jawa Barat, menjadi kluster baru penyebaran Covid-19. Tercatat 25 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Pelacakan kontak erat terhadap para pasien hingga kini masih dilakukan.
Hingga Kamis (24/12/2020), jumlah kasus positif Covid-19 di Karawang mencapai 5.201 orang. Sebanyak 235 orang isolasi mandiri, 1.069 orang dirawat, 3.711 orang sembuh, dan 186 orang meninggal dunia. Penularan berasal dari beragam kluster, antara lain, perusahaan industri, keluarga, dan pelaku perjalanan lintas wilayah.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Karawang Fitra Hergyana mengatakan, 25 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 adalah 10 orang tenaga pendidik, dosen (8), dan pejabat kampus (7). Mereka melaporkan data tersebut setelah muncul kasus baru dari beberapa kegiatan yang diadakan pihak kampus.
Beberapa pejabat Kampus Unsika tertular dari rangkaian kegiatan yang diadakan di luar kota. Mulai dari rapat kerja di Bandung, rapat kerja senat di Bali, pelantikan jabatan fungsional, dan penutupan kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) di Hotel Resinda Karawang. Mayoritas lainnya terinfeksi dari keluarga, tempat kerja, dan tempat yang didatangi.
Pelacakan kontak erat masih dilakukan Dinas Kesehatan Karawang dan Satgas Penanganan Covid-19 Karawang. Penelusuran tersebut harus dilakukan segera untuk mencegah penyebaran virus kian meluas.
Kini, Karawang masih masuk zona merah level kewaspadaan Covid-19 di Jabar. Rata-rata penambahan kasus positifnya tinggi, di atas 100 orang per hari. Munculnya kluster baru dari libur panjang Natal dan pergantian tahun 2021 menjadi kekhawatiran tersendiri.
Karawang sebagai kota industri memiliki banyak perantau dari daerah-daerah. Apalagi, jelang libur akhir tahun diperkirakan banyak karyawan yang berasal dari daerah-daerah kembali ke kampung halaman.
Sejauh ini, tempat wisata diprioritaskan bagi warga lokal. Upaya pembatasan ini dilakukan demi mencegah penularan Covid-19 dari pengunjung yang melakukan perjalanan lintas kota dan berasal dari zona rawan. Fitra menambahkan, gedung bioskop sudah ditutup kembali dan meminta masyarakat tidak bepergian ke luar kota.
Sekretaris Daerah Karawang Acep Jamhuri mengatakan, penularan Covid-19 di zona industri dipicu libur panjang dan mudik ke luar daerah. Oleh karena itu, setiap karyawan yang baru pulang kampung harus menjalani protokol kesehatan yang ketat saat masuk kerja. Perusahaan juga wajib mendata karyawan-karyawan yang melakukan mudik lintas wilayah, khususnya daerah zona bahaya Covid-19.