Pekan ini, volume kendaraan yang masuk ke Jateng melalui Jalan Tol Pejagan, Brebes, meningkat. Peningkatan yang terjadi dua kali lipat volumen kendaraan harian. Puncak arus mudik diperkirakan pada 24 dan 31 Desember.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
BREBES, KOMPAS — Jumlah kendaraan yang masuk ke Jawa Tengah melalui Jalan Tol Pejagan, Brebes, mulai meningkat sejak awal pekan. Peningkatan volume kendaraan tertinggi diprediksi terjadi pada malam Natal hari ini, yakni Kamis (24/12/2020), dan malam tahun baru, yakni Kamis (31/12/2020).
Berdasarkan data Pejagan Pemalang Tol Road (PPTR), kendaraan yang masuk ke Jateng melalui gerbang PPTR sekitar 20.000 per hari. Awal pekan ini, jumlah kendaraan yang masuk ke Jateng sekitar 24.000 per hari.
Sementara itu, kendaraan yang masuk pada Selasa-Rabu (22-23/12/2020) sejumlah 26.000 dan 37.000 per hari. Volume kendaraan yang masuk ke Jateng diperkirakan 40.000 per hari.
”Pada libur Natal dan Tahun Baru kali ini, akan ada dua puncak arus, yakni 24 dan 31 Desember. Jika pada malam Natal volume kendaraan diprediksi mencapai 40.000, pada malam Tahun Baru diperkirakan 50.000 kendaraan dalam sehari,” kata Kepala Cabang Operasional PPRT Ian Dwinanto di Brebes.
Berdasarkan pantauan, Kamis siang-malam, sejumlah tempat istirahat di Brebes dan Tegal penuh kendaraan pemudik. Penerapan protokol kesehatan di tempat istirahat tidak begitu ketat. Kendati sebagian besar sudah bermasker, masih ada sejumlah orang yang tidak menjaga jarak. Pemeriksaan suhu badan atau kewajiban mencuci tangan dengan sabun juga tidak diberlakukan.
”Petugas pelayanan PPTR bersama dengan TNI dan Polri mengimbau pengunjung untuk mematuhi protokol kesehatan, tetapi tetap saja berkerumun. Akhirnya, kami memutuskan untuk memberlakukan buka-tutup tempat istirahat,” imbuh Ian.
Sementara itu, tes antigen bagi pemudik yang tidak membawa surat bebas Covid-19 di sejumlah tempat istirahat masih terus dilakukan. Pada Kamis pagi-petang, tes antigen gratis bagi pemudik diselenggarakan di tempat istirahat Kilometer 275 A, Kilometer 282 B, dan Kilometer 294 B Kabupaten Tegal.
”Hari ini, kami mengetes sekitar 100 pemudik yang singgah di tiga tempat istirahat yang masuk wilayah Kabupaten Tegal. Tes ini merupakan bagian dari Operasi Lilin Candi Polda Jateng. Tujuannya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ujar Kepala Polres Tegal Ajun Komisaris Besar Muhammad Iqbal Simatupang.
Menurut Iqbal, seluruh hasil tes kepada para pemudik itu menunjukkan hasil negatif. Apabila ada pemudik yang hasil tesnya positif, polisi akan langsung merujuknya ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Imam Khambali (43), salah satu pemudik yang hendak menuju Lampung, mengaku terbantu dengan adanya fasilitas tersebut. Sebab, tes antigen yang diselenggarakan Bidang Kesehatan dan Kedokteran Polres Tegal itu tidak dipungut biaya atau gratis.
”Kalau tes di tempat lain tarifnya bisa sampai Rp 200.000 per orang. Kalau satu rombongan lima orang seperti kami, harus mengeluarkan biaya hingga Rp 1 juta,” ucap Imam yang merupakan warga Situbondo, Jawa Timur, tersebut.
Menurut Imam, ia dan keluarganya baru pertama kali menjalani tes antigen. Imam mengaku senang karena bisa mengetahui kondisi kesehatannya secara gratis.
”Waktu belum tes rasanya takut karena mau ketemu dengan orangtua. Setelah tahu bahwa hasil tes negatif, saya jadi lebih percaya diri untuk ketemu orangtua,” tuturnya.