Jalur Pantai Utara Jawa Tengah Diperbaiki Jelang Natal dan Tahun Baru
Perbaikan jalur pantai utara Jawa Tengah bertujuan menunjang keselamatan dan kenyamanan masyarakat pengguna transportasi yang akan menjalani libur Natal dan Tahun Baru.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
PEMALANG, KOMPAS — Curah hujan yang tinggi membuat jalur pantai utara Jawa Tengah terkikis dan berlubang. Untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan pada masa libur Natal dan Tahun Baru, perbaikan ditempuh.
Berdasarkan pantauan, sejumlah ruas jalan pantura Pemalang, Pekalongan, dan Batang berlubang. Lubang yang ada di jalan-jalan tersebut rata-rata memiliki kedalaman hingga 5 sentimeter dan diameter hingga 15 sentimeter.
”Dari hasil pendataan, ada 203 lubang yang masih harus ditangani. Adapun total lubang yang sudah ditangani sejak Januari 2020 sebanyak 5.493 lubang,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.2 Jawa Tengah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jodi Pujiadi Hutomo, Senin (21/12/2020).
Jodi menyebutkan, lubang jalan di sejumlah titik di pantura itu terjadi akibat rusaknya jalan yang terkikis air hujan. Untuk menunjang keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, perbaikan jalan akan terus dilakukan.
Menurut Jodi, pekerjaan yang dilakukan oleh PPK 1.2 Jateng, antara lain, adalah pemeliharaan rutin jalan, pemeliharaan rutin kondisi, pemeriharaan fasilitas penunjang, serta pemerliharaan rutin jembatan. Total panjang jalan yang ditangani adalah 96,29 kilometer.
Jodi menargetkan, perbaikan jalan bisa selesai sesegera mungkin. Setiap hari pihaknya menerjukan tiga tim sapu yang akan menangani lubang-lubang di jalan.
Musim hujan yang berlangsung saat ini menghambat proses penghamparan aspal di lapangan karena pekerjaan aspal memiliki batas minimal suhu hampar yang harus dijaga. Ketika hujan turun, pekerjaan aspal harus dihentikan supaya kualitas tetap terjaga. Sebagai langkah antisipasi, kami meminta kontraktor untuk menambah aspal dan mengatur jadwal kerja lembur agar lubang jalan bisa teratasi.
Tes antigen
Upaya lain menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat yang bepergian pada libur Natal dan Tahun Baru juga dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia. Mulai 22 Desember 2020-8 Januari 2021, penumpang jarak jauh di pulau Jawa diharuskan menunjukkan hasil negatif tes antigen.
Menurut Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi IV Semarang Krisbiyantoro, surat keterangan tes antigen berlaku selambat-lambatnya tiga hari sebelum keberangkatan. Untuk itu, pihaknya menyediakan layanan tes antigen di sejumlah stasiun, seperti, Stasiun Semarang Tawang dan Stasiun Tegal.
”Mulai 22 Desember, KAI menyediakan layanan tes antigen di dua stasiun tersebut. Untuk biaya tesnya sebesar Rp 105.000 per orang,” kata Krisbiyantoro.
Selain diwajibkan membawa hasil negatif dalam tes antigen, penumpang juga diimbau untuk menerapkan protokol kesehatan selama berada di stasiun ataupun saat dalam perjalanan. Penumpang juga diminta memakai pelindung wajah dan pakaian lengan panjang sebagai proteksi tambahan.
Aturan terkait dengan kewajiban menunjukkan tes antigen sudah diketahui sebagian masyarakat. Sejumlah calon penumpang terpantau mendatangi Stasiun Tegal, Senin petang, untuk menjalani tes antigen.
”Katanya, di sini bisa tes antigen. Tapi, tadi baru ada tes cepat antibodi. Saya berencana pergi ke Jakarta besok pagi, jadi saya ingin tes hari ini,” ujar Wahyudi (34), penumpang asal Slawi, Kabupaten Tegal.
Karena belum ada layanan tes antigen, Wahyudi memutuskan untuk menjalani tes antibodi. Biaya yang dikeluarkan dalam tes itu sebesar Rp 85.000.
”Biaya tesnya tergolong murah dibandingkan dengan tempat lain. Di tempat lain bisa sampai Rp 150.000 per orang,” imbuhnya.