Daop VIII Surabaya Rekayasa Sistem Layanan, Juanda Tambah Kuota Uji Cepat Antigen
Tiga hari jelang Natal, permintaan uji cepat antigen Covid-19 dari pelaku perjalanan di Jatim makin tinggi. Menyiasati hal itu, Bandara Juanda menambah kuota layanan dan KAI Daop VIII Surabaya merekayasa sistem layanan.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Tiga hari jelang Natal, permintaan layanan uji cepat antigen Covid-19 dari pelaku perjalanan di Jawa Timur semakin tinggi. Menyiasati hal itu, Bandara Juanda Surabaya menambah kuota layanan, sedangkan PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VIII Surabaya merekayasa sistem layanan agar lebih fleksibel, singkat, dan lancar guna mencegah penumpukan antrean.
Berdasarkan pantauan Kompas di Stasiun Kereta Api Surabaya Gubeng, Selasa (22/12/2020), antrean pengguna layanan uji cepat antigen menumpuk sejak pagi. Mayoritas merupakan calon penumpang moda transportasi kereta api yang akan melakukan perjalanan jarak jauh saat libur Natal.
Akibat membanjirnya peminat layanan uji cepat antigen, petugas di bagian pendaftaran membatasi kuota. Hal itu dilakukan guna mempertimbangkan waktu operasional pelayanan yang dibatasi maksimal pukul 18.00.
”Alat uji cepat antigen masih banyak, hanya keterbatasan waktu pelayanan yang tidak memungkinkan untuk menambah jumlah pendaftar. Bahkan, sampai pukul 19.00 ini pun petugas di bagian pengetesan masih bekerja untuk menuntaskan pengambilan sampel dan pemeriksaannya,” ujar Manajer Humas Daop VIII Surabaya Suprapto.
KAI Daop VIII Surabaya menyediakan fasilitas layanan uji cepat antigen di Stasiun Surabaya Gubeng dan Stasiun Pasar Turi Surabaya. Pada hari pertama pelayanan, jumlah pelaku perjalanan yang dilayani di Stasiun Pasar Turi sebanyak 350 orang, sedangkan di Stasiun Gubeng sebanyak 540 orang.
Biaya yang dikenakan Rp 105.000 per pengguna jasa layanan. Biaya yang sangat terjangkau ini menjadi daya tarik bagi masyarakat, terutama pelaku perjalanan. Di sejumlah rumah sakit di Surabaya, biaya uji cepat antigen lebih dari Rp 400.000 per orang atau hampir empat kali lipat dari biaya pengetesan di stasiun.
Mengantisipasi membanjirnya peminat layanan uji cepat antigen pada hari berikutnya, KAI Daop VIII Surabaya melakukan evaluasi bersama PT Rajawali Nusantara Indonesia selaku penyedia jasa layanan. Inti dari evaluasi itu, melakukan rekayasa sistem pelayanan di lapangan.
”Tujuannya supaya sistem pelayanan pengetesan lebih fleksibel, waktu pelayanan menjadi lebih singkat, dan antrean pengguna jasa layanan bisa mengalir lancar sehingga tidak terjadi penumpukan,” kata Suprapto.
Seperti diketahui, uji cepat antigen dipersyaratkan bagi pelaku perjalanan menggunakan moda transportasi kereta api dan udara. Kebijakan itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Satgas Covid-19 Nomor 3 Tahun 2020 tentang protokol kesehatan perjalanan orang selama libur Natal dan Tahun Baru 2021 dalam masa pandemi Covid-19.
Ketentuan tentang uji usap antigen bagi pelaku perjalanan juga tertuang dalam SE Kemenhub No 23/2020 tentang petunjuk pelaksanaan perjalanan orang dengan transportasi kereta api dan SE Kemenhub No 22/2020 tentang petunjuk pelaksanaan perjalanan orang dengan moda transportasi udara.
Setiap pelaku perjalanan wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif Covid-19 berdasarkan uji cepat antigen yang berlaku selambat-lambatnya tiga hari sebelum keberangkatan. Proses layanan uji cepat antigen ini memakan waktu lebih lama dibandingkan uji cepat antibodi. Selisihnya sekitar satu jam sehingga perlu diantisipasi oleh pelaku perjalanan dengan datang lebih awal.
Peminat naik lagi
Dari Bandara Juanda Surabaya dilaporkan, pengakses layanan uji cepat antigen terus meningkat, bahkan Selasa ini menembus 900 orang. Jumlah itu meningkat dibandingkan sehari sebelumnya sebanyak 700 orang per hari dan permintaan layanan pada hari biasa sebanyak 400 orang per hari.
Permintaan yang tinggi itu disebabkan kebijkan pemerintah yang mensyaratkan pelaku perjalanan menunjukkan hasil negatif Covid-19 berdasarkan uji cepat antigen. Selain itu, jumlah penumpang pengguna moda transportasi udara meningkat jelang libur Natal dan Tahun Baru 2021.
Manajer Humas Bandara Juanda Surabaya Yuristo Ardhi Hanggoro mengatakan, merespons lonjakan permintaan uji cepat antigen, pihaknya telah menyediakan fasilitas pengetesan yang berlokasi di area parkir kendaraan terminal satu. Fasilitas itu melayani uji cepat antigen dengan biaya Rp 170.000 per orang dan antibodi dengan biaya Rp 85.000 per orang.
”Guna mengantisipasi kepadatan pengguna layanan uji cepat antigen, pendaftaran dibuka lebih awal satu jam, yakni mulai pukul 03.00, dan pengambilan sampel dilaksanakan mulai pukul 04.00,” ujar Yuristo.
Selain itu, Yuristo menyebutkan, pihaknya menambah sumber daya manusia yang bertugas di fasilitas layanan, antara lain dari Angkasa Pura Support sebanyak 30 orang dan petugas kesehatan dari Ultra Medica sebanyak 11 orang. Sebanyak 15 pegawai PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Juanda juga dikerahkan. Mereka adalah petugas yang dinas pada malam hari sebelumnya dan diperbantukan untuk dinas pagi.
Koordinasi juga dilakukan pengelola Bandara Juanda dengan pihak maskapai penerbangan agar membuka layanan penjadwalan ulang penerbangan (reschedule) dan pengembalian biaya tiket (refund) bagi penumpang. Penumpang yang menjadwal ulang perjalanannya tetap diwajibkan menunjukkan hasil uji usap antigen.
Yuristo mengimbau calon pengguna moda transportasi udara yang akan berangkat dari Bandara Juanda agar mempersiapkan pengetesan dan mempertimbangkan jadwal keberangkatan pesawat. Mengantisipasi antrean yang panjang, mereka diimbau melakukan pengetesan sehari sebelum keberangkatan.
Calon penumpang juga bisa melakukan uji cepat antigen di fasilitas kesehatan lain di luar bandara, seperti di sekitar tempat tinggal mereka. Dengan demikian, mereka tidak perlu bolak-balik pergi jauh-jauh ke bandara untuk pengetesan Covid-19 dan untuk keberangkatan perjalanan.