Daya Saing dan Inovasi Anak Bangsa Butuh Dukungan agar Mendunia
Kerja sama antara perguruan tinggi dan industri kelas dunia diyakini bisa meningkatkan kualitas lulusan. Harapannya, para lulusan dapat berdaya saing tinggi dan inovatif lewat berbagai skema kerja sama yang dikembangkan.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — Kerja sama antara perguruan tinggi dan industri kelas dunia harus dilakukan semakin intens guna meningkatkan daya saing dan inovasi sumber daya manusia di dalamnya. Tujuannya, memicu semakin banyak anak bangsa memiliki karya besar suatu hari nanti.
Hal ini mengemuka dalam penandatanganan nota kesepahaman antara Universitas Amikom Yogyakarta dan Silicon Valley Innovation Center di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (21/12/2020). Hadir dalam penandatanganan nota kesepahaman tersebut Presiden Silicon Valley Innovation Center Andrey Kunov.
Kedua belah pihak bekerja sama dalam banyak hal, mulai dari pembentukan kurikulum yang adaptif dengan dunia kerja hingga mendorong mahasiswa agar punya daya inovasi tinggi. Para mahasiswa nantinya juga akan dihubungkan dengan perusahaan-perusahaan teknologi di Amerika Serikat.
Rektor Universitas Amikom Yogyakarta Suyanto mengatakan, kedua belah pihak akan sama-sama diuntungkan. Pihaknya meyakini, hal itu mampu membuat perguruan tinggi Indonesia semakin mendunia, terutama dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi. Terlebih lagi, kerja sama dijalin dengan salah satu kawasan bisnis teknologi terbesar di dunia.
”Kami merupakan universitas generasi keempat. Salah satu risetnya berupa open innovation. Ini artinya, kami harus bekerja sama dengan company-company paling hebat di dunia, termasuk Silicon Valley Innovation Center,” kata Suyanto, seusai acara.
Suyanto menambahkan, kerja sama di antara kedua pihak bakal berlangsung dalam jangka panjang. Pihaknya tak menutup kemungkinan skema ini menggandeng pula perguruan tinggi lain di DIY.
Silicon Valley Innovation Center didirikan sejak 2002. Lembaga tersebut telah membantu banyak usaha rintisan, perusahaan tradisional, hingga perusahaan besar yang tergabung dalam Fortune 500 supaya dapat memanfaatkan inovasi teknologi terbaru.
Cara yang dilakukan adalah dengan menghubungkan perusahaan dan teknologi yang muncul. Tak hanya itu, tren yang bisa mengganggu bisnis turut diantisipasi. Lebih-lebih ancaman itu diubah menjadi peluang yang mendorong perusahaan agar terus tumbuh.
Presiden Silicon Valley Inovation Center Andrey Kunov memandang banyak mahasiswa potensial di Universitas Amikom Yogyakarta. Hal itu yang mendasarinya menjalin kerja sama tersebut. Dia yakin, kelak akan banyak lulusan yang berkualitas unggul dari perguruan tinggi tersebut. Syaratnya, mereka tak boleh kenal lelah menghadapi tantangan.
”Saya ingin mencari orang yang bisa diandalkan, bertalenta, dan cemerlang. Juga mereka yang mau mengubah dunia dengan inovasinya. Kerja sama ini sangat berharga bagi kami,” kata Kunov.
Saya ingin mencari orang yang bisa diandalkan, bertalenta, dan cemerlang. Juga mereka yang mau mengubah dunia dengan inovasinya. Kerja sama ini sangat berharga bagi kami.
Kunov menambahkan, dalam kerja sama yang dijalin, pihaknya berperan menjembatani talenta muda dari Indonesia dengan industri teknologi di Amerika Serikat. Dia juga ingin agar anak-anak muda itu bisa memperoleh kesempatan magang hingga bekerja di sana dalam waktu mendatang. Kunov bersedia membagikan segala pengalaman yang diperolehnya untuk kemajuan bersama dalam kolaborasi tersebut.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah V Yogyakarta Didi Achjari menyambut baik kerja sama yang dijalin kedua belah pihak. Menurut dia, kerja sama itu menjadi pencapaian besar bagi perguruan tinggi tersebut. Diharapkan, muncul banyak karya besar lewat hubungan yang dijalin tersebut.
”Ini kerja sama yang monumental. Sebab, di tengah pandemi, ada kampus yang menghasilkan kerja sama dengan Silicon Valley. Harapannya, ini bisa menghasilkan karya-karya melalui skema ini,” ujar Didi.
”Kami harap perguruan tinggi lain ikut terdorong membentuk kerja sama serupa. Banyak potensi anak bangsa di bidang teknologi yang bisa difasilitasi lewat mekanisme serupa. Dengan dioptimalkannya potensi anak bangsa, kelak cita-cita menjadi bangsa yang besar akan semakin dekat,” ujarnya.