Penumpukan Antrean Layanan Uji Cepat Antigen Diantisipasi
Penumpukan antrean layanan uji cepat antigen di bandara dan stasiun kereta api diantisipasi agar tak memicu kluster baru penularan dan penyebaran Covid-19. Di Bandara Juanda, misalnya, petugas layanan uji cepat ditambah.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Penumpukan antrean layanan uji cepat antigen di bandara dan stasiun kereta api diantisipasi agar tidak memicu kluster baru penularan serta penyebaran Covid-19. Di Bandara Juanda Surabaya, misalnya, petugas layanan uji cepat antigen ditambah, sarananya juga ditata karena permintaan membanjir.
Pantauan Kompas di lokasi layanan uji cepat antibodi dan antigen Bandara Juanda di area parkir terminal 1 dipadati penumpang sejak pagi, Senin (21/12/2020). Padatnya antrean itu membuat petugas di bagian layanan pendaftaran hingga layanan pengambilan sampel kewalahan.
Antrean yang padat juga menyebabkan pengunjung kesulitan menerapkan protokol kesehatan berupa jaga jarak minimal 1 meter. Tenda pengunjung penuh, kursi tempat duduk yang ditandai larangan untuk diduduki juga terpaksa diisi. Meski demikian, banyak juga pengunjung yang memilih menunggu di tempat terbuka atau di dalam kendaraan.
Manajer Humas Bandara Juanda Yuristo Ardhi Hanggoro mengatakan, permintaan layanan uji cepat meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Apabila rata-rata permintaan layanan uji cepat 400 orang per hari, saat ini telah menembus 700 orang per orang.
Kenaikan itu disebabkan adanya Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 3 Tahun 2020 tentang protokol kesehatan perjalanan orang selama libur Natal dan menyambut Tahun Baru 2021 dalam masa pandemi. Selain itu, adanya SE Kemenhub No 22/2020 tentang petunjuk pelaksanaan perjalanan orang dengan transportasi udara selama Natal dan Tahun Baru dalam masa pandemi.
”Mengacu pada edaran tersebut, penumpang pesawat disyaratkan menunjukkan hasil uji cepat antigen negatif. Syarat ini diterapkan pada semua rute penerbangan,” ujar Yuristo.
Kebijakan yang mendadak ini membuat para penumpang kelabakan. Banyak yang datang ke bandara dengan membawa hasil uji cepat antibodi. Itu pun masa berlakunya tujuh hari. Padahal, aturan terbaru mensyaratkan hasil uji cepat antigen yang berlaku tiga hari.
Menyikapi adanya kebijakan baru, Yuristo mengatakan, pihaknya terus memperluas sosialisasi kepada semua pengguna jasa kebandarudaraan, terutama maskapai yang melayani penerbangan komersial. Selain itu, meningkatkan fasilitas layanan uji cepat di bandara dengan menambah petugas di bagian layanan pendaftaran hingga layanan pengambilan dan pengujian sampel.
Angkasa Pura juga berencana menambah fasilitas ruang tunggu agar pengguna jasa bisa menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan mereka merasa lebih nyaman. Angkasa Pura juga menempatkan petugas untuk mengatur mobilitas antrean dan menyosialisasikan kepada penumpang agar datang lebih awal dari jadwal keberangkatan pesawat karena hasil pemeriksaan baru keluar sekitar dua jam.
Berdasarkan data pengelola Bandara Juanda, empat hari jelang perayaan Natal, pengguna moda transportasi udara mulai meningkat. Yuristo memprediksi total penumpang pada Senin ini mencapai 24.000 orang. Jumlah itu meningkat daripada sehari sebelumnya, Minggu (20/12/2020) sebanyak 23.000 penumpang.
Selama periode dibukanya posko Natal dan Tahun Baru di Bandara Juanda sejak Kamis (17/12/2020), rata-rata jumlah penumpang pesawat sebanyak 22.000 orang per hari. Jumlah penumpang itu meningkat dibandingkan dengan hari biasa sebanyak 18.000-19.000 penumpang pesawat per hari.
Kebijakan menunjukkan hasil uji cepat antigen juga diterapkan bagi pelaku perjalanan menggunakan moda transportasi kereta api. Manajer Humas Daop VIII Surabaya Suprapto mengatakan persyaratan itu diberlakukan mulai Selasa (22/12/2020) bagi penumpang kereta api jarak jauh.
”Surat keterangan negatif hasil uji cepat antigen Covid-19 ini tidak disyaratkan untuk penumpang kereta api dengan usia di bawah 12 tahun,” ujar Suprapto.
Meski demikian, penumpang kereta api jarak jauh harus dalam kondisi sehat, selama perjalanan menggunakan masker dan pelindung wajah, serta berpakaian lengan panjang. Selain itu, wajib menerapkan protokol kesehatan pencegahan sebaran Covid-19 dengan menjaga jarak dan rajin mencuci tangan dengan sabun serta air mengalir.
Suprapto mengatakan, dalam upaya membantu penumpang, pihaknya menyediakan layanan uji cepat antigen di Stasiun Gubeng dan Pasar Turi dengan harga yang terjangkau, Rp 105.000 per orang. Layanan ini merupakan sinergi BUMN dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia group.
Karena layanan uji cepat antigen ini memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan uji cepat antibodi, pihaknya mengimbau penumpang bisa mengalokasikan waktu yang cukup. Masyarakat diimbau melakukan pengetesan pada H-1 sebelum perjalanan kereta guna menghindari keterlambatan jika pengetesan baru dikerjakan pada hari keberangkatan.
Selama masa angkutan Natal ini, jumlah pengguna moda transportasi kereta api meningkat. Sebagai gambaran, pada Minggu jumlah penumpang kereta dari Daop VIII Surabaya mencapai 15.497 orang, naik dari sebelumnya pada Sabtu 15.351 penumpang. Jumlah penumpang hari Sabtu itu meningkat dibandingkan dengan Jumat, 14.512 orang.