Selama musim liburan Natal dan Tahun Baru, kepadatan kendaraan di ”rest area” jalan tol akan diatur dan dibatasi. Upaya ini dilakukan sebagai cara untuk mencegah terjadinya kerumunan di area rehat.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Selama masa liburan Natal dan Tahun Baru, kapasitas area parkir di semua titik peristirahatan atau rest area di semua ruas jalan tol di Jawa akan dibatasi 50 persen dari biasanya. Upaya ini dilakukan sebagai bagian mencegah terjadinya kerumunan selama musim liburan panjang.
”Kepadatan kendaraan harus diatur karena di masa liburan rest area juga berpotensi menjadi pusat keramaian dan kerumunan massa yang melanggar standar protokol kesehatan,” ujar Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hedy Rahadian saat ditemui di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (21/12/2020).
Kebijakan yang diatur Direktorat Jenderal Bina Marga ini berlaku mulai Sabtu (19/12/2020) hingga Jumat (8/1/2021). Total jumlah keseluruhan rest area di Jawa mencapai sekitar 90 buah.
Pengaturan tersebut, menurut dia, penting untuk diterapkan pada masa liburan saat ini. Pasalnya, di tengah situasi pandemi, masyarakat diharapkan lebih banyak tinggal di rumah dan tidak lagi berlibur, berjalan-jalan, bepergian dengan mengakses jalan tol.
Kepadatan kendaraan harus diatur karena di masa liburan, rest area juga berpotensi menjadi pusat keramaian dan kerumunan massa yang melanggar standar protokol kesehatan.
Untuk memastikan tingkat keamanan kunjungan, Hedy mengatakan, di musim liburan akhir tahun ini, nantinya akan ditempatkan tim medis yang akan melakukan pemeriksaan kesehatan pengunjung.
”Dibantu oleh tim dari satgas percepatan penanganan Covid-19 setempat, di masing-masing rest area nantinya akan ada tim medis yang melakukan tes Covid-19 secara acak kepada pengunjung,” ujarnya.
Perbaikan jalan
Di tengah ramainya lalu Lalang kendaraan di musim liburan kali ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga akan terus membenahi, memperbaiki jalan rusak berlubang di sepanjang ruas jalan nasional di Jawa Tengah dan DIY.
”Saat ini, kami sudah mengerahkan lebih dari 1.000 orang untuk melakukan kegiatan penambalan cepat di semua ruas jalan berlubang,” ujar Hedy.
Kegiatan penambalan, menurut dia, perlu segera dilakukan karena, di musim hujan seperti sekarang, lubang-lubang dan kerusakan jalan cenderung bertambah setiap hari.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DIY Satrio Sugeng Prayitno mengatakan, total panjang jalan yang rusak dan berlubang di Jawa Tengah dan DIY terpantau mencapai 30-40 kilometer. Kerusakan tersebut terpantau tersebar di lima titik, antara lain Batang-Kendal, dan Semarang-Kudus-Lasem.
Tingginya intensitas hujan selama tiga minggu terakhir, menurut Satrio, pada akhirnya menyebabkan lubang bar uterus bermunculan setiap hari. Untuk mengatasi kondisi tersebut, satu-satunya upaya yang dapat dilakukan hanyalah dengan melakukan penambalan sementara.
”Terkadang, penambalan sementara juga sulit dilakukan karena lubang telanjur terisi air hujan,” ujarnya. Perbaikan permanen pada jalan-jalan rusak tersebut, nantinya baru bisa dilakukan saat musim kemarau tiba.