Cegah Kerumunan, Sejumlah Jalan di Kota Tegal Ditutup Saat Pergantian Tahun
Potensi kerumunan masyarakat saat pergantian tahun diantisipasi. Polisi di sejumlah daerah di pantura barat Jateng akan berjaga di sejumlah gereja dan titik-titik keramaian. Warga yang berkerumun akan dibubarkan.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
TEGAL, KOMPAS — Berbagai upaya untuk mencegah kerumunan di malam pergantian tahun terus dilakukan sejumlah pihak. Di Kota Tegal, Jawa Tengah, pemerintah dan kepolisian setempat berencana menutup sejumlah jalan untuk membatasi pergerakan masyarakat.
Kepolisian di wilayah pesisir pantura barat Jateng mengadakan apel gelar pasukan, Senin (21/12/2020), menandai dimulainya Operasi Lilin Candi 2020 dalam rangka pengamanan perayaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Ribuan petugas gabungan dari Polri, TNI, dinas perhubungan, dan satuan polisi pamong praja akan menghalau kerumunan massa yang berpotensi menimbulkan kluster penyebaran Covid-19.
Untuk membatasi pergerakan masyarakat, sejumlah ruas jalan di Kota Tegal akan ditutup menjelang pergantian tahun. Jalan yang ditutup antara lain Jalan Veteran, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Pancasila. Jalan-jalan tersebut merupakan akses menuju tempat-tempat keramaian.
”Penutupan ini dilakukan sejak sore karena kerumunan masyarakat di Kota Tegal itu biasanya mulai terjadi setelah pukul 19.00. Penutupan dilakukan sejak sore untuk memastikan tidak ada masyarakat yang datang ke pusat-pusat keramaian,” kata Kepala Polres Tegal Kota Ajun Komisaris Besar Rita Wulandari Wibowo di kantor Polres Tegal Kota.
Rita mengatakan, pihaknya juga tidak akan mengeluarkan izin keramaian apa pun selama pergantian tahun. Masyarakat yang nekat berkerumun akan dibubarkan.
”Selama Operasi Lilin Candi, yakni 21 Desember 2020-4 Januari 2021, kami akan meningkatkan operasi yustisi penegakan protokol kesehatan. Dalam sehari, kami akan mengadakan empat kali operasi yustisi di tempat-tempat keramaian,” ujar Rita.
Selain kerumunan, potensi-potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, seperti kriminalitas dan terorisme, juga diantisipasi. Di Pemalang, kepolisian setempat akan tetap menjaga keamanan di seluruh gereja meskipun sebagian gereja mengadakan ibadah virtual.
”Pada tahun ini, gereja tidak melaksanakan ibadah seperti biasanya. Meskipun demikian, TNI, Polri, dan pemerintah daerah akan melaksanakan pengamanan serta patroli gabungan di semua titik gereja yang ada di wilayah Kabupaten Pemalang,” ucap Kepala Polres Pemalang Ajun Komisaris Besar Ronny Tri Prasetyo Nugroho.
Bupati Pemalang Junaedi mengimbau masyarakat untuk merayakan pergantian tahun di rumah saja. Di sisi lain, Junaedi juga memerintahkan seluruh pengelola wisata untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 45 Tahun 2020.
Tak hanya itu, Junaedi juga akan memeriksa kesehatan pemudik yang masuk ke wilayahnya. ”Sesuai dengan keputusan pemerintah provinsi, semua pemudik yang masuk ke Jateng akan dicek kesehatannya. Di Pemalang, pemeriksaan kesehatan kepada pemudik juga akan kami siapkan,” katanya.
Adapun di Batang kegiatan yang menimbulkan kerumunan pada malam pergantian tahun juga dilarang. Bupati Batang Wihaji mengajak masyarakat untuk berdoa bersama keluarga di rumah. Untuk itu, pemerintah setempat berencana menggelar pengajian virtual.
”Pada malam pergantian tahun, Pemkab Batang lebih mengedepankan acara doa bersama dan meniadakan pesta kembang api. Pengajian virtual ini dilakukan untuk mendoakan agar pandemi Covid-19 segera berakhir,” tutur Wihaji.