Kasus Covid-19 Melonjak, Dampak Pilkada 2020 di Sulut Diteliti
Perhelatan Pilkada 2020 di Sulawesi Utara diduga menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 secara signifikan, terutama setelah pemungutan suara. Seorang calon wali kota Manado dan Ketua Bawaslu Sulut dinyatakan positif.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·3 menit baca
MANADO, KOMPAS — Perhelatan Pilkada 2020 di Sulawesi Utara diduga menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 secara signifikan, terutama setelah pemungutan suara. Setidaknya seorang kontestan dan seorang penyelenggara pemilu telah terkonfirmasi positif.
Juru bicara Satgas Covid-19 Sulut, Steaven Dandel, Sabtu (19/12/2020), mengatakan pertambahan kasus dalam sehari pada Jumat (18/12/2020) malam, yaitu 202 kasus. ”Ini adalah rekor terbaru setelah pertambahan kasus terbanyak sebelumnya, yaitu 193 kasus pada Rabu (16/12/2020),” kata Steaven.
Menurut Steaven, mayoritas kasus berasal dari kluster keluarga dan tempat kerja, tetapi ia tak menyebut jumlahnya. Namun, ada dugaan kuat Pilkada 2020 turut berpengaruh pada penambahan kasus. Hal ini dibuktikan dari jumlah kasus yang teridentifikasi selama 1-18 Desember 2020, yaitu 1.712 kasus.
Jumlah tersebut sudah jauh lebih banyak ketimbang kasus baru yang teridentifikasi sepanjang November, yaitu 1.497 kasus. Pertumbuhan kasus bulanan juga menunjukkan tren meningkat sejak tahapan Pilkada 2020 dimulai, yaitu 639 kasus pada September dan 920 kasus pada Oktober.
Steaven mengatakan, saat ini tim surveilans provinsi dan kabupaten/kota sedang menjalankan penyelidikan epidemiologis tentang dampak tahapan Pilkada 2020 pada penambahan kasus Covid-19. ”Terlihat adanya korelasi antara waktu pelaksanaan pilkada dan tren peningkatan kasus. Tetapi, perlu data tambahan dari pembuktian bahwa korelasi ini valid,” ujarnya.
Covid-19 juga menjangkiti penyelenggara dan peserta Pilkada 2020. Ketua Bawaslu Sulut Herwyn Malonda melalui pesan teks membenarkan ia adalah salah satunya. Ia teridentifikasi sebagai kasus 8.410 yang berusia 48 tahun dan berdomisili di Kabupaten Minahasa. Ketika ditanya melalui pesan teks tentang gejala yang dirasakan dan di mana ia dirawat, Herwyn menjawab, ”Doakan saja supaya saya cepat sembuh.”
Sebelumya, Wali Kota Manado terpilih Andrei Angouw juga dinyatakan positif Covid-19 sejak Senin (14/12/2020). Hingga kini, ia masih menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Tim kampanyenya juga telah menjalani pengambilan sampel usap.
Tiga hari terakhir, berlangsung proses rekapitulasi suara di tingkat provinsi dan akan diupayakan selesai pada Sabtu. Komisioner KPU Sulut, Salman Saelangi, mengatakan, rekapitulasi yang dimulai pada sore hari pada dua hari pertama diupayakan selesai pada pukul 21.00 Wita.
”Masuk pukul 21.00 Wita, kami selesaikan penghitungan suara kabupaten/kota yang sedang dihitung, kemudian sidang kami skors. Ini untuk menjaga protokol Covid-19 sekaligus kesehatan siapa saja yang terlibat dalam rekapitulasi,” kata Salman.
Kini, Sulut telah mengakumulasi 8.612 kasus Covid-19 sejak pertengahan Maret 2020. Sebanyak 6.206 orang telah dinyatakan sembuh (72,06 persen), sedangkan 279 orang meninggal (3,24 persen). Angka kesembuhan di Sulut lebih rendah daripada rerata nasional (81,82 persen), sedangkan angka kematian sedikit lebih tinggi daripada tingkat nasional (3 persen).
Dari total 2.127 kasus yang masih aktif di Sulut, setidaknya 365 orang dirawat di rumah sakit (RS). Namun, 41 RS rujukan serta penunjang dan pelengkap di Sulut juga masih merawat 324 pasien suspect dan probable. Persentase tempat tidur ruang isolasi di 18 RS rujukan dan penunjang kini tersisa 51 persen, sedangkan RS rujukan pelengkap 32,9 persen.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Sulut Lidya Tulus mengatakan, RS di Sulut tengah berjuang menangani pasien sembari mengatur ritme kerja tenaga kesehatan (nakes). ”Mereka juga mempersiapkan penambahan jumlah tempat tidur isolasi sesuai dengan kemampuan nakes masing-masing,” katanya.