Vaksin Covid-19 untuk 1.000 Tenaga Kesehatan di Magelang
Pada tahun 2021, Pemerintah Kabupaten Magelang akan mendapatkan sekitar 2.000 dosis vaksin. Di tahap awal, vaksin diprioritaskan diberikan untuk 1.000 tenaga kesehatan yang menangani kasus Covid-19.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Pada tahun 2021, Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, diperkirakan akan menerima 2.000 dosis vaksin Covid-19. Di tahap awal, vaksin diprioritaskan untuk tenaga kesehatan.
”Sementara ini, kami memprioritaskan vaksin untuk tenaga kesehatan yang terbiasa terjun langsung menangani pasien Covid-19. Namun, jika memang memungkinkan, sebisa mungkin vaksin akan kami berikan untuk seluruh tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit,” ujar Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Dwi Susetyo, Jumat (18/12/2020).
Jumlah tenaga kesehatan yang menangani kasus Covid-19 sementara ini terdata sekitar 1.000 orang. Vaksin nantinya direncanakan disalurkan ke 29 puskesmas dan dua rumah sakit pemerintah, yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muntilan dan RSU Merah Putih.
Agar bisa mendapatkan vaksin, setiap tenaga kesehatan nantinya harus terlebih dahulu mendaftarkan diri melalui aplikasi PCare BPJS Kesehatan. Pendaftaran untuk program vaksinasi ini akan mulai dibuka pada Januari 2021.
Mereka yang sudah mendaftar diminta datang dan mengikuti vaksinasi sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh puskesmas dan rumah sakit. ”Jika tidak datang sesuai jadwal, yang bersangkutan akan langsung digantikan oleh tenaga kesehatan yang lain,” ujarnya.
Setelah tenaga kesehatan, Dwi mengatakan, prioritas berikutnya yang akan mendapatkan vaksin adalah aparat pemerintah, TNI, dan Polri yang terbiasa menjadi petugas lapangan untuk melayani masyarakat. Selain itu, kelompok lain yang menjadi sasaran selanjutnya adalah pelaku ekonomi produktif.
Aturan dan tata cara untuk mendapatkan vaksin bagi kelompok di luar tenaga kesehatan ini belum diatur lebih lanjut. (Dwi Susetyo)
”Kelompok ekonomi produktif, termasuk di dalamnya pedagang pasar, turut menjadi fokus perhatian dan dinilai sebagai kelompok yang layak diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin,” ujarnya. Kendati demikian, aturan dan tata cara untuk mendapatkan vaksin bagi kelompok di luar tenaga kesehatan ini belum diatur lebih lanjut.
Di tengah rencana pemberian vaksin, Pemerintah Kabupaten Magelang saat ini juga terus berupaya menambah fasilitas kesehatan pendukung untuk menampung lebih banyak pasien Covid-19. Hal itu dilakukan dengan menyediakan pusat isolasi terpadu di puskesmas pembantu di Gulon, Kecamatan Salam. Puskesmas pembantu yang berkapasitas 13 tempat tidur ini nantinya menjadi tempat isolasi bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Magelang juga telah menyiapkan tempat transit, tempat beristirahat bagi tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19, di Laboratorium Kebencanaan milik Universitas Diponegoro di Kecamatan Salam. Laboratorium tersebut berkapasitas 10 tempat tidur.
Penambahan fasilitas juga dilakukan dengan menambah jumlah kamar isolasi di RSU Merah Putih yang semula hanya 33 kamar kini menjadi 67 kamar.
Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang Nanda Cahyadi Pribadi mengatakan, semua fasilitas tersebut kini telah disiapkan. ”Penambahan kamar di RSU Merah Putih, pusat isolasi di Gulon, dan ruang transit di Laboratorium Kebencanaan diupayakan agar siap digunakan bulan ini,” ujarnya.
Untuk mendukung penambahan kamar di RSU Merah Putih, di rumah sakit tersebut akan ditempatkan tambahan 15 tenaga medis. Adapun tenaga kesehatan di pusat isolasi terpadu akan didatangkan dari tenaga rekrutmen baru yang sebelumnya direncanakan bertugas di puskesmas.
”Pada kondisi saat ini, semua tenaga kesehatan baru nantinya difokuskan untuk menangani pasien Covid-19,” ujarnya.