Kekhawatiran munculnya kluster pilkada kini mulai terbukti di Sulsel. Pascapilkada, angka harian konfirmasi positif Covid-19 terus melonjak. Sejumlah kontestan dan tim sukses juga terkonfirmasi positif Covid-19.
Oleh
Reny Sri Ayu
·3 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Sejumlah calon yang berlaga pada pilkada lalu di Sulawesi Selatan, termasuk tim sukses, satu per satu mengumumkan diri terkonfirmasi positif Covid-19. Di beberapa perkantoran, sejumlah pejabat juga diketahui positif sehingga aktivitas kantor dihentikan sementara.
Sejak awal Desember, kasus Covid-19 di Sulsel terus meningkat. Bahkan, angka kasus harian melonjak tajam menjadi 300-400 kasus per hari. Penambahan dalam jumlah itu sehari tak pernah terjadi selama pandemi sejak Maret lalu.
”Kluster pilkada sudah makin tampak dan nyata. Sebelum pilkada, kasus harian di kisaran puluhan hingga paling tinggi 150-an saja. Sekarang, naik ke angka 300-an, bahkan lebih. Ini ngeri karena sebagian pejabat publik yang terpapar, yang tentu sudah kontak dengan banyak orang,” kata Prof Ridwan Amiruddin dari Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sulsel, Kamis (17/12/2020).
Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah kontestan dan tim sukses secara resmi mengumumkan diri terkonfirmasi positif Covid-19. Syamsu Rizal, yang pada pilkada lalu menjadi calon wali kota Makassar, mengumumkan dirinya positif bersama istri. Sebelumnya, Ilham Arief Sirajuddin, mantan wali kota Makassar yang juga anggota tim sukses Syamsu Rizal, mengumumkan dirinya positif.
”Izin menyampaikan pesan kurang baik. Hari ini saya mulai isolasi mandiri di rumah setelah hasil swab menyatakan positif Covid-19. Hari Minggu kemarin saya baru merasa demam dan pagi tadi swab. Hasilnya positif,” kata Ilham, Senin (14/12/2020).
Calon bupati Maros terpilih, Chaidir Syam, juga mengumumkan dirinya positif Covid-19, Kamis (17/12/2020). Saat ini, dia menjalani isolasi dan perawatan di salah satu rumah sakit di Makassar. Sebelumnya, calon bupati Barru, Malkan Amin, meninggal pada hari pencoblosan akibat Covid-19.
Di Makassar, sejumlah pejabat, termasuk Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar Rusmayani Madjid, juga positif. Kasus positif pada sejumlah pegawai membuat beberapa kantor di Makassar ditutup sementara.
Kasus harian konfirmasi positif Covid-19 di Sulsel saat ini terus bertambah. Pada Kamis, jumlah tambahan kasus mencapai 333 kasus. Sebelumnya, pada Rabu (16/12/2020), jumlahnya mencapai 447 kasus. Selama pandemi sejak Maret, inilah kasus harian tertinggi di Sulsel. Lebih sepekan terakhir angka kasus harian bervariasi 100-300 kasus. Hal ini membuat saat ini tak ada lagi zona hijau di Sulsel.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengakui, kluster pilkada menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus Covid-19 di Sulsel. Mengantisipasi ledakan kasus, Pemprov Sulsel sudah menyiapkan enam hotel tambahan untuk tempat isolasi guna melengkapi dua hotel yang ada saat ini.
”Kasus-kasus konfirmasi positif di Sulsel didominasi oleh orang tanpa gejala. Jumlahnya 80 persen dari total kasus. Makanya, hotel untuk isolasi yang akan ditambah,” kata Nurdin, Senin (14/12/2020).
Ada dua hotel tambahan di Makassar dan empat di kabupaten/kota untuk menjangkau wilayah sekitarnya karena saat ini kasus di luar Makassar juga tinggi. Keempat hotel di luar Makassar itu tersebar di Bantaeng, Parepare, Bone, dan Palopo.