Petahana Gubernur Jambi Tumbang dalam Hitung Suara KPU
Tumbangnya perolehan suara calon petahana dinilai sebagai potret kejenuhan warga atas kinerja kepala daerah. Masyarakat mengharapkan lembaran baru kepemimpinan yang lebih progresif di Jambi.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Petahana Gubernur Jambi tumbang dalam hasil hitung suara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi yang selesai pada Rabu (16/12/2020). Suara terbanyak diraih pasangan Al Haris dan Abdullah Sani, yang menang tipis atas pasangan Cek Endra-Ratu Munawaroh.
Penghitungan suara yang selesai pada Rabu itu merupakan hasil penghitungan dari 8.236 tempat pemungutan suara. Dari seluruh data masuk yang telah diunggah dalam laman KPU, pasangan Al Haris dan Sani memperoleh 597.518 suara atau 38,1 persen. Selisih tipis di belakangnya adalah pasangan Cek Endra dan Ratu yang memperoleh 585.400 suara atau 37,3 persen. Perolehan suara kedua pasangan itu hanya terpaut 0,8 persen.
Al Haris dan Sani menang di Merangin, Muaro Jambi, dan Kota Jambi, sedangkan Cek Endra dan Ratu menang di Sarolangun, Batanghari, Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, dan Tebo.
Adapun petahana, yakni Gubernur Fachrori Umar, yang berpasangan dengan Syafril Nursal, meraih 24,6 persen atau 385.312 suara. Pasangan ini hanya unggul di tiga dari 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi, yakni Kerinci, Sungai Penuh, dan Bungo.
Perihal tumbangnya perolehan suara calon petahana, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifuddin, Jambi, Yulfi Alfikri, mengatakan tahun ini adalah puncak kejenuhan warga melihat kinerja kepala daerah. Ia menilai pembangunan yang minim membuat masyarakat tak puas. Masyarakat mengharapkan ada lembaran baru kepemimpinan yang lebih progresif di Jambi.
Ia pun melihat kekalahan petahana sebagai potret dinamika politik. Dengan sejumlah pilihan kandidat, masyarakat berpeluang menilai alternatif calon pemimpin yang dianggap lebih meyakinkan.
Masyarakat berpeluang menilai alternatif calon pemimpin yang dianggap lebih meyakinkan. (Yulfi Alfikri)
Selain itu, model dan proses kandidasi berbasis kekerabatan menggerus kualitas proses kaderisasi partai. Partai politik seharusnya mampu mengusung prinsip pemerataan kesempatan dan menjunjung tinggi kualitas di atas kepentingan tertentu. ”Ke depan, ini menjadi momentum terciptanya kaderisasi yang berbasis mutu calon pemimpin,” katanya.
Pilkada di Jambi diikuti tiga pasangan calon. Ketiganya adalah pemimpin-pemimpin daerah yang memiliki kekerabatan dengan pejabat di daerah lainnya.
Dalam rilisnya, Fachrori Umar meminta masyarakat menunggu sampai KPU mengumumkan secara resmi hasil rekapitulasi penghitungan suara. Pengumuman akan disampaikan resmi pada 26 Desember mendatang.
Ia pun meminta tim pendukung dan simpatisan kandidat yang dinyatakan unggul berdasarkan hasil penghitungan lembaga survei agar tidak menunjukkan euforia berlebih. Ia menekankan pentingnya menjalankan protokol kesehatan yang ketat demi terhindar dari virus korona baru.
Sementara itu, Juru Bicara Tim Sukses Pasangan Al Haris dan Sani, Musri Nauli, menyebut sejak awal telah meyakini kemenangan diraih pasangan calon itu. Namun, pihaknya pun tetap akan menunggu sampai hasil penghitungan suara diumumkan secara resmi oleh KPU.