Partisipasi pemilih dalam Pilkada Karawang, Jawa Barat, mencapai 70,02 persen. Meski belum mencapai target karena pandemi, angka ini lebih tinggi dibandingkan pilkada lima tahun lalu.
Oleh
MELATI MEWANGI
·3 menit baca
KARAWANG, KOMPAS — Partisipasi pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mencapai 70,02 persen. Meski belum mencapai target karena pandemi, angka ini lebih tinggi dibandingkan pemilihan periode sebelumnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karawang sudah menyelesaikan rekapitulasi penghitungan suara di seluruh kecamatan pada Rabu (16/12/2020) dini hari. Pasangan calon Cellica Nurrachadiana-Aep Syaepuloh yang diusung koalisi Partai Demokrat, Partai Nasdem, Partai Golkar, dan PKS unggul dalam penghitungan suara, yakni 60,05 persen. Diikuti berurutan pasangan Ahmad Zamakhsyari-Yusni Rinzani (28,48 persen) dan Yesi Karya Lianti-Ahmad Adly Fayruz (11,46 persen).
Komisioner Divisi Sosialisasi Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Karawang, Ikmal Maulana, mengatakan, partisipasi pemilih pada Pilkada Karawang 2020 sebanyak 70,02 persen atau lebih dari 1,150 juta warga menggunakan hak pilihnya di tengah pandemi. Tingkat partisipasi pemilih tahun ini lebih tinggi dibandingkan pilkada tahun 2015, yakni 66,40 persen.
Adapun daftar pemilih tetap (DPT) pada Pilkada Karawang 2020 sebanyak 1.643.490 orang. Total ada 4.451 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 297 desa dan 30 kecamatan. Pandemi Covid-19 dikhawatirkan menyurutkan minat pemilih untuk datang mencoblos di TPS. Terlebih, pada hari tersebut, Karawang masih masuk dalam level kewaspadaan Covid-19 zona merah di Jawa Barat.
Jauh hari sebelum pelaksanaan pilkada, KPU Karawang berupaya mengajak sejumlah komunitas dan kaum muda untuk terlibat dalam sosialisasi pendidikan pemilih. Pendekatan komunitas ini dinilai lebih personal sehingga bisa menggerakkan para anggota dan disebarkan dari mulut ke mulut. Penyebaran informasi dalam komunitas juga diharapkan bisa tersampaikan lebih cepat dan menyeluruh.
”Kami melibatkan semua jejaring komunitas, organisasi masyarakat, influencer media sosial. Tim gugus tugas dan forkopimda (forum koordinasi pimpinan daerah) juga kami ajak untuk meyakinkan pemilih hadir ke TPS dengan aman dan sehat,” kata Ikmal.
Ikmal menambahkan, sejauh ini belum ada laporan petugas yang terpapar Covid-19 seusai pilkada. Berdasarkan pantauan Kompas di beberapa TPS saat pilkada, penerapan protokol kesehatan berjalan dengan baik. Di TPS 11 dan TPS 15 Desa Klari, Kecamatan Klari, misalnya, para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) tak bosan mengingatkan warga yang datang agar menjalankan protokol kesehatan.
Para petugas juga disiplin mengenakan sarung tangan lateks, masker, dan pelindung wajah berbahan mika. Mereka tidak menaik-turunkan masker hingga ke bawah hidung dan tidak sering menyentuh area wajah. Setiap warga yang datang wajib diperiksa suhu badan dan mencuci tangan.
Terkait hasil rekapitulasi pilkada, Ketua Badan Pengawas Pemilu Karawang Kursin Kurniawan menyampaikan, belum ada pasangan calon yang mengajukan gugatan ke pihaknya hingga saat ini. Namun, calon bupati Ahmad Zamakhsyari telah mengajukan gugatan ke Bawaslu terkait netralitas aparatur sipil negara dan petugas saat kampanye pada 8 Desember 2020.
Dihubungi secara terpisah, Ketua Tim Pemenangan Yesi-Adly, Taufik Ismail, mengatakan, pihaknya menghormati hasil rekapitulasi resmi dari KPU. Saat ini, pihaknya tengah berdiskusi dengan beberapa pimpinan dan petinggi partai koalisi terkait pernyataan sikap yang akan diberikan. Pembahasan ini direncanakan selesai dalam minggu ini.