Konsumsi Turun, Penambahan Pasokan BBM Jelang Natal-Tahun Baru Tidak Signifikan
Selama pandemi, jumlah konsumsi bahan bakar minyak di Jawa bagian tengah menurun. Karena itu, pasokan BBM yang disiapkan Pertamina jelang Natal dan Tahun Baru tidak signifikan.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
TEGAL, KOMPAS — Pandemi Covid-19 diprediksi membuat konsumsi bahan bakar minyak di Jawa bagian tengah menurun hingga 6,4 persen. Dengan demikian, tambahan pasokan bahan bakar minyak yang disiapkan PT Pertamina (Persero) jelang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 tidak signifikan.
PT Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah mencatat, rata-rata konsumsi bahan bakar minyak (BBM) selama pandemi 11.750 kiloliter per hari. Jumlah itu lebih rendah 6,4 persen ketimbang rata-rata konsumsi BBM sebelum pandemi, yakni 12.500 kiloliter dalam sehari.
Pejabat Sementara Unit Manager Communication, Relations & Corporate Social Responsibility Pertamina Jawa Bagian Tengah Arya Yusa Dwicandra mengatakan, penurunan rata-rata konsumsi diakibatkan adanya kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat untuk menekan penyebaran Covid-19. Dengan adanya pembatasan pergerakan, konsumsi BBM di masyarakat menurun.
Kendati ada penurunan rata-rata konsumsi, Pertamina tetap menyiapkan pasokan BBM untuk mengantisipasi kemungkinan naiknya permintaan jelang Natal dan Tahun Baru. Adapun pasokan BBM yang disiapkan 12.600 kiloliter per hari.
”Dibandingkan dengan pasokan BBM jelang Natal dan Tahun Baru sebelumnya, jumlah itu lebih sedikit 10 persen. Tahun lalu, jumlah pasokan pada periode yang sama sekitar 14.000 kiloliter dalam sehari,” kata Arya dalam jumpa pers virtual, Rabu (16/12/2020).
Untuk memenuhi permintaan di wilayah Jawa bagian tengah, BMM akan disalurkan melalui tujuh terminal BBM, seperti Integrated Terminal Semarang dan Cilacap, Fuel Terminal Boyolali, Tegal, Maos, Lomanis, serta Rewulu.
Peningkatan tertinggi elpiji diperkirakan terjadi pada 22 Desember dan 29 Desember. Kami mengimbau konsumen agar menyiapkan stok elpiji beberapa hari sebelum tanggal tersebut sebagai antisipasi. (Arya Yusa)
Selain BBM, Pertamina juga akan menambah pasokan gas elpiji. Jelang Natal dan Tahun Baru, pasokan elpiji subsidi yang disiapkan 3.828 metrik ton dan elpiji nonsubsidi 282 metrik ton. Adapun rata-rata konsumsi harian elpiji subsidi 3.480 metrik ton dan nonsubsidi 262 metrik ton.
”Peningkatan tertinggi elpiji diperkirakan terjadi pada 22 Desember dan 29 Desember 2020. Kami mengimbau kepada konsumen agar menyiapkan stok elpiji beberapa hari sebelum tanggal tersebut sebagai antisipasi," ucap Arya.
Sidak makanan
Secara terpisah, Pemerintah Kota Tegal mengadakan inspeksi dalam rangka memastikan makanan dan minuman yang beredar di wilayahnya layak konsumsi. Kegiatan ini rutin dilakukan menjelang Natal dan Tahun Baru serta Idul Fitri.
Dalam inspeksi Rabu siang, petugas tidak menemukan makanan atau minuman yang mengandung bahan berbahaya, seperti boraks, formalin, dan rhodamin.
”Sejak kemarin, kami melakukan sidak ke sejumlah toko, minimarket, swalayan, dan pasar. Dari hasil pemeriksaan, kami tidak menemukan adanya bahan-bahan berbahaya yang terkandung dalam makanan dan minuman yang beredar di Kota Tegal,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Sri Primawati Indraswari, di Tegal.
Meski sudah tidak menemukan makanan yang mengandung bahan berbahaya, menurut Prima, pihaknya masih menemukan adanya sejumlah makanan yang kemasannya rusak di sejumlah toko. Selain kemasan rusak, masih ada pula makanan atau minuman yang tidak ada tanggal kedaluwarsanya.
Kepada pengelola toko, para petugas melakukan pembinaan dan pengarahan agar makanan yang kemasannya rusak atau tidak bertanggal kedaluwarsa tidak lagi dijual.
Sementara itu, Mei (35), warga Kota Tegal yang sempat melihat adanya sidak, mengaku senang dengan kegiatan tersebut. Menurut dia, dengan kegiatan itu, masyarakat Kota Tegal bisa berbelanja dengan tenang.
”Biasanya kalau mau Natal dan Tahun Baru banyak makanan dan minuman tidak layak konsumsi yang dijual di pasaran. Dengan adanya sidak semacam ini, peredaran makanan dan minuman yang tidak layak konsumsi bisa ditekan,” ujar Mei.