Pengelola Tol Cipali Antisipasi Kepadatan dan Penularan Covid-19
Meskipun pandemi Covid-19, minat warga untuk mudik pada libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 melalui Tol Cipali diprediksi meningkat. Langkah antisipasi kepadatan dan penularan Covid-19 pun disiapkan.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Di tengah pandemi Covid-19, volume kendaraan di Jalan Tol Cikopo-Palimanan atau Cipali pada libur Natal dan Tahun Baru 2021 diprediksi meningkat dibanding periode sebelumnya. Pengelola tol mengantisipasi kepadatan dan penyebaran Covid-19, terutama di area istirahat.
Berdasarkan prediksi Astra Tol Cipali, pengelola tol itu, volume kendaraan yang melintasi Gerbang Tol Palimanan pada libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 kali ini meningkat 12,6 persen dibanding tahun lalu. Adapun puncak arus kendaraan diperkirakan terjadi dua gelombang.
Gelombang pertama pada 24 Desember dengan 95.675 kendaraan dan 27 Desember dengan 94.636 kendaraan,” kata Dedy Purnaedy, Department Head Transaction Astra Tol Cipali, di Cirebon, Jawa Barat, Selasa (15/12/2020). Gelombang selanjutnya terjadi pada 31 Desember dan 3 Januari dengan jumlah masing-masing 84.538 kendaraan dan 85.098 kendaraan.
Dedy mengatakan, sejumlah faktor memengaruhi peningkatan arus kendaraan saat Natal dan Tahun Baru meskipun dalam situasi pandemi Covid-19. ”Mungkin karena risiko penularan Covid-19 di alat transportasi lain lebih berat dibanding mobil. Protokol kesehatan di kereta dan pesawat juga lebih ketat,” katanya.
Masyarakat juga dinilai antusias mudik pada Natal dan Tahun Baru karena pemerintah melarang warga mudik pada Lebaran. Volume kendaraan, lanjutnya, juga meningkat mulai September setelah anjlok saat awal pandemi, Maret dan April.
Pada hari normal, 33.000-35.000 kendaraan melintasi GT Palimanan. Tahun lalu, kendaraan yang melintas di ujung ruas Tol Cipali tercatat rata-rata 30.000 kendaraan.
Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan pada libur Natal dan Tahun Baru ini, pihaknya menyiapkan langkah antisipasi kepadatan. Selain menyediakan 15 mobile reader untuk mencegah antrean kendaraan, pihaknya juga mengoperasikan 30 gardu di GT Palimanan. Dalam kondisi normal, hanya 15 gardu yang aktif.
Area Istirahat
Kepadatan juga dipastikan terjadi di 8 area istirahat di tol sepanjang 116,7 kilometer itu. ”Agar tidak ada kepadatan, kami membatasi kendaraan yang masuk hanya 50 persen dari kapasitas maksimal. Kendaraan juga hanya dibatasi 30 menit di rest area. Jadi, ada sistem buka-tutup rest area,” kata Andre Yulianto, Department Head Traffic Management Astra Tol Cipali.
Pembatasan tersebut, lanjutnya, demi mencegah kerumunan yang berpotensi jadi tempat penularan Covid-19. Wastafel portabel juga disiapkan di sejumlah sudut area istirahat. Pengendara diimbau membeli makanan untuk dibungkus, tidak makan di tempat. Petugas bakal mengawasi jalannya protokol kesehatan di tempat istirahat.
Jika tempat istirahat penuh, pihaknya menyarankan pengguna jalan menuju ke area istirahat berikutnya atau keluar di gerbang tol untuk mengisi bahan bakar dan beristirahat. Lalu, pengendara dapat masuk ke Tol Cipali kembali dengan tarif yang sama.
Andre meminta pengendara membatasi kecepatannya minimal 60 kilometer per jam dan maksimal 100 km per jam, serta memastikan kondisinya prima. Begitu pun dengan kendaraannya. ”Sekitar 80 persen kecelakaan di Cipali karena faktor kelalaian manusianya,” ucapnya.