Sembilan Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat Zona Oranye
Sembilan kabupaten/kota di Kalimantan Barat berada di zona oranye per 13 Desember. Pemerintah Provinsi Kalbar menilai, hal itu terjadi karena banyak kabupaten/kota yang lalai melakukan tes usap.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Sembilan kabupaten/kota di Kalimantan Barat berada di zona oranye per 13 Desember. Pemerintah Provinsi Kalbar menilai, hal itu terjadi karena banyak kabupaten/kota yang lalai melakukan tes usap.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kalimantan Barat per tanggal 13 Desember, sembilan kabupaten/kota dengan zona oranye (risiko sedang) adalah Kabupaten Kapuas Hulu, Kayong Utara, Sambas, Landak, Bengkayang, Kubu Raya, Sintang, Kota Pontianak, dan Kota Singkawang. Sebelumnya, wilayah itu sebagian besar berada di zona kuning (risiko rendah). Sementara itu, lima kabupaten lainnya masuk zona kuning, yaitu Kabupaten Sanggau, Ketapang, Mempawah, Melawi, dan Sekadau.
”Zona sejumlah kabupaten menjadi oranye akibat kabupaten/kota banyak yang lalai melakukan tes usap (swab) sehingga tidak tahu tren keterjangkitannya,” ujar Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Senin (14/12/2020).
Ketika Pemerintah Provinsi Kalbar meminta kabupaten/kota yang belum memiliki mobile PCR mengirim sampel tes usap ke Dinas Kesehatan Kalbar, ditemukan keterjangkitan meningkat. Hal itu tecermin dalam peta zona risiko penularan.
”Daerah Kayong Utara dan Ketapang juga minim mengirim tes usap. Ketapang meskipun zona kuning hendaknya berhati-hati karena berbatasan dengan daerah Sukamara, Kalimantan Tengah, yang berzona merah (risiko tinggi),” ujarnya.
Sutarmidji sejak lama menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 110 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan. Dalam pergub tersebut, kabupaten/kota wajib mengirim 200 sampel usap per minggu ke Dinas Kesehatan Kalbar untuk diperiksa.
Bahkan, menurut Sutarmidji, ada daerah yang tidak mengirim sampel usap ke provinsi. Kecuali daerah yang sudah memiliki mobile PCR, mereka memeriksa sendiri sampel di daerahnya, antara lain, Sanggau, Kubu Raya, Sintang, dan Melawi.
Sutarmidji juga meminta kepada Pemerintah Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya lebih waspada karena kedua daerah itu mendekati zona merah. Pemerintah di kedua wilayah itu juga diminta mempercepat angka kesembuhan pasien positif Covid-19.
Terkait apakah pilkada ada pengaruh pada perubahan zona atau tidak, Sutarmidji menuturkan belum tergambar pada zona 13 Desember. Pilkada berdampak atau tidaknya akan tergambar pada zona penularan pekan depan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang Harysinto Linoh menuturkan, pemeriksaan sampel usap menggunakan mobile PCR terus dilakukan. Sejauh ini sekitar 7.000 sampel diperiksa.
”Pemeriksaan sampel 150-200 sampel per minggu. Razia protokol kesehatan juga terus dilakukan Satgas Covid-19 Sintang,” ujarnya.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 nasional beberapa hari terakhir, kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar masih bermunculan meskipun ada pula yang sembuh. Tanggal 12 Desember terdapat tambahan 28 kasus konfirmasi Covid-19 dan 23 orang sembuh. Tanggal 13 Desember ada tambahan 21 kasus konfirmasi Covid-19 dan 24 kasus sembuh.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kalbar hingga Minggu (13/12/2020) pukul 21.00, secara kumulatif kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar 2.765 orang. Sebanyak 2.424 orang sembuh dan 24 orang meninggal.