Penyerang Pos Polisi di Sulsel Terekam Kamera Pengawas, Motifnya Masih Diselidiki
Pelaku pelemparan bom molotov ke kantor polisi di Sulawesi Selatan hingga kini belum terungkap. Lewat rekaman kamera pengawas, pelaku melakukannya dengan tenang.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Terekam kamera pengawas, pelempar bom molotov ke pos polisi di Gowa dan Makassar, Sulawesi Selatan, beraksi dengan tenang. Polisi belum bisa memastikan pelakunya. Motif penyerangan yang terjadi dalam rentang waktu berdekatan ini juga masih diselidiki.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Gowa Ajun Komisaris Jufri Natsir menyampaikan, pihaknya masih mendalami rekaman kamera pengawas di lokasi kejadian. ”Yang terekam di CCTV itu ada seorang datang mengendarai sepeda motor. Dia sempat melihat kondisi sekitar pos polisi di dekat perbatasan Gowa-Makassar sebelum menjalankan aksinya," kata Jufri dihubungi di Makassar, Sulsel, Senin (14/12/2020).
Jufri menceritakan, setelah memastikan kondisi aman, pelaku lalu masuk ke halaman pos, dan melemparkan bom molotov. Tidak hanya itu, pelaku juga menyebarkan kertas berisi ancaman dan makian di halaman pos.
Saat itu, pelaku memakai masker dan helm, serta berpakaian hitam. Setelah melancarkan aksinya, dia meninggalkan lokasi dengan sepeda motor. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 04.00 Wita, Minggu (13/12/2020), dan baru diketahui beberapa saat setelahnya.
”Kami masih kembangkan kasus ini. Semoga pelaku segera tertangkap untuk mengungkap kasus ini sejelas-jelasnya,” kata Jufri.
Selain di Gowa, dalam rentang waktu yang sama terjadi penyerangan pos polisi di Makassar. Kejadiannya di Jalan AP Pettarani, salah satu ruas utama di Makassar. Selain ada molotov, di sana ditemukan juga selebaran berisi ancaman dan makian kepada aparat.
Sebelumnya, Kepala Subbagian Humas Polrestabes Makassar Komisaris Supriady Idrus menyampaikan, pada Minggu sekitar pukul 04.00,terjadi pelemparan molotov ke pos polisi di Jalan Pettarani, Makassar. Akibatnya, bagian depan pos polisi terbakar. Namun, api tidak sampai merembet ke dalam.
Saat pelemparan terjadi, dua petugas berada di dalam pos. Mereka segera memeriksa dan menemukan bagian depan pos yang terbakar. Di depan pos, botol kaca dari bahan bom berserakan.
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Komisaris Besar Ibrahim Tompo belum bisa memastikan motif dari pelaku penyerangan. Penyelidikan mendalam masih dilakukan hingga saat ini.
”Pengejaran terhadap pelaku masih berlangsung. Kami tidak ingin menduga-duga motif ini karena akan menimbulkan kesimpangsiuran,” kata Ibrahim di Polda Sulsel, Senin pagi.
Pengejaran terhadap pelaku masih berlangsung. Kami tidak ingin menduga-duga motif ini karena akan menimbulkan kesimpangsiuran.
Sejauh ini, tutur Ibrahim, tim terus bergerak di lapangan, baik menganalisis bukti maupun mengejar pelaku. Penyidik dari wilayah masing-masing, dibantu Direktorat Reskrim Polda Sulsel, sedang mendalami hal ini.
Terkait dengan pengamanan wilayah, tutur Ibrahim, petugas terus bersiaga untuk mengamankan daerah masing-masing. Penambahan personel tidak dilakukan karena petugas yang disiagakan dalam pilkada serentak masih bertugas.
Kejadian penyerangan dan teror pos polisi di Makassar bukan kali ini saja. Oktober lalu, pos polisi juga diteror oleh orang tidak dikenal. Pelaku melempari pos dengan cat merah serta selebaran berisi ancaman dan cacian. Hingga kini, pelakunya belum terungkap.