Penyebaran Covid-19 di Provinsi Aceh belum mereda, tetapi grafik penambahan kasus baru menurun. Pada Senin (14/12/2020), kasus positif bertambah 4 orang sehingga total warga yang terpapar menjadi 8.526 orang.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Penyebaran Covid-19 di Provinsi Aceh belum mereda, tetapi grafik penambahan kasus baru menurun. Pada Senin (14/12/2020), kasus positif bertambah empat orang sehingga total warga yang terpapar menjadi 8.526 orang.
Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Pemprov Aceh, Saifullah Abdulgani, mengatakan, kasus baru konfirmasi positif Covid-19 bertambah 4 orang, yakni 3 warga Kota Banda Aceh dan 1 warga Kabupaten Aceh Tamiang. Sementara penderita Covid-19 yang dilaporkan sembuh 4 orang, yakni 3 warga Aceh Tamiang dan 1 warga Kota Sabang.
”Pasien Covid-19 meninggal hari ini dua orang dan totalnya menjadi 340 orang,” kata Saifullah.
Dua pasien yang meninggal pada 14 Desember 2020 adalah warga Kota Banda Aceh, laki-laki usia 60 tahun, dan warga Aceh Singkil, perempuan usia 35 tahun.
Saifullah menuturkan, grafik kasus baru Covid-19 di Aceh melandai. Beberapa bulan lalu dalam sehari kasus baru mencapai 200 orang, tetapi belakangan dalam sehari bertambah di bawah 20 orang.
Penurunan jumlah kasus harian karena razia protokol kesehatan semakin gencar dilakukan. Hampir setiap hari petugas melakukan razia di jalan kota, kedai kopi, dan tempat publik lain. ”September-November 2020 terjaring 10.088 pelanggar protokol kesehatan,” kata Saifullah.
Saifullah mengatakan, di sisi lain, aktivitas penelusuran (tracing), pengetesan (testing), dan perawatan (treatment) atau 3T belum maksimal dilakukan. Dari 5,2 juta jumlah penduduk di Aceh, sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dalam seminggu seharusnya uji usap dilakukan terhadap 5.200 orang.
Sejauh ini uji usap belum juga memenuhi syarat minimal yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh Safrizal Rahman mengatakan, kasus menurun, tetapi kewaspadaan harus tetap tinggi. Dia mengatakan jika abai terbuka peluang terjadi serangan gelombang kedua.
Safrizal mengingatkan pemerintah agar tetap mengawasi aktivitas warga, seperti siswa di sekolah dan aktivitas warga di ruang publik. ”Di sekolah harus benar-benar diterapkan protokol kesehatan jangan sampai terjadi kluster baru,” kata Safrizal.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh Rahmat Fitri mengatakan, saat ini siswa di Aceh sedang melakukan uji sekolah tatap muka. Menurut rencana, sekolah tatap muka akan dimulai serentak pada 1 Januari 2020.