Jumlah Pasien Covid-19 Meningkat, Purwakarta Tambah Kapasitas Ruang Rawat
Lonjakan kasus berstatus tanpa gejala membuat kapasitas hotel dan rumah sakit rujukan di Purwakarta, Jabar, penuh. Pemerintah Kabupaten Purwakarta menyewa sebuah asrama diklat untuk menambah kapasitas ruang perawatan.
Oleh
MELATI MEWANGI
·3 menit baca
PURWAKARTA, KOMPAS — Lonjakan kasus berstatus tanpa gejala membuat kapasitas hotel dan rumah sakit rujukan di Purwakarta, Jawa Barat, penuh. Pemerintah Kabupaten Purwakarta menyewa sebuah asrama diklat untuk menambah kapasitas ruang perawatan dan isolasi.
Berdasarkan data pantauan Covid-19 Kabupaten Purwakarta per Senin (14/12/2020) pukul 17.30, total pasien Covid-19 1.787 orang. Ada 369 orang dirawat, 1.344 orang sembuh, dan 74 orang meninggal. Saat ini kluster penyebaran masih didominasi dari industri dan pelaku perjalanan lintas wilayah.
Sekretaris Daerah Purwakarta Iyus Permana menyampaikan, saat ini jumlah pasien tanpa gejala (OTG) di Purwakarta 264 orang dari total 369 orang yang terkonfirmasi Covid-19. Sekitar 105 orang dirawat di rumah sakit rujukan.
Pasien OTG tersebar di dua tempat isolasi mandiri, yakni Hotel Aruni dan hotel khusus yang disewa sejumlah industri. Hotel Aruni berkapasitas maksimal 60 orang, sementara ada lebih dari 100 orang yang menjalani isolasi mandiri di hotel khusus.
Hotel tersebut disewa secara mandiri oleh beberapa industri karena banyak karyawannya yang terpapar Covid-19. Sementara biaya yang dikeluarkan untuk menyewa kamar di Hotel Aruni Rp 300 juta sampai akhir Desember 2020. Pihaknya pun menambah kapasitas ruang dengan menyewa balai diklat di kawasan industri. Biaya sewa balai diklat berkapasitas 60 orang ini Rp 60 juta per bulan.
Iyus mengapresiasi inisiatif para pengelola industri yang telah menyewakan hotel khusus untuk isolasi mandiri bagi karyawan. Hal tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban dan perlindungan perusahaan kepada karyawannya
Setiap hari jumlah pasien yang terkonfirmasi bertambah di atas 10 orang. Pihaknya mengaku kewalahan untuk mencarikan ruang perawatan bagi mereka. Tidak mencukupinya kapasitas tersebut membuat beberapa pasien harus menjalani isolasi mandiri di rumah.
”Mereka diizinkan isolasi mandiri di rumah karena kondisi tempat tinggalnya memang memungkinkan. Pembatasan jarak fisik dan protokol kesehatan bisa diterapkan antar-penghuni rumah,” katanya.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Purwakarta Deni Darmawan menambahkan, ada 21 orang dinyatakan sembuh per hari ini. Jumlah tersebut lebih banyak dibanding jumlah kasus terkonfirmasi yang bertambah, yakni 17 orang.
Jumlah pasien Covid-19 terbanyak di Purwakarta berada di Kecamatan Purwakarta. Daerah tersebut adalah pusat kota yang terdapat permukiman padat, banyak kafe, restoran, dan supermarket. Biasanya, banyak anak muda yang berkumpul di kafe hingga malam hari. Ada pula sebagian warga setelah pulang kerja yang singgah di tempat-tempat tersebut.
Kebiasaan untuk menerapkan protokol kesehatan masih belum diterapkan oleh sebagian warga. Sosialisasi pun gencar dilakukan oleh petugas di beberapa titik.
Kapolsek Purwakarta Kota Ajun Komisaris H Januaryono mengatakan, pihaknya berupaya mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 melalui imbauan di jalan. Menurut dia, penggunaan masker merupakan suatu kewajiban dan kedisiplinan pribadi yang harus diterapkan dengan kesadaran sendiri.
Ia berharap imbauan yang diberikan terus-menerus ini bisa membuat masyarakat kian sadar dan disiplin untuk selalu menggunakan masker pada situasi pandemi Covid-19.