Pos Polisi di Makassar dan Gowa Dilempari Molotov, Pengamanan Ditingkatkan
Dalam waktu berdekatan, dua pos polisi di Makassar dan Gowa dilempari bom molotov oleh orang tidak dikenal. Pelaku juga meninggalkan surat kaleng berisi ancaman. Pengamanan ditingkatkan pasca-kejadian ini.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Dua pos polisi di Makassar dan Gowa, Sulawesi Selatan, dilempari molotov oleh orang tidak dikenal. Selain mencoba membakar, pelaku juga melemparkan surat kaleng berisi ancaman. Aparat masih mengejar pelaku dan meningkatkan pengamanan.
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Inspektur Jenderal Merdisyam menyampaikan, penyerangan pos polisi memang terjadi di dua tempat, yaitu di Makassar dan Gowa. Penyerangan dan upaya pembakaran ini terjadi di waktu yang hampir bersamaan, yaitu Minggu (13/12/2020) dini hari.
”Yang diserang adalah pos polisi di dua tempat dengan waktu kejadian antara pukul 03.00 Wita dan pukul 04.00 Wita. Di kedua lokasi kejadian ada kesamaan barang bukti yang ditemukan,” kata Merdisyam, di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu sore.
Yang diserang adalah pos polisi di dua tempat dengan waktu kejadian antara pukul 03.00 Wita dan pukul 04.00 Wita.
Selain bekas pecahan botol yang terbakar, tutur Merdisyam, juga ada kerusakan bekas terbakar pada banner dan dinding pos bagian depan.
Sejauh ini, ia menambahkan, olah tempat kejadian perkara telah dilakukan oleh petugas polres dibantu Ditreskrim Polda Sulsel. Penyelidikan juga dilakukan untuk mencari dan mengungkap pelaku. Tidak hanya itu, peningkatan pengamanan juga dilakukan dengan adanya kejadian ini.
Meski demikian, terkait dugaan motif dari pelaku, Merdisyam belum mau menjawab hal ini.
Sementara itu, Kasubbag Humas Polrestabes Makassar Komisaris Edhy Supriadi menyampaikan, pada Minggu sekitar pukul 04.00, memang terjadi pelemparan bom molotov ke pos polisi di Jalan Pettarani, Makassar. Akibat pelemparan ini, bagian depan pos polisi tersebut sempat terbakar, tetapi tidak merembet sampai ke bagian dalam.
”Memang betul ada kejadian seperti itu. Pelaku melempar bom molotov dengan memakai botol minuman yang mengenai bagian depan pos,” kata Edhy.
Saat pelemparan terjadi, dua petugas sedang berada di dalam pos. Dua petugas tersebut segera memeriksa dan menemukan bagian depan pos yang terbakar. Di depan pos, botol kaca dari bahan bom berserakan.
Tidak hanya itu, sebuah surat kaleng juga ditemukan di halaman pos. Lembaran kertas tersebut berisi caci maki kepada petugas yang dianggap brutal selama ini.
”Olah TKP sudah dilakukan dan tim sedang menelusuri kejadian ini, termasuk bukti pendukung, seperti kamera pemantau (CCTV). Penyelidikan terhadap motif dan para pelaku juga sedang dilakukan,” ujarnya.
Di lokasi kejadian, petugas terlihat sedang berjaga. Dua tukang cat mengecat ulang tembok pos yang sebagian di antaranya gosong. Bagian atap pos yang sebelumnya terbakar terlihat ditutupi spanduk.
Sementara itu, untuk kejadian di Gowa, penyerangan terjadi di sebuah pos polisi yang berada di perbatasan Gowa-Makassar. Kejadian ini pertama kali diketahui oleh seorang anggota polisi yang saat itu sedang melintas dan melihat pos polisi yang rusak. Saat memeriksa, anggota ini melihat bekas terbakar pada sebuah meja dan pecahan kaca botol.
Kejadian penyerangan dan teror pos polisi di Makassar bukan kali ini saja terjadi. Pada Oktober lalu, sebuah pos polisi juga diteror oleh orang tidak dikenal. Pelaku melempari pos dengan cat merah serta selebaran berisi ancaman dan cacian. Meski demikian, kasus ini tidak juga terungkap.