Asisten I Kota Magelang Muji Rohman meninggal karena positif Covid-19. Penelusuran kontak erat pun dilakukan untuk memutus potensi penyebaran kasus.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Muji Rohman, Asisten I Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, meninggal pada Jumat (11/12/2020). Dia terkonfirmasi positif Covid-19 dengan penyakit penyerta jantung. Penelusuran kontak erat pun dilakukan untuk memutus potensi penyebaran kasus.
Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono, Sabtu (12/12/2020), mengatakan, sebelum mengalami gejala sakit, almarhum diketahui tidak memiliki riwayat bepergian keluar kota. Muji juga belum diketahui berkontak dengan siapa saja sebelum tertular.
”Untuk sementara ini, kami belum bisa menyimpulkan sumber penularan Covid-19 pada almarhum berasal dari mana,” ujar Joko saat ditemui seusai shalat Ghaib untuk almarhum Muji Rohman di Masjid Baitul Makmur, kompleks Kantor Wali Kota Magelang.
Setelah mengalami gejala batuk-batuk dan demam, Muji dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Tidar pada Senin (7/12/2020). Karena mengalami gangguan pernapasan, dia dirawat dengan menggunakan ventilator. Saat pertama datang untuk dirawat, Muji langsung menjalani tes usap. Pada Jumat (11/12/2020), hasil pemeriksaan laboratorium menyatakan positif Covid-19.
Seiring temuan baru kasus Covid-19 ini, Joko mengatakan, dinas kesehatan langsung mendata kontak erat Muji dan melakukan tes usap pada kontak erat dari pihak keluarga. Pemetaan kontak erat juga akan dilakukan pada lingkup aparatur sipil negara (ASN), terutama di lingkungan kerja almarhum.
”Siapa saja yang diketahui berkontak erat dengan almarhum atau yang memiliki gejala sakit ataupun penyakit penyerta akan diprioritaskan untuk menjalani tes usap,” ujarnya.
Semua ruangan di Sekretariat Daerah Kota Magelang, termasuk kantor Asisten I, II, dan III, saat ini telah disemprot disinfektan. Penyemprotan akan diulangi kembali secara berkala.
Untuk meminimalkan risiko penularan Covid-19, mulai Senin (14/12/2020), jumlah pegawai yang bekerja di lingkungan Asisten I, II, dan III akan dikurangi separuhnya. Separuh karyawan sisanya akan diatur untuk bekerja di rumah. Pengurangan jumlah pegawai di kantor dan pemberlakuan sistem bekerja di rumah ini akan dijalankan selama 14 hari mendatang.
Tes usap
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang Majid Rohmawanto mengatakan, dalam setiap kasus Covid-19 baru, pihaknya selalu berusaha memetakan penularan dengan langsung mencari kontak erat dan melakukan tes usap. Kendati demikian, dia juga kerap mengalami kesulitan karena banyak laboratorium kini kelebihan beban pekerjaan sehingga kerap menolak untuk menerima dan memeriksa tambahan sampel usap.
”Untuk Kota Magelang, kami sebenarnya sudah memiliki laboratorium di Salatiga sebagai rujukan. Namun, karena laboratorium tersebut juga menerima banyak sampel dari berbagai kota/kabupaten lain, kami akhirnya sering kali harus gerilya mencari laboratorium yang masih bisa memeriksa sampel usap,” ujarnya. Upaya mencari laboratorium itu dilakukan hingga ke sejumlah kota terdekat, seperti Semarang, Solo, dan Yogyakarta.
Terhitung sejak Maret hingga sekarang, jumlah kasus Covid-19 di Kota Magelang telah mencapai 849, termasuk 706 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh. Pada Sabtu (12/12/2020), terdapat tambahan 18 pasien positif.
Di luar rumah sakit, Pemerintah Kota Magelang telah menyiapkan satu hotel dengan kapasitas 70 kamar untuk kebutuhan tempat isolasi bagi pasien tanpa gejala atau bergejala ringan. Jika kapasitas hotel sudah penuh terisi, Pemerintah Kota Magelang akan mencari tambahan hotel lainnya sebagai tempat isolasi.