Pasangan calon Irwan Lapatta-Samuel Y Pongi mendeklarasikan kemenangan dalam Pilkada Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Oleh
VIDELIS JEMALI
·5 menit baca
KOMPAS/VIDELIS JEMALI
Pasangan calon Irwan Lapatta-Samuel Y Pongi (dari kiri ke kanan) memperlihatkan salam kemenangan dalam Pilkada Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (11/12/2020).
SIGI, KOMPAS — Pasangan calon Irwan Lapatta-Samuel Y Pongi mendeklarasikan kemenangan dalam Pilkada Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Mereka mengklaim unggul 55,63 persen atas pasangan calon pesaing berdasarkan hitungan tim khusus pasangan tersebut. Pasangan calon pesaing menanggapi bahwa mereka masih menghitung perolehan suara.
Deklarasi kemenangan tersebut dilakukan di Dolo, Kabupaten Sigi, Jumat (11/12/2020). Selain Irwan dan Samuel, turut hadir dalam acara tersebut anggota tim pemenangan, termasuk ketua tim pemenangan Robby Taro. Turut hadir pula sekitar 75 sukarelawan. Semua yang hadir di lokasi mengenakan masker.
”Kami mengumumkan data ini bukan untuk mengklaim kemenangan, tetapi untuk menyampaikan ini data yang benar. Ini harus kami sampaikan untuk memberikan gambaran hasil kepada masyarakat,” kata Irwan dari mimbar di tengah kolam yang didampingi Samuel dan anggota tim pemenangan. Irwan merupakan bupati petahana Sigi.
Klaim kemenangan pasangan calon Irwan-Samuel merujuk pada tabulasi data yang diolah Tim Media Center sejak 9 Desember hingga 10 Desember. Data itu disebutkan merujuk pada foto Model C1-Plano dari tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh wilayah Sigi. Data tersebut dikirim lewat telepon genggam sukarelawan dan saksi dari TPS ke Media Center. Model C1-Plano adalah catatan hasil penghitungan suara.
Ketua Media Center Pasangan Calon Irwan-Samuel, Iswadi Repadjori, mengatakan, pasangan tersebut mengantongi 77.713 suara atau 55,63 persen. Sementara pasangan calon pesaing, Husen Habibu-Paulina, disebutkan mendapatkan 61.991 suara (44,37 persen). Derajat kesalahan (margin of error) sekitar 1,5 persen.
Tabulasi tersebut menggambarkan Irwan-Samuel unggul di 9 kecamatan dari total 15 kecamatan di Sigi. Kecamatan tersebut meliputi Sigi Biromaru dengan perolehan 54,04 persen, Tanambulawa (51,76 persen), Palolo (56,59 persen), Kulawi (70,56 persen), Kulawi Selatan (78,75 persen), Pipikoro (82,62 persen), Lindu (70,56 persen), Dolo (58 persen), dan Dolo Selatan (50,71 persen).
Masih berdasarkan tabulasi Media Center Irwan-Samuel, pasangan calon tersebut tertinggal di Kecamatan Dolo Barat, Marawola, Marawola Barat, Kinavaro, Nokilalaki, dan Gumbasa. Suara mayoritas di enam kecamatan tersebut direbut pasangan Husen-Paulina.
Mari kita bergandengan tangan untuk membangun Sigi yang lebih baik ke depan.
Sebagai perbandingan, data hitung riil Komisi Pemilihan Umum (KPU) di laman pilkada2020.kpu.go.idpada pukul 19.25 Wita, pasangan Irwan-Samuel meraih 55 persen atau 22.669 suara dengan jumlah TPS yang sudah terhitung sebanyak 154 TPS atau 28 persen dari 550 TPS se-Sigi. Sementara pasangan Husen-Paulina mendapatkan 45 persen (18.532 suara).
Irwan menyampaikan, dirinya terbuka untuk berdiskusi dengan pasangan Husen-Paulina untuk membangun Sigi. ”Kami terbuka untuk menyempurnakan visi-misi dalam membangun Sigi,” kata Irwan yang tak memberikan isyarat untuk bertemu dengan pesaingnya.
Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon Irwan-Samuel, Robby Taro, mengatakan, semua jaringan dan sukarelawan tetap harus menjaga persatuan dan kesatuan di masyarakat. Pertarungan pilkada sudah selesai pada 9 Desember saat pencoblosan. ”Mari kita bergandengan tangan untuk membangun Sigi yang lebih baik ke depan,” katanya.
KOMPAS/VIDELIS JEMALI
Pasangan calon Irwan Lapatta-Samuel Y Pongi mendeklarasikan kemenangan dalam Pilkada Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (11/12/2020), di Sigi.
Robby menegaskan, semua pihak tetap harus menunggu hasil dan penetapan resmi dari KPU. Perhitungan masih dilakukan dan semua jaringan pemenangan serta sukarelawan harus mengawal proses tersebut.
Dihubungi secara terpisah, Syahban, Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon Husen-Paulina, menyatakan sah-sah saja pasangan Irwan-Samuel mendeklarasikan kemenangan. Pihaknya tak gentar. ”Kami juga punya hitungan berdasarkan C1-Plano. Ini sementara berjalan dan kami akan sampaikan dalam waktu yang tak lama lagi,” ujarnya.
Syahban menyebutkan, pihaknya perlu menelaah data yang masuk agar menghindari kesalahan tabulasi. Entah hasilnya nanti pasangan Husen-Paulina unggul atau kalah, pihaknya akan menyampaikan kepada masyarakat sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pemilih dan sukarelawan. Paulina merupakan wakil bupati petahana, tetapi pada pilkada kali ini maju dengan pasangan calon bupati berbeda.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulteng Jamrin mengingatkan agar para pasangan calon peserta Pilkada 2020 di Sulteng bersabar dan menahan diri dari euforia. Semua pihak hendaknya menunggu hasil resmi dari KPU. Sejauh ini memang belum terlihat ada orang yang berkonvoi atau pawai untuk merayakan kemenangan. Sejumlah pasangan calon hanya menggelar deklarasi secara terbatas.
Saat mendatangi lokasi deklarasi pasangan Irwan-Samuel, misalnya, sukarelawan dan anggota tim pemenangan datang tanpa pawai. Mereka datang masing-masing dengan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.
Harapan warga
Dayat (28), warga Desa Oloboju, Kecamatan Sigi Biromaru, mengharapkan pemenang pilkada memperhatikan kebutuhan petani, terutama pupuk subsidi dan bibit. Selama ini keduanya sulit diakses.
”Saya selalu sulit untuk mendapatkan pupuk subsidi. Saya selalu beli dari penjual yang harganya di atas harga pupuk subsidi urea yang sekitar Rp 100.000 per karung,” katanya.
Kalau dua hal itu bisa ditangani dengan baik, Dayat yakin produktivitas sektor pertanian, terutama sawah, di Sigi semakin meningkat. Pada gilirannya, hal itu akan mendongkrak kesejahteraan petani. Dayat mengolah lahan seluas 1,5 hektar. Selama ini, sawah tersebut menghasilkan sekitar 3 ton beras setiap siklus tanam.
Sigi merupakan salah satu lumbung pangan Sulteng, termasuk beras. Luas sawah di Sigi mencapai 15.000 hektar yang tersebar di Kecamatan Sigi Biromaru, Dolo, Tanambulawa, dan Gumbasa. Namun, Sigi juga masih bergelut dengan kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Sigi tahun 2019, jumlah warga miskin di kabupaten itu sekitar 38.000 orang.
KOMPAS/VIDELIS JEMALI
Sepenggal hamparan sawah di Desa Sidera, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulteng, Jumat (2/10/2020).
Sementara itu, Moh Rija (46), warga Desa Kotapulu, Kecamatan Dolo, melihat banyak sektor yang perlu dikembangkan di Sigi, seperti wisata dengan berkolaborasi bersama Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu. Sebagian wilayah Taman Nasional Lore Lindu terletak di Sigi.
Menurut Rija, banyak potensi wisata alam yang bisa dikelola di sekitar taman nasional itu, seperti wisata pengamatan burung dan pendakian. ”Selama ini sudah berjalan, tetapi bisa dikembangkan lebih bagus lagi,” katanya.
Wisata pendakian yang selama ini sudah berjalan adalah pendakian Gunung Nokilalaki yang memiliki ketinggian 2.350 meter di atas permukaan laut di Kecamatan Palolo. Namun, pendakian tersebut belum dikelola dengan baik, seperti tiket masuk dan warung di sekitar pintu masuk pendakian.