Banjir terkait intensitas hujan tinggi sehingga sungai meluap membanjiri poros utama antardaerah dan melumpuhkan aktivitas perekonomian Pulau Madura, khususnya di wilayah Bangkalan dan Sampang, Jawa Timur.
Oleh
AMBROSIUS HARTO, AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
Kompas/Bahana Patria Gupta
Warga berusaha menembus banjir luapan Sungai Kemuning di Jalan Panglima Sudirman yang merupakan jalur utama Bangkalan-Sumenep di Kabupaten Sampang, Jawa Timur.
SURABAYA, KOMPAS — Banjir terkait intensitas hujan tinggi sehingga sungai meluap melumpuhkan aktivitas perekonomian Pulau Madura, khususnya di wilayah Bangkalan dan Sampang, Jawa Timur, dua hari terakhir. Aktivitas lumpuh karena ruas jalan utama penghubung dua kabupaten itu kebanjiran sehingga tidak bisa dilewati.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan Rizal Morris, yang dihubungi dari Surabaya, Jumat (11/12/2020), banjir menerjang 10 dusun di tiga desa, yakni Buduran, Plakaran, dan Arosbaya, di Kecamatan Arosbaya serta 12 dusun di Desa/Kecamatan Blega.
Bencana kapan saja dan di mana pun bisa datang. Untuk itu, warga perlu rajin memantau perubahan cuaca yang dikeluarkan BMKG. (Abdul Latif Amin Imron)
Rizal mengatakan, sungai meluap terkait intensitas hujan yang tinggi sejak Rabu (9/11/2020) di wilayah perbukitan Kokop dan Geger yang berbatasan dengan Arosbaya-Blega yang berada di dataran rendah. Akibatnya, Arosbaya-Blega banjir dengan ketinggian hampir 1 meter, termasuk di jalan raya nasional penghubung antarkabupaten di Pulau Madura di Blega sehingga melumpuhkan aktivitas perekonomian.
Secara terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sampang Anang Joenaidi mengatakan, wilayah perkotaan di Sampang kebanjiran akibat Sungai Kemuning meluap sejak kemarin. Banjir menerjang Karang Dalam, Dalpenang, Polagan, Banyuanyar, Gunung Sekar, Rontengah, Pangelen, dan Banyumas di Sampang serta sebagian wilayah Jrengik.
Sudah surut
Saat berita ini ditulis pada pukul 18.00 WIB, Jumat, menurut Anang, banjir dari ketinggian rata-rata 1 meter telah surut menjadi 10-20 sentimeter, misalnya di Jalan Panglima Sudirman dan Jalan Syuhada. Banjir masih bertahan di Jalan Imam Bonjol sehingga lalu lalang kendaraan dari dan ke Omben serta Karang Penang masih terganggu.
Banjir yang merendam jalur utama berada di wilayah selatan Bangkalan dan Sampang. Untuk itu, arus kendaraan yang hendak melalui dua kabupaten itu dari dan ke Surabaya diarahkan melalui jalur utara melewati Banyuates, Tanjung Bumi, dan perkotaan Bangkalan guna menghindari kelumpuhan di Sampang dan Blega.
KOMPAS/DODY WISNU PRIBADI
Rumah yang atapnya tersingkap akibat serangan angin puting beliung di Bangkalan, Sabtu (22/12/2018).
Dihubungi secara terpisah, Komandan Kodim 0828/Sampang Letnan Kolonel (Arm) Mulya Yasser Kalsum mengatakan, pihaknya telah mengerahkan semua personel untuk penanganan banjir di perkotaan, yakni membersihkan endapan lumpur dan menyelamatkan harta benda masyarakat yang terbawa banjir.
Pembersihan dilaksanakan setelah ketinggian banjir berangsur surut sehingga jalur utama Sampang-Bangkalan bisa kembali digunakan untuk aktivitas masyarakat.
Sepekan ke depan, warga Bangkalan dan Sampang lebih waspada karena berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, diprediksi terjadi peningkatan curah hujan. Intensitas hujan tinggi karena bersamaan dengan kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dan aktifnya fenomena gelombang di wilayah Indonesia yang memunculkan pusaran angin di beberapa daerah.
BMKG Juanda juga memperkirakan dalam periode Desember 2020 beberapa wilayah di Jawa Timur sangat berpeluang diguyur hujan deras disertai petir dan angin kencang. Cuaca ekstrem berpotensi menimbulkan dampak banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.
Menyikapi cuaca ekstrem, Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron mengimbau masyarakat Bangkalan supaya meningkatkan kewaspadaan terhadap tingginya curah hujan di pengujung 2020. ”Bencana kapan saja dan di mana pun bisa datang. Untuk itu, warga perlu rajin memantau perubahan cuaca yang dikeluarkan BMKG,” katanya.