24 Tenaga Kesehatan RSUD Abdul Moeloek Terpapar Covid-19
Sebanyak 24 tenaga kesehatan di RSUD Abdul Moeloek, Bandar Lampung, terpapar Covid-19. Untuk menekan penularan, pihak rumah sakit mensterilisasi ruangan instalasi gawat darurat.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Sebanyak 24 tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek, Bandar Lampung, terpapar Covid-19. Untuk menekan penularan, pihak rumah sakit mensterilisasi ruangan instalasi gawat darurat atau IGD.
Wakil Direktur Keperawatan, Pelayanan, dan Penunjang Medik RSUD Abdul Moeloek Mars Dwi Tjahjo menjelaskan, 10 tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 masih harus menjalani isolasi di rumah sakit. Mereka mengalami gejala ringan hingga sedang, seperti demam dan sakit tenggorokan.
Sementara itu, 14 orang lainnya sudah dinyatakan sembuh. ”Empat orang akan dipulangkan (dari rumah sakit) hari ini,” ujar Dwi saat ditemui di RSUD Abdul Moeloek, Jumat (11/12/2020).
Menurut dia, pihak RS telah menerapkan protokol kesehatan secara ketat di rumah sakit. Tenaga kesehatan yang bertugas juga sudah diwajibkan mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker dan baju hazmat.
Dwi menjelaskan, pihak manajemen juga sudah mengatur zona di ruang isolasi pasien Covid-19. Di zona merah tempat pasien dirawat, misalnya, para perawat yang masuk harus menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Setelah keluar ruangan, mereka juga harus berganti pakaian dan mandi hingga bersih.
Di zona hijau isolasi, para perawat bisa memantau aktivitas pasien dari kamera pemantau yang dipasang di setiap ruangan. Komunikasi antara perawat dan pasien juga dilakukan melalui handy talky.
Untuk sementara, pelayanan IGD dialihkan ke Gedung Munyai RSUD Abdul Moeloek.
Berdasarkan hasil evaluasi, Dwi menambahkan, sebagian tenaga medis terpapar Covid-19 dari aktivitas di luar rumah sakit. Namun, penularan virus Covid-19 pada tenaga medis juga diduga rentan terjadi di ruang IGD.
Untuk itu, pihak manajeman tetap berupaya menekan penularan virus SARS-CoV-2 dengan mensterilisasi ruangan IGD. Untuk sementara, pelayanan IGD dialihkan ke Gedung Munyai RSUD Abdul Moeloek. Selain itu, IGD RSUD Abdul Moeloek juga hanya menerima kegawatdaruratan rujukan pasien Covid-19.
Dwi mengatakan, proses sterilisasi ruangan diharapkan bisa selesai pada 13 Desember. Pelayanan IGD untuk pasien umum akan kembali dibuka pada Senin, 14 Desember.
Dwi mengungkapkan, saat ini ada 102 pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Abdul Moeloek. Mereka dirawat di tujuh ruang isolasi berdasarkan tingkat keparahan gejalanya.
Pasien dengan gejala berat dirawat, antara lain, di ruang isolasi 1 dan 2. Selain bertekanan negatif, ruangan itu juga dilengkapi ventilator untuk menangani pasien yang sesak napas.
Dwi berharap masyarakat semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan. Pasalnya, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RS terus meningkat. Jika kasus Covid-19 kembali melonjak pasca-pilkada dan libur panjang akhir tahun 2020, dokter dan perawat di rumah sakit dikhawatirkan akan kewalahan menangani pasien.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Lampung, pada Jumat (11/12/2020), tercatat ada penambahan 62 kasus baru Covid-19. Secara kumulatif, jumlah kasus Covid-19 di Lampung sebanyak 4.648 pasien. Dari jumlah itu, 225 orang meninggal.
Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung, Reihana, dalam kegiatan webinar, menuturkan, antisipasi penularan virus perlu disiapkan agar lonjakan kasus Covid-19 pascalibur panjang tidak terulang. Pasalnya, pascalibur akhir Oktober 2020, kasus Covid-19 di Lampung meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan sebelum masa libur.
Reihana mengungkapkan, penularan virus SARS-CoV-2 semakin rentan karena banyak pasien Covid-19 yang berstatus tanpa gejala. Kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan amat penting untuk mencegah penularan. Apalagi, mobilitas masyarakat diprediksi meningkat saat masa libur.