Petahana Akhyar Nasution Akui Kekalahan, Sebut Ada ”Tangan Tak Terlihat” di Medan
Petahana Akhyar Nasution dan Salman Alfarisi mengakui kekalahannya. Akhyar menyebut ada kekuatan ”tangan tak terlihat” yang membuatnya kalah melawan pasangan calon Bobby A Nasution-Aulia Rahman.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Petahana Akhyar Nasution mengakui kekalahannya pada Pilkada Kota Medan 2020. Akhyar menyebut ada kekuatan ”tangan tak terlihat” yang membuat dirinya dan pasangannya, Salman Alfarisi, kalah dari Bobby A Nasution-Aulia Rahman.
Berdasarkan hasil rekapitulasi formulir C1 di situs resmi Pilkada 2020, dengan 36,11 persen data yang telah masuk, Bobby-Aulia unggul. Mereka memperoleh 52,8 persen, sedangkan Akhyar-Salman mendapat 47,5 persen.
”Kami menyatakan banyak kekuatan invisible hand yang ikut bermain pada Pilkada Kota Medan ini. Kekuatan itu sangat berpengaruh pada hasil pilkada,” kata Akhyar di posko pemenangan, di Medan, Sumatera Utara, Kamis (10/12/2020).
Berdasarkan hasil rekapitulasi suara tim saksi, kata Akhyar, dirinya mendapat sekitar 48 persen suara dan Bobby-Aulia 52 persen. Menurut Akhyar, kekuatan ”tangan tak terlihat” yang membuat mereka kalah. Namun, ia tidak mau menjelaskan kekuatan apa yang ia maksud.
”Kami tidak bisa katakan secara eksplisit,” katanya.
Akhyar yang diusung Partai Demokrat dan PKS itu mengatakan bersyukur karena mereka masih bisa mendapat 48 persen suara di tengah keterbatasan logistik dan amunisi. Akhyar berterima kasih kepada partai pengusung, sukarelawan, tokoh masyarakat, dan tokoh agama yang telah berjuang bersama mereka.
Salman mengatakan, pasangan Akhyar-Salman hadir di tengah kegundahan suasana batin warga Kota Medan yang tidak menginginkan calon tunggal. Karena itu, PKS akhirnya memutuskan berkoalisi dengan Demokrat. Mereka berhadapan dengan Bobby-Aulia yang diusung koalisi besar delapan partai, yakni PDI-P, Gerindra, Golkar, Nasdem, PSI, PPP, PAN, dan Hanura.
”Semangat Akhyar-Salman adalah memberikan suasana demokrasi sehat, bermartabat, penuh kegembiraan, dan keceriaan,” kata Salman.
Pelaksana Tugas Ketua PKS Medan Amsal Nasution mengatakan akan terus mengawal rekapitulasi suara resmi KPU yang saat ini sudah di tingkat kecamatan. Ia menyebut masih akan terus memantau rekapitulasi dan melihat apakah akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi atau tidak.
Sebelumnya, Bobby-Aulia telah merayakan kemenangan setelah beberapa hasil hitung cepat menyatakan mereka menang. ”Hasil hitung cepat menggambarkan kami menang. Namun, kami masih tetap menunggu hasil resmi dari KPU,” kata Bobby, yang juga menantu Presiden Joko Widodo, Rabu (9/12/2020).