Mahyeldi-Audy Deklarasikan Kemenangan di Pilgub Sumbar
Pasangan calon gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi-Audy Joinaldy, mendeklarasikan kemenangan dalam pemilihan gubernur dengan selisih sekitar 2,5 persen dari pesaing terdekat berdasarkan perhitungan internal.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Pasangan calon gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi-Audy Joinaldy, mendeklarasikan kemenangan dalam pemilihan gubernur dengan selisih sekitar 2,5 persen dari pesaing terdekat berdasarkan perhitungan internal. Mahyeldi-Audy meminta sukarelawan mereka untuk mengawal hasil pemilihan hingga proses rekapitulasi di Komisi Pemilihan Umum selesai.
Klaim kemenangan tersebut disampaikan tim pemenangan Mahyeldi-Audy di posko pemenangan mereka di Padang, Sumbar, Kamis (10/12/2020). Deklarasi itu dihadiri oleh petinggi partai pengusung, yaitu PKS dan PPP, serta para sukarelawan Mahyeldi-Audy.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS Sumbar Irsyad Syafar, Kamis, mengatakan, tim saksi sudah melakukan penghitungan suara (real count) di semua tempat pemungutan suara secara internal dari Rabu (9/12/2020) hingga Kamis pagi. Total ada sekitar 25.000 saksi yang dilibatkan. Hasilnya, Mahyeldi-Audy menang dengan selisih suara sekitar 2,5 persen atas pesaing terdekat, Nasrul Abit-Indra Catri.
”Berdasarkan real count kami, paslon nomor 1 (Mulyadi-Ali Mukhni) meraih suara 27,48 persen. Paslon nomor 2 (Nasrul-Indra) meraih suara 30,05 persen. Paslon nomor 3 (Fakhrizal-Genius Umar) meraih suara 9,83 persen. Paslon nomor 4 (Mahyeldi-Audy) meraih suara 32,64 persen. Mahyeldi-Audy unggul dengan selisih sekitar 2,5 persen atau unggul 57.000 suara lebih,” kata Irsyad.
Irsyad menjelaskan, hasil hitung nyata internal tim pemenangan berbasis formulir C1 dan data semua TPS di Sumbar berjumlah 12.547 TPS. Adapun tingkat partisipasi pemilih berdasarkan hitungan tim ini mencapai 61,22 persen atau 2.277.013 pemilih. Jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di Sumbar sebanyak 3.719.429 pemilih.
Menurut Irsyad, Mahyeldi-Audy menang di 10 kabupaten/kota di Sumbar, yaitu Padang, Solok (kabupaten), Solok (kota), Sawahlunto, Sijunjung, Dharmasraya, Tanah Datar, Padang Panjang, Agam, dan Payakumbuh. ”Kami tetap mendengarkan hasil resmi dari penghitungan KPU. Saksi kami sedang bekerja untuk penghitungan di tingkat kecamatan,” ujar Irsyad.
Mahyeldi dalam pidato kemenangannya berterima kasih kepada para sukarelawan dan semua pihak yang telah berjuang memenangkan ia dan Audy. Namun, ia mengingatkan, perjalanan masih panjang hingga KPU menyampaikan hasil resmi Pilkada Sumbar.
Perjalanan masih panjang hingga KPU menyampaikan hasil resmi Pilkada Sumbar. (Mahyeldi)
”Mohon pengawalan dan penjagaannya agar tidak terjadi perubahan-perubahan, baik yang sengaja maupun pura-pura tidak sengaja. Kita jaga suara Fakhrizal, kita jaga suara Mulyadi, kami jaga suara NA, kita jaga juga suara kita. Kita tidak mau ditambah dan tidak mau juga mengurangi suara orang lain,” kata Mahyeldi.
Mahyeldi juga memuji para paslon lain yang ikut bertarung dalam Pilgub Sumbar. Semua paslon gubernur yang ikut kontestasi merupakan orang-orang hebat sehingga sulit bagi masyarakat menentukan pilihan sehingga hasil pemilihan sangat ketat. ”Ini kemenangan masyarakat Sumbar, baik di dalam provinsi maupun di luar Sumbar,” ujar Mahyeldi.
Selain memenangi Pilgub Sumbar dalam hitungan nyata internal, Mahyeldi-Audy juga sementara unggul dalam hasil hitung cepat dua lembaga survei, yaitu Voxpol dan Poltracking. Dalam hitung cepat Voxpol (suara masuk 95 persen) yang ditayangkan KompasTV, Mahyeldi-Audy memperoleh suara 32,56 persen, diikuti Nasrul-Indra dengan suara 29,88 persen.
Dalam hasil hitung cepat Poltracking (suara masuk 99,20 persen), Mahyeldi-Audy unggul dengan perolehan suara 32,81 persen. Nasrul-Indra menempati posisi kedua dengan perolehan suara 30,75 persen.
Hasil hitung cepat KPU dengan jumlah suara masuk 35,95 persen atau 4.510 TPS pada pukul 14.02 juga menempatkan Mahyeldi-Audy pada posisi teratas. Mahyeldi-Audy meraih suara 34,7 persen, disusul Nasrul-Indra 29,9 persen, Mulyadi-Ali 25,8 persen, dan Fakhrizal-Genius 9,6 persen.
Sementara itu, Nasrul Abit dalam siaran pers, Rabu (9/12/2020) malam, mengimbau agar kader Gerindra dan sukarelawan tidak terpengaruh oleh hasil hitung cepat. Sebab, belum semua data hasil pemilihan masuk dalam hasil hitung cepat.
”Kami sedang melakukan real count. Kami mengimbau semua saksi yang menjaga TPS agar menyerahkan formulir C1 sehingga segera bisa direkap dan diketahui hasil pemilihan. Jangan gelisah, jangan berkecil hati, belum, ’perang’ ini belum selesai. Insya Allah kami akan keluar sebagai pemenang,” kata Nasrul.