Puluhan Rumah dan Satu Sekolah di Demak Rusak Diterjang Gelombang Pasang
Sisa-sisa kerusakan masih tampak, salah satunya di SD Negeri Bedono 1. Dinding sejumlah ruang yang sebelumnya berupa susunan papan jebol hingga terbuka. Kondisi kelas amat berantakan. Bebatuan berserak di dalam.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·2 menit baca
DEMAK, KOMPAS — Puluhan rumah dan satu sekolah di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, rusak akibat diterjang gelombang pasang sejak Senin (7/12/2020) dini hari. Sejumlah warga dievakuasi ke tempat yang aman, salah satunya di masjid di Dukuh Tambaksari, Bedono.
Berdasarkan pantauan, Rabu (9/12/2020) siang, sisa-sisa kerusakan masih terlihat. Salah satunya di SD Negeri Bedono 1. Dinding sejumlah ruang yang sebelumnya berupa susunan papan jebol hingga terbuka. Kondisi kelas berantakan. Bebatuan besar masuk dan bangku-bangku hancur akibat terhantam gelombang pasang.
Sementara itu, akses menuju Dukuh Tambaksari, yang terdapat makam Syekh Mudzakir, rusak parah. Jalan yang terbuat dari cor beton itu remuk menjadi serpihan tak beraturan. Sejumlah warga yang berjalan dari Dukuh Tambaksari menuju sekitar balai desa harus berhati-hati karena kanan-kiri jalan sudah terdapat genangan perairan.
Bukhari (44), warga Dukuh Tambaksari, mengatakan, jalan tersebut sebenarnya baru ditinggikan agar warga bisa lebih mudah saat melintas. Namun, baru sehari, gelombang pasang menghantamnya hingga menjadi pecahan batuan. Sementara sejumlah rumah warga, sebagian terbuat dari kayu, rusak diterjang gelombang.
Warga lainnya, Ummi (34), mengungkapkan, gelombang pasang terjadi sejak Senin malam. ”Namun, paling parah (Rabu) dini hari tadi. Warga hingga saat ini masih mengungsi di masjid,” katanya.
Sekretaris Desa Bedono Aslor membenarkan adanya kerusakan sejumlah rumah warga tersebut. Sebelum dihantam gelombang, SDN Bedono 1 juga masih digunakan untuk kegiatan belajar-mengajar.
Sementara itu, menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, hasil pendataan pada Selasa menunjukkan 41 rumah terdampak di Desa Bedono, terdiri dari 9 rumah roboh dan 32 rumah rusak berat. Total ada 161 jiwa yang mengungsi di tiga dukuh, yakni Bedono, Tambaksari, dan Pandansari.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Demak Agus Nugroho menuturkan, sejak Senin dini hari memang terjadi air pasang dengan ketinggian berkisar 20-110 sentimeter. Adapun gelombang tinggi hingga mencapai 2,4 meter.
”Untuk sementara, warga terdampak kami evakuasi di tempat yang aman. Sebab, hanya itu yang dapat dilakukan saat ini,” kata Agus. Adapun bantuan logistik juga disalurkan kepada warga terdampak.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Rany Puspita, dalam keterangannya menyebutkan, pada Rabu (9/12/2020) pukul 19.00 hingga Kamis (10/12/2020) pukul 07.00, cuaca Semarang dan sekitarnya berawan dengan potensi hujan ringan antara malam dan dini hari.
Sementara itu, tinggi gelombang di perairan utara Jateng berkisar 2,5-4 meter. Adapun angin dari arah barat-barat laut berkecepatan 5-35 kilometer per jam dan suhu udara berkisar 25-31 derajat celsius.