Sejumlah tempat pemungutan suara atau TPS di Kota Padang, Sumatera Barat, tampak lengang saat hari pencoblosan, Rabu (9/12/2020), diduga karena pandemi Covid-19.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Sejumlah tempat pemungutan suara atau TPS di Kota Padang, Sumatera Barat, lengang saat hari pencoblosan, Rabu (9/12/2020). Selain adanya pembagian jadwal kedatangan pemilih, hal itu diduga juga dipicu pilkada dilakukan saat pandemi Covid-19.
Kondisi tersebut terpantau di empat tempat, yaitu TPS 09 Kelurahan Andalas, TPS 07 Kelurahan Jati Baru, TPS 02 Kelurahan Sawahan, dan TPS 09 Kelurahan Ganting Parak Gadang, Kecamatan Padang Timur. Hanya satu-dua orang terlihat mencoblos ke TPS dan hampir tidak ada pemilih yang antre di kursi tunggu.
Lengangnya TPS juga tergambar dari tingkat partisipasi pemilih. Di TPS 09 Ganting Parak Gadang, jumlah pemilih hingga pukul 12.00 hanya 142 orang dari total 334 orang dalam daftar pemilih tetap (DPT). Di TPS 02 Sawahan, jumlah pemilih hingga pukul 13.00 sebanyak 167 orang (163 pemilih tetap, 3 pemilih tambahan, dan 1 pemilih pindahan) dari total 296 orang dalam DPT.
”Jumlah pemilih yang datang memang termasuk sepi. Kemungkinan karena pandemi Covid-19. Partisipasi warga agak kurang,” kata Dian, Ketua KPPS di TPS 09 Ganting Parak Gadang, Rabu siang. Di TPS 09 Ganting Parak Gadang, KPPS mengatur jadwal 60 pemilih per jam.
Ketua KPPS di TPS 02 Sawahan Dhuha Aprizal juga mengatakan hal senada. Menurut dia, partisipasi pemilih di TPS ini termasuk rendah, yaitu 163 orang dari 296 orang dalam DPT. ”Mungkin orang takut ke TPS karena pandemi Covid-19,” kata Dhuha.
Walaupun lengang, penerapan protokol kesehatan di keempat TPS tersebut berjalan. Karena lengang, tidak ada kerumunan di TPS. Selain itu, pemilih juga disiplin menggunakan masker, mencuci tangan, menggunakan sarung tangan, mengikuti pengukuran suhu badan, dan sebagainya.
Pada pilkada serentak kali ini, Sumbar menggelar pemilihan gubernur dan 13 pemilihan bupati/wali kota. Kabupaten/kota yang menggelar pilkada adalah Bukittinggi, Sijunjung, Agam, Limapuluh Kota, Padang Pariaman, Dharmasraya, Kabupaten Solok, Kota Solok, Solok Selatan, Tanah Datar, Pesisir Selatan, Pasaman, dan Pasaman Barat.
Total ada 49 paslon kepala daerah di Sumbar yang ikut dalam pilkada serentak. Empat paslon bertarung dalam pemilihan gubernur Sumbar, sedangkan sisanya bertarung dalam pemilihan bupati/wali kota.
Pemilih di RS
Pemungutan suara juga dilakukan di Rumah Sakit Umum Bunda BMC Padang. Total ada sekitar 39 orang, yaitu 29 pasien dan keluarganya serta 10 petugas, yang memilih di rumah sakit swasta itu. Namun, dari lebih kurang 50 pasien Covid-19 di sana, tidak ada yang ikut memilih.
Pemungutan suara dilakukan anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Padang Selatan dan anggota KPPS TPS 04 Kelurahan Alang Laweh sekitar pukul 12.00. Petugas juga didampingi panitia pengawas pemilu dan saksi pasangan calon gubernur Sumbar.
Farhan Ideal, anggota PPK Padang Selatan, mengatakan, pasien yang mengikuti pemilihan di RSU Bunda BMC Padang adalah pasien biasa. Tidak ada pasien Covid-19 yang ikut memilih. ”Kami sudah koordinasi kemarin, bagi pasien yang ingin memilih, kami minta datanya. Namun, cuma itu data yang kami dapat dari BMC,” kata Farhan.
Sementara itu, perawat pelaksana RSU Bunda BMC Padang, Devita Susanti, mengatakan, pasien dan keluarganya yang ikut memilih hanya yang di zona hijau. Adapun pasien Covid-19, sekitar 50 orang, di zona merah tidak ikut memilih karena tidak terdata. ”Mereka (pasien Covid-19) memang tidak didata KPU,” kata Devita.