Kalahkan Kotak Kosong, Ony dan Antok Janji Wujudkan Harapan Masyarakat Ngawi
Paslon bupati dan wakil bupati Ngawi, Ony Anwar dan Dwi Rianto Jatmiko, mengklaim menang telak menghadapi kotak kosong dalam pilkada serentak, Rabu (9/12/2020). Mereka berjanji mewujudkan harapan masyarakat.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pasangan calon Ony Anwar dan Dwi Rianto Jatmiko mengklaim menang telak menghadapi kotak kosong dalam pemilihan bupati dan wakil bupati Ngawi yang berlangsung Rabu (9/12/2020). Kemenangan ini semakin menguatkan dominasi PDI-P sebagai partai penguasa pemerintahan selama 20 tahun belakangan.
Ony berjanji mensyukuri keberhasilan tersebut dengan bekerja keras mewujudkan cita-cita atau harapan masyarakat terhadap pembangunan di Kabupaten Ngawi selama lima tahun ke depan. Mereka akan merangkul semua pihak dan mendengarkan aspirasi rakyat.
Klaim kemenangan itu didasarkan pada hasil penghitungan internal yang dilakukan oleh tim paslon Ony Anwar dan Dwi Rianto Jatmiko (OK). Penghitungan perolehan hasil pemungutan suara itu didasarkan pada data yang dikumpulkan langsung dari tiap-tiap tempat pemungutan suara (TPS).
Ketua Tim Pemenangan pasangan Ony dan Dwi Rianto, Heru Kusnindar, mengatakan, berdasarkan penghitungan timnya, paslon yang mendapat posisi kiri di surat suara ini berhasil mendulang suara 94,5 persen dari total jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya. Jumlah tersebut melampaui prediksi tim yang hanya menargetkan perolehan suara 90 persen.
”Perolehan suara itu di luar prediksi karena berdasarkan survei internal yang dilakukan sebelum pencoblosan hasilnya sekitar 86 persen,” ujar Heru.
Penghitungan yang dilakukan oleh timnya, menurut Heru, bukan hasil hitung cepat, melainkan hasil penghitungan riil sesuai dengan perolehan suara di tiap-tiap TPS. Tim sudah menyebar orang ke semua TPS untuk mendata hasil pencoblosan dan melaporkannya langsung ke posko pemenangan.
Menyikapi hasil penghitungan internal timnya tersebut, Ony Anwar Harsono menyampaikan rasa syukurnya yang luar biasa. Menurut dia, kemenangan ini merupakan berkah bagi seluruh masyarakat Kabupaten Ngawi. Dia pun berjanji tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk mewujudkan impian atau cita-cita masyarakat.
”Tentu saja dalam keberkahan dan rahmat yang luar biasa ini terdapat tanggung jawab, amanah yang juga luar biasa. Berupaya maksimal mewujudkan cita-cita keinginan seluruh masyarakat tersebut,” kata Ony.
Setelah ada hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Ngawi, Ony segera mengumpulkan seluruh elemen masyarakat dan berbagi konsep tentang pembangunan Ngawi lima tahun ke depan. Dia juga akan menyerap aspirasi masyarakat.
Dia mengaku sudah merancang program kerja yang akan direalisasikan dalam 100 hari pertama masa kerjanya. Program itu, antara lain, meningkatkan pembangunan di sektor pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi Ngawi. Selain itu, segera meluncurkan kartu sehat dan kartu pendidikan untuk meningkatkan taraf kehidupan warga.
Ony Anwar Harsono merupakan Wakil Bupati Ngawi dua periode, yakni 2010-2015 dan 2016-2021. Pria berlatar belakang pengusaha ini mendampingi Bupati Ngawi Budi Sulistyono atau yang akrab disapa Kanang. Ony merupakan putra mantan Bupati Ngawi periode 1999-2010 Harsono.
Saat Harsono menjabat Bupati Ngawi, yang menjabat sebagai wakilnya adalah Budi Sulistyono. Pada pilkada serentak lanjutan kali ini, Ony maju berpasangan dengan Dwi Rianto Jatmiko. Pria yang akrab disapa Antok ini merupakan Ketua DPRD Ngawi sekaligus Ketua DPC PDI-P Ngawi.
Pasangan Ony dan Antok maju di pilkada diusung oleh 10 partai penguasa parlemen. Parpol itu adalah PDI-P, Partai Golkar, PKB, Gerindra, PKS, PAN, Nasdem, PPP, Hanura, dan Demokrat. Kesepuluh partai ini menguasai semua kursi di parlemen yang berjumlah 45 kursi.
Sebanyak 45 kursi itu rinciannya, PDI-P menguasai 20 kursi, Golkar memiliki 5 kursi, sedangkan PKB, Gerindra, dan PKS masing-masing menguasai 4 kursi. Adapun PAN hanya memiliki 3 kursi dan Nasdem mengantongi 2 kursi. Selain itu, PPP, Hanura, dan Demokrat, masing-masing memiliki 1 kursi.
Kemenangan paslon Ony dan Antok semakin menguatkan dominasi PDI-P di Kabupaten Ngawi. Setidaknya partai berlambang banteng yang sudah berkuasa selama 20 tahun ini akan kembali memegang kendali kepemimpinan Ngawi selama lima tahun ke depan.