Banjir di Aceh Utara Surut, Belasan Ribu Hektar Sawah Terendam
Sebanyak 48 unit rumah warga rusak ringan hingga sedang. Jembatan rusak sebanyak 17 unit, ratusan hektar tambak tergenang, dan lahan sawah yang tergenang banjir mencapai 15.677 hektar.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS - Banjir besar di Aceh Utara dan Aceh Timur, Provinsi Aceh memicu kerugian besar bagi warga, terutama petani. Data sementara menyebutkan, sawah yang terendam banjir mencapai 15.677 hektar.
Sejak Jumat (4/12/2020) hingga Selasa (8/12/2020), banjir di Aceh Utara melanda 22 kecamatan. Airnya berasal dari luapan Sungai Keureutoe, Sungai Pasee, dan Sungai Jambo Aye. Di Aceh Timur, banjir merendam 19 kecamatan setelah Sungai Pereulak dan Sungai Arakoundo meluap.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh Sunawardi, Rabu (9/12) mengatakan, banjir di sejumlah daerah mulai surut. Namun, sebagian warga masih bertahan di posko pengungsian. Total, ada 147.769 jiwa di dua kabupaten itu terdampak banjir. Selain merendam sawah, banjir merusak 48 rumah warga. Sebanyak 17 unit jembatan rusak dan ratusan hektar tambak tergenang.
Sunawardi mengatakan, di beberapa titik ketinggian air mulai surut hingga 10 sentimeter. Tim tanggap darurat masih disiagakan untuk melayani para pengungsi.
Jafar, petani di Seunuddon, mengatakan, banjir merusak padi yang baru ditanam. "Selepas banjir, saya harus menanam kembali. Tambah modal lagi. Kami selalu menjadi korban kalau bencana banjir,” kata Jafar.
Kepala Dinas Pertanian Aceh Hanan mengatakan, masih mendata luas sawah dan usia padi yang tergenang. Pemerintah akan membantu pengadaan benih dan pupuk agar petani bisa menanam kembali.
Selepas banjir, saya harus menanam kembali. Tambah modal lagi. Kami selalu menjadi korban kalau bencana banjir
Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jhon Wempi Wetipo saat mengunjungi lokasi banjir di Aceh Utara mengatakan, setelah banjir tim kementerian dan pemerintah daerah akan melakukan kajian mendalam untuk mencegah banjir terulang kembali. Sejumlah perbaikan infrastruktur juga akan diperbaiki.
"Salah satunya memperbaiki Waduk Sungai Pasee. Kini, kami masih perlu data yang valid agar tidak keliru saat melakukannya,” kata Jhon.