Angin Kencang dan Gelombang Tinggi Terjang Pantura Jateng
Angin kencang di Kota Semarang membuat sejumlah pohon tumbang. Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang, hingga Selasa malam, tercatat ada 36 lokasi pohon tumbang.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA/GREGORIUS M FINESSO
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Angin kencang melanda pesisir utara Jawa Tengah di Kota Semarang dan Kabupaten Demak, Selasa (8/12/2020). Puluhan pohon tumbang. Sehari sebelumnya, gelombang pasang membuat sejumlah rumah di pesisir Semarang dan Demak rusak sehingga membuat sejumlah warga mengungsi.
Berdasarkan pantauan, embusan angin terasa kencang sejak Selasa pagi hingga malam di Kota Semarang. Bahkan, terpaan angin beberapa kali terasa mengganggu keseimbangan saat berkendara sepeda motor. Sementara pada Minggu-Senin (5-7/12), hujan ringan mengguyur nyaris sepanjang hari.
Yuda Putra (30), warga Kelurahan Lamper Kidul, Semarang Selatan, mengatakan, selama musim hujan tahun ini, baru kali ini angin terasa begitu kencang. ”Selama ini lebih sering hujan. Sementara hari ini tidak hujan, tetapi anginnya kencang. Di beberapa titik, saya lihat ada kabel sampai menjuntai," katanya.
Sementara itu, Arief Kurniawan (42), warga Semarang Tengah, menuturkan, khawatir akan kencangnya angin pada Selasa. Ia sempat hendak membatalkan berangkat kerja setelah pepohonan di sekitar rumahnya bergoyang kencang. Meski demikian, ia tetap memilih berangkat dan berhati-hati.
Indri (44), warga Kelurahan Banyumanik, mengatakan, angin kencang membuat beberapa ranting pohon di sekitar rumahnya patah. Bahkan, ada bagian atap rumah warga yang terbuat dari asbes plastik terlepas dan terbang.
Angin kencang di Kota Semarang membuat sejumlah pohon tumbang. Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, hingga Selasa malam, tercatat ada 36 lokasi pohon tumbang, di antaranya di Jalan Abudurrahman Saleh, Jalan WR Supratman, Jalan S Parman, Jalan Sudirman, Jalan Tampomas, Jalan Singosari, dan Jalan Diponegoro.
”Jumlah itu bertambah dari Selasa siang yang masih terdata 17 lokasi. Namun, sudah ditangani oleh warga, Kelurahan Siaga Bencana, Dinas Perumahan dan Pemukiman, polisi, sukarelawan, dan BPBD,” ujar Sekretaris BPBD Kota Semarang Winarsono, saat dikonfirmasi pada Selasa (8/12/2020) malam. Dari sejumlah pohon tumbang itu, sedikitnya satu orang terluka.
Sebelumya, Senin, sebanyak 13 rumah di Tambaklorok, Semarang Utara, rusak setelah diterjang gelombang pasang. Hal itu juga dipengaruhi jebolnya tanggul penahan gelombang di wilayah tersebut.
Sementara di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, sedikitnya 10 rumah terdampak akibat diterjang gelombang pasang pada Minggu (6/12/2020) yang berlanjut keesokan harinya. Di daerah yang sebagian wilayahnya sudah tenggelam itu, sejumlah warga mengungsi di beberapa lokasi.
Sekretaris Desa Bedono, Sayung, Aslor, yang dihubungi dari Semarang, menuturkan, rumah-rumah yang rusak akibat terjangan gelombang itu, antara lain, di Dukuh Bedono dan Dukuh Tambaksari. ”Ada sekitar 10 rumah yang lumayan berat terdampak, tetapi yang rusak ringan jumlahnya lebih dari itu,” katanya.
Menurut Aslor, sejumlah warga mengungsi di beberapa tempat, seperti masjid di Dukuh Tambaksari dan rumah evakuasi di Dukuh Bedono. ”Jumlahnya saya belum mendata lebih lanjut. Yang jelas hari ini cuaca cenderung lebih tenang ketimbang dua hari lalu. Bantuan dari PMI dan pemerintah kepada warga diberikan hari ini,” lanjut Aslor.
Prakirawan pada Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Triyotomo, menuturkan, angin kencang disebabkan adanya perubahan pola angin. Di Laut Jawa, ada pertemuan antara angin dari sekitar Laut Cina Selatan dan di Samudra Hindia.
”Itu yang membuat angin di sekitar utara Jateng kencang. Di laut, angin lebih kencang ketimbang daratan. Bahkan, di Laut Jawa, ketinggian gelombang hingga 3 meter, dari normal 0,5 meter-1 meter. Ini sudah sejak dua hari lalu dan kemungkinan masih akan terjadi dua hari ke depan. Selain angin kencang, juga masih akan terjadi hujan sedang hingga lebat,” kata Triyotomo.
Menurut catatan Triyotomo, pada Selasa, di Semarang umumnya berawan dengan potensi hujan pada malam hingga dini hari. Adapun angin berembus dari arah selatan-barat laut dengan kecepatan 5-35 kilometer per jam. Sementara suhu udara berkisar 25-29 derajat celsius.