Distribusi Logistik dan APD Sudah Mencapai Pulau Terluar Sulawesi Utara
KPU Sulut menjamin semua logistik Pilkada 2020, baik untuk pemungutan suara maupun alat pelindung diri bagi petugas di tempat pemungutan suara, telah diberangkatkan ke 15 kabupaten dan kota.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·3 menit baca
MANADO, KOMPAS — Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Utara menjamin seluruh logistik Pilkada 2020, baik untuk pemungutan suara maupun alat pelindung diri bagi petugas di tempat pemungutan suara, telah diberangkatkan ke 15 kabupaten dan kota. Para pemilih juga akan difasilitasi alat pelindung diri jika memerlukan.
Hal ini dikatakan Ketua KPU Sulut Ardiles Mewoh ketika dihubungi dari Manado, Minggu (6/12/2020). Adapun logistik ke pulau-pulau terluar di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud mulai didistribusikan pada Sabtu dengan bantuan Polda Sulut.
”APD (alat pelindung diri) sudah diterima di kabupaten/kota, termasuk sarung tangan lateks dan thermogun (termometer pistol),” kata Ardiles. Pengiriman termometer inframerah itu sempat terhambat karena pihak penyedia yang memenangi lelang secara nasional mengundurkan diri.
Sebelumnya, hingga Rabu, 2 Desember, komisioner KPU Sulut, Lanny Ointoe, mengatakan, sarung tangan lateks dan thermogun belum terdistribusi meski sudah tersedia di Manado. Salman Saelangi, komisioner KPU Sulut lainnya, menambahkan, dua jenis barang masih dipegang pihak ketiga dan akan segera dikirim.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulut Komisaris Besar Jules Abraham Abast mengatakan, distribusi logistik ke pulau-pulau terluar Sulut dimulai di Kepulauan Sangihe, antara lain ke Pulau Kawaluso, Lipaeng, Matutuang, Kawio, dan Marore. Kapal Polisi Prahasta-7015 dikerahkan dalam tugas ini.
”Saat tiba di Lipaeng, kapal tidak bisa berlabuh sehingga petugas menurunkan perahu karet, baru kotak suara dan logistik lainnya bisa dipindahkan. Sekarang sudah diamankan di pos polisi,” kata Jules.
Ia menambahkan, pengiriman logistik dilaksanakan dengan pengamanan ketat sejak pemindahan dari kantor KPU Kepulauan Sangihe menuju Pelabuhan Tahuna. Pembagian logistik di pulau-pulau wilayah Sangihe disebut telah selesai pada Sabtu malam.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulut Herwyn Malonda mengatakan, alat pelindung diri, termasuk thermogun, harus dipastikan tersedia di 5.809 tempat pemungutan suara (TPS) yang didirikan di Sulut. Hal itu telah diamanatkan peraturan KPU demi menapis warga yang suhu tubuhnya di atas 37,3 derajat celsius.
”Itu adalah satu syarat Pilkada 2020 untuk menentukan bisa tidaknya seseorang masuk ke TPS. Mudah-mudahan distribusinya tidak ada masalah. Tetapi, kalau sampai terganggu, kami akan koordinasi dengan instansi lain untuk mencari alternatif,” tuturnya.
Kesehatan
Herwyn mengatakan, sebanyak 7.863 pengawas pemilu di Sulut telah mengikuti dua kali tes cepat demi menjamin kesehatan pada hari pemungutan suara. Jika hasilnya reaktif, para pengawas pemilu akan diminta mengikuti pengambilan sampel usap untuk uji rantai reaksi polimerase.
Sekarang saya cuma konsumsi banyak protein dan vitamin. Pola tidur juga diperbaiki supaya daya tahan tubuh bagus.
”Kemudian, akan kami gantikan dengan pengawas lain. Yang penting, bisa dijamin mereka sehat pada hari pemungutan suara,” kata Herwyn. Ia menambahkan, semua anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) juga harus terbukti sehat dengan hasil tes cepat. Per November 2020, di Manado, sebanyak 1.038 dari 7.987 anggota KPPS dinyatakan reaktif Covid-19.
Namun, belum semua anggota KPPS mengikuti tes cepat. Harold Lontoh, anggota KPPS di Kelurahan Lapangan, Kecamatan Mapanget, Manado, mengatakan, tidak ada lagi tes cepat hingga tiga pekan menjelang pemungutan suara. Padahal, ia merasa membutuhkannya di tengah peningkatan kasus di Sulut. ”Sekarang saya cuma konsumsi banyak protein dan vitamin. Pola tidur juga diperbaiki supaya daya tahan tubuh bagus,” ujarnya.
Sementara itu, dalam kunjungan kerja ke Manado, Jumat (4/12/2020), Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan, protokol kesehatan pencegah Covid-19 diterapkan dalam setiap tahapan Pilkada 2020. Pemilih diminta datang sesuai waktu yang tertera di undangan serta wajib mengenakan masker. ”Kalau tidak bawa masker, akan disediakan oleh KPU,” ucapnya.
Noldy Runtu (26), warga Perkamil, Paal II, Manado, mengatakan belum mendapat undangan memilih. Ia belum tahu apakah bisa datang memilih sesuai imbauan dalam undangan. Namun, ia menyatakan akan mengenakan masker dan pelindung wajah saat datang ke TPS.
Kendati begitu, ia belum tahu adanya imbauan dari KPU agar semua pemilih membawa alat tulis masing-masing dari rumah. ”Buat apa? Biasanya, kan, cuma bawa KTP-el. Saya rasa nanti sudah disediakan di sana dan akan ada sarung tangan,” katanya.